PROLOGUE [SUDAH REVISI]

19.7K 569 82
                                    

Call me : Dil❤
Bukan Thor! Atau Author!

PROSES REVISI

"Bro, lo nggak kekantin?" tanya cowok yang agak berisi, lumayan ganteng, kulitnya kuning langsat, rambut belah samping dan memakai seragam Sekolah SMA Jaya Bakti. Gilang Saputra namanya.

"Nggak, duluan aja. Gue lagi pengen ke Perpus," jawabnya singkat. Alfareza Putra Ramadan, cowok idaman para kaum hawa di Sekolah. Ia ganteng, pinter, baik, sopan dan dari keluarga yang kaya. Setiap istirahat ia hanya mengisi waktunya pergi ke Perpus. Bisa dibilang sikutu buku tapi, sikutu buku kali ini bikin semua siswi-siswi di Sekolah malah rajin ke Perpus setiap istirahat.

"Yaelah Al, lo nggak bosen apa belajar mulu? Sekali-kali ikut nongkrong lah, kekantin bareng temen-temen yang lain," ujar Gilang.

"Mau ceramah? Besok aja, hari jumat di Mesjid."

"Ya kali gue ceramah di Mesjid, presentasi aja masih gemeteran cok."

"Makanya diem aja! Kalo gitu gue ke Perpus dulu."

"Iya... eh tunggu-tunggu. Lo udah tau belum?" ucap Gilang membuat Al berhenti melangkahkan kakinya.

"Kan belum dikasi tau, Bambang!" kesal Al berbalik lagi kearah Gilang.

"Nama gue Gilang, bukan Bambang! Jadi gini katanya ada anak baru, pindahan dari Bandung. Dia bakal sekelas sama kita. Dia cantik, pinter terus baik."

"Yah terus?"

"Lo mau, nggak? Kalo mau nanti gue bantuin cari nomor telponnya."

"Nggak tertarik."

"Yaelah pake nggak tertarik segala! Lo belum liat sih, namanya itu Rara Pratiwi. Ia itu kayaknya anugrah dari Tuhan buat gue, Hahaha."

"Halu terus lo kerjaannya! Minggir gue mau ke perpus, daripada dengerin ucapan unfaedah lo," ujar Al berlalu pergi meninggalkan Gilang.

"Dasar sikutu buku! Dibantuin malah nolak," cibirnya kepada Al yang perlahan menjauh dari hadapannya.

¤¤¤

"Hai Al, gue boleh duduk disamping lo nggak?"  tanya gadis feminim tersebut, Tasya Adintia namanya. Ia naksir berat dengan Al sejak pertama MOS. Bukan dari hati, tapi karna ketampanan dan kepopuleran Al yang Tasya incar.

"Nggak!" jawab Al singkat, ia sangat tidak suka jika didekati oleh kaum hawa di Sekolah. Padahal Tasya banyak yang naksir. Ia sangat risih, ia merasa wanita itu sama saja dengan mantan pacarnya Adel. Mereka telah resmi putus sejak setahun yang lalu. Sikap Adel suka menuntut, selalu mengancam ingin putus dan matre.

"Yah Al, boleh yah? Masa lo nolak Tasya sang primadona disekolah ini sih? Gue banyak yang incar loh." Tasya kembali bermohon.

"Bodo amat."

"Al mah GGS," kesal Tasya.

"GGS? Apaantuh?"
tanya Riri teman Tasya si primadona.

"Ganteng ganteng serem, wkwkwk." Seketika tertawanya terhenti, ketika Al menatapnya dengan intens.

"Oohh, tapi Al itu mau marah aja tetep ganteng kok," ujar Riri memuji ketampanan Al dan disambut tatapan sinis oleh Tasya. Ia cemburu.

ALRARA [ END ] ✓Where stories live. Discover now