18# Jeno

9.8K 1.8K 2.3K
                                    

Double update. Jangan lupa Spam komen ya, Vote juga. Terimakasih 😍😍😍

.
.
.

Jean berlari membawa bola basketnya, lalu memasukannya hingga melewati Ring. Jean tersenyum mengejek pada Arkan, dan Arkan mendengus sebal.

"20" ujar Jean yang menyebutkan skornya, sementara Arkan baru 5.

"Gila" ujar Arkan mengingat cara bermain Jean yang benar-benar gila, bahkan pergelangan tangannya terasa sakit karena terjatuh di tabrak Jean.

"Nyerah?" Tanya Jean seraya menghampiri Arkan, dan Arkan terpaksa nengangguk. Pergelangan tangannya benar-benar sakit.

"Kalau tangan gue patah, gue patahan balik tangan lo" ujar Arkan, dan Jean tertawa keras.

"Lemah!" Ejek Jean, lalu kembali bermain basket sendirian.

Ini sudah 7 bulan berlalu, keadaan Jean benar-benar membaik, bahkan ia menjadi murid lulusan terbaik di SMA PLUS PELITA NUSANTARA, Namun sayangnya ia memutuskan untuk menunda kuliah, padahal beberapa universitas negri sudah siap menerima Jean di sana, mengingat nilai raport Jean yang meningkat di setiap semesternya.

Kini Jean dan Arkan bermain basket di taman komplek dekat rumah Arkan, Jean dan Arkan menjadi lebih dekat sejak lulus, sementara Yosep sudah berkuliah di Bandung.

"Jean!" Panggil Arkan, lalu Jean menoleh dan menghampiri Arkan yang duduk di kursi, lalu keduanya meminum minuman kaleng yang baru saja Arkan beli.

"Gimana Shan? Lo udah dapet kabar?" Tanya Arkan, dan Jean menggeleng.

"Mungkin udah si nikahin sama pengusaha kaya, bapak-bapak" sahut Jean sambil tertawa pelan.

"Jangan gitu, tolol. Siapa gau dia masih ngarepin lo juga"

"Gak tau deh, nyokapnya gak akan pernah ngijinin dia sama gue"

"Tapi lo masih ngarepin Shan gak?" Tanya Arkan.

"Ngapain ngarepin yang gak pasti? Masih banyak cewek yang mau sama gue"

"Tapi gak ada satupun yang lo pacarin, malah lo keliatan pacarannya sama gue" celetuk Arkan yang membuat Jean menonjok bahunya dengan keras, dan Arkan tertawa.

"Lo masih nungguin Shan kan? Ngaku aja, lo udah deketin banyak cewek tapi gak jadian-jadian"

"Bacot, gue cuma belum dapet yang nyaman, mereka semua Lebay, sok manja" gumam Jean yang membuat tawaan Arkan semakin keras.

"Tapi Shan manja banget sama lo, lo suka. Gimana sih? Gue yakin lo emang nungguin Shan"

"Anjng! Bacot banget. Tanding lagi sama gue, kalau lo kalah gue Hajar ampe babak belur" ujar Jean seraya beranjak dari duduknya, membuat Arkan terkejut.

"Gue cuma becanda, Je" ujar Arkan yang terlihat takut.

"Gue gak peduli, cepet" ujar Jean seraya mengambil bola basketnya, dan malam itu mereka bermain basket bersama.

**

"Iya Nek, nanti aku kesana" ujar Jean yang mengobrol dengan neneknya melalui Telpon.

"Secepatnya, Rhea nangis terus mau ketemu kamu"

"Iya, ngomong-ngomong Om Royan udah hubungin nenek lagi?"

"Belum, terakhir dia bilang kalau kamu gak mau nerusin perusahaan ayah kamu"

"Menurut nenek gimana?" Tanya Jean seraya berjalan memandnag kedua kakinya sendiri.

JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️Where stories live. Discover now