21. SIAPA YANG SALAH?

1.5K 88 1
                                    

"L-lo ngapain kesini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"L-lo ngapain kesini?"

Pria itu melangkahkan kakinya dan menghela napas kasar. "Gue tau siapa yang udah nabrak Devan, sahabat lo." Rara membulatkan kedua matanya, pasalnya dari mana dia tau soal Devan.

Rara melangkahkan kakinya juga, hingga gerbang yang tadi tertutup kini dibuka kembali.
"Kok l-lo bisa tau, soal itu?" gumamnya, mulutnya terasa bergetar dan mengerutkan keningnya.

Pria berjaket hitam itu hanya terdiam.

"Zoni? Jawab, lo tau dari mana soal ini?"
Yah, pria itu bernama Zoni yang kini berhadapan dengan Rara.

Zoni menghela napasnya panjang dan membuangnya.

"Selama ini gue sering mata-matain seseorang, gue curiga sama dia dan ternyata dugaan gue bener. Emang dia pelaku dari tabrak lari, Devan," kata Zoni, namun wanita itu masih bingung siapa dia. Zoni tidak menyebutkan nama pelaku tersebut.

"Namanya siapa? Trus dia tinggal dimana?" Mata Rara kini mulai berair, satu kali kedip mungkin air matanya akan jatuh.

"Orangnya..." Zoni menggantungkan ucapannya sejenak.

"P-pacar lo sendiri," gumam pria itu sembari menatap Rara yang kini memasang ekspresi tak percaya.

Rara mengeleng-gelegnkan kepalanya.
"Nggak mungkin. Lo bohong kan? Mana mungkin yang lakuin ini semua, Al? Lo jangan fitnah, Al itu temen lo sendiri." Cairan bening itu kini jatuh dari kelopak mata Rara.

"Gue bener, Ra. Gue sayang sama lo. Makanya gue mau lo harus tau yang sebenarnya, bahawa cowok yang lo cintai, udah buat sahabat lo mati."
Pria itu memasang wajah yang tak dapat diartikan.

Kedua tangan Rara mengepal kuat-kuat.
"Gue nggak bisa percaya gitu aja, sebelum ada bukti," ucapnya pelan dan penuh penekanan.

Zoni mengacak rambutnya frustasi.
"Oke, gue bakalan buktiin ke elo, kalau omongan gue itu bener. Tapi, yang harus lo tau. Gue sayang sama lo," ujar Zoni seraya menepuk pelan bahu Rara dua kali.

Wanita itu hanya terdiam, sembari menghapus air matanya dengan kasar.

"Kalo gitu, gue per-" Belum selesai berbicara, Rara langsung masuk ke rumahnya dan menutup pintunya kuat-kuat.

Sedangkan Zoni yang masih berada di luar, hanya menunduk dan berlalu pergi dengan punggungnya yang kian menjauh.

"Gue nggak boleh percaya gitu aja sama, Zoni," gumam Rara lalu berjalan masuk ke kamarnya.

Di dalam kamar, dia hanya termenung dan mencoba melupakan perkataan Zoni tadi.

Tok tok tok

Ketokan pintu kamarnya membuat Rara bangkit kembali dari kasur empuknya itu. Dia pun membukanya.

"Ada apa, Tante?" tanya Rara ketika mengetahui yang mengetok pintu adalah Frita.

"Tante cuman mau bilang, kamu mau ikut nggak ke Bandung bareng Tante sama Leon?" ajak Frita diikuti dengan senyumnya.

ALRARA [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang