15# Runtuh

10.4K 1.7K 1K
                                    

Double update nih. Spam komen ya, aku semangat buat update kalau yang komen rame 😭😭

Terimakasih, ah yan jangan lupa Vote juga.

.
.
.

"Siapa yang hamil, Shan?" Tanya Jean.

"Si jalang itu gak akan ngaku" gumam Anna.

Shan tanpa mengatakan apapun lagi melangkah pergi, sontak Julian hendak mengejar Shan, namun Jean menahan bahunya.

"Lo gak perlu ikut campur" gumam Jean, lalu ia pergi menyusul Shan.

Julian memandang ke sekitarnya. "Liatin apa lo semua? Gak usah kepo!" Bentak Julian, sontak mereka kembali ke aktivitas masing-masing, namun tetap membicarakan Shan.

Sementara itu, Jean melihat Shan yang memasuki kelasnya sendiri. Shan meraih tasnya dan keluar dari kelas melewati dirinya.

"Shannon" panggil Jean yang terus mengikuti langkah Shan di belakang, namun Shan enggan menyahut, air matanya sudah menetes.

Keduanya terus berjalan keluar sekolah, sampai akhirnya Jean menahan tangan Shan hingga Shan berdiri di hadapannya.

Shan tampak terisak lirih, Jean tahu Shan tengah menahan tangisan kerasnya saat ini.

"Lo hamil?" Tanya Jean yang memastikan perkataan Anna benar atau tidak.

"Y-ya, lepasin" lirih Shan yang berusaha melepaskan pegangan Jean pada lengannya.

Jean menghela nafasnya, ia pun menarik Shan kedalam pelukannya, mengusap surai Shan dengan lembut.

"Berapa usianya?"

"Lo gak perlu tau hks, karena lo gak akan tanggung jawab" sahut Shan di sela tangisannya.

"Berapa usianya, Shannon?" Jean mengulangi pertanyaannya.

"Hampir dua bulan, lepasin!" Tiba-tiba Shan membentak, membuat Jean merasakan sakit di hatinya.

Jean pun melepaskan pelukannya. "Gue bakal tanggung jawab" ujar Jean yang membuat Shan terdiam.

"Gue bakal tanggung jawab, jadi lo gak perlu khawatir soal ayahnya anak ini" gumam Jean seraya melirik perut Shan yang tertutup Hoodie.

"B-bohong" lirih Shan.

"Gue serius. Maaf karena sempat takut, takut buat tanggung jawab kalau lo hamil, gue cuma belum siap. Tapi gue pikir, gue udah gak punya siapa-siapa lagi selain lo. Cuma lo yang selama ini ada buat gue"

"Pertanggung jawaban gue bukan semata-mata kasihan sama lo, ini tulus dari hati gue, sebagai ayah dari anak yang lo kandung" lanjut Jean yang membuat Shan menatap Jean tak percaya.

Shan dapat melihat mata Jean yang berkaca-kaca, bahkan hidungnya memerah karena menahan tangis.

"Gue bakal nikahin lo, gue gak peduli sama sekolah lagi. Gue cuma perlu cari kerja dan nafkahin kalian"

Sontak Shan memeluk Jean, kembali menangis tersedu-sedu. Senang, sedih, dan kecewa bercampur menjadi satu. Setidaknya rasa cemasnya berkurang jika Jean mau menikahinya, itu tandanya anaknya akan lahir dengan pengakuan ayahnya.

"Makasih, Jean" lirih Shan, dan Jean hanya diam dan terus memeluk Shan. Keputusannya sudah bulat, ia benar-benar akan menikahi Shan secepatnya.

**

Jean kembali memasuki kelasnya dan membiarkan Shan pergi, sebab Shan menginginkan sendirian untuk saat ini.

Jean menatap Anna dengan tajam, tiba-tiba Jean menendang meja Anna, membuat Anna dan yang lain terkejut.

JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora