33. RARA GALAU

1.4K 81 4
                                    

Happy Reading❤

Votmen jangan lupa, hehehe

Bel berbunyi, pertanda semua siswa-siswi pun pulang. Rara berjalan kearah parkiran dengan sedikit lesu, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

"Ra?" Merasa terpanggil, iya pun menoleh.

"Eh, belum pulang?" tanya Rara dengan hidung yang sedikit tersumbat.

"Habis nangis?" Bukannya menjawab, Claudi malah balik nanya.

Rara mengacuhkan bahunya. "Ish! Gue nanya, Ra. Jangan bilang karna kak Al?" tuduh Claudi kepada Al yang sudah pulang duluan dengan Tasya.

"Iya," jawabnya singkat, padat, dan jelas.

Claudi menghela napas kasar. "Ngapain lagi sih dia?"

"Dia udah pacaran sama, Tasya," ucapnya dengan suara lemah.

"What! Beneran?"

Rara hanya menganggukkan kepalanya. "Udah ah, gue mau pulang. Capek, pengen istirahat." Wanita itu melangkahkan kakinya menuju tempat mobil yang iya parkir.

Claudi menyusul Rara yang sudah membuka pintu mobilnya. "Eh, nebeng dong." Iya mendapat anggukan dari Rara dan mereka pun pulang bersama.

Selang beberapa waktu, mereka pun tiba di depan rumah Claudi. "Nggak mampir dulu, Ra?" tanya Claudi seraya membuka sabuk pengamannya.

"Lain kali deh, soalnya gue capek banget," ucap Rara. Memang benar, hari ini iya sangat lelah, ditambah kabar Al yang ternyata sudah berpacaran dengan Tasya. Membuatnya semakin pusing.

"Oh, yaudah kalo gitu hati-hati yah," ujar Claudi keluar dan menutup kembali pintu mobil Rara. Wanita itu hanya mengangguk dan tersenyum, dan berlalu pergi meninggalkan pekarangan rumah Al.

Baru saja Claudi melangkahkan kakinya masuk ke rumah, iya sudah dikejutkan oleh seseorang di ruang tamu. Terlihat Al dan juga Tasya yang tengah menonton TV dengan mesra, sambil memakan keripik yang ada distoples.

Claudi menghampiri Al dan siap untuk memakinya. Kedua tangannya sudah mengepal kuat-kuat, dengan rahang yang sudah mengeras.

"Kak!" Sontak kedua sejoli itu pun menoleh.

"Udah pulang? Buruan gih makan, habis itu kita jalan-jalan bareng Tasya," ucap Al. Sedangkan Claudi sedikit menganga. Mana mau dia, yang ada Rara akan marah padanya.

"Ogah!" Sang adik pun pergi dan menaiki anak tangga menuju kamarnya, meninggalkan Al dan Tasya di ruang tamu.

"Adik kamu kok ketus gitu sih sama aku?" ucap Tasya dengan memasang wajah cemberut.

"Udah, nggak usah dipikirin. Mending sekarang kita pergi jalan-jalan, gimana?" Mendengar itu, Tasya mengangguk antusias.

Mereka pun pergi dengan seragam sekolah yang masih melekat pada tubuhnya. Sedangkan Claudi, wanita itu sudah menatap sinis kedua sejoli dari jendela kamarnya.

"Kasihan banget lo, Ra," gumam Claudi dengan ekspresi sendu.

¤¤¤

Setelah menyalin pakaiannya, Rara langsung merebahkan tubuhnya kekasur. Tubuhnya terasa lemas dengan kakinya yang belum juga sembuh. Iya menatap langit-langit rumahnya, seraya memeluk bantal gulingnya. "Huh, hari ini gue capek banget," lirihnya.

Tiba-tiba saja suara ketokan pintu membuatnya harus bangkit dari kasur, dan membukanya.

"Kenapa?" tanya Rara ketika mengetahui yang mengetoknya adalah Leon.

ALRARA [ END ] ✓Where stories live. Discover now