Chapter 7 [Tempat Favorit]

90 55 61
                                    

Makasih buat kalian semua yang udah mau luangin waktu buat baca cerita ini❤️
.

Ambil cemilan, dan carilah tempat senyaman mungkin. Persiapkan diri kalian, karena part ini bisa membuat debaran jantung meningkat dari biasanya
.

Are you ready?
.

Happy reading✨

******

Satu jam sudah deru motor Arland melaju, membelah jalanan pusat kota.

Nara yang tak mengetahui arah tujuan, hanya bisa melirik ke arah samping, seraya melihat gedung-gedung pencakar langit yang melintas cepat dihadapannya.

Tak lama, gedung-gedung itu berubah menjadi pepohonan rimbun nan lebat.

Menandakan bahwa ia dan Arland kini tengah memasuki kawasan yang belum banyak di jamah oleh tangan-tangan manusia.

Setelah melaju kurang lebih 5 km, Arland menghentikan laju rodanya tepat di pinggir jalan yang sepi, lalu membuka helm.

Hal itu sontak saja membuat Nara bingung, dan memiringkan kepala.

"Loh, ko berhenti? bensinnya habis?" tanya Nara seraya membuka kaca helmnya.

"Turun!" ucap Arland dengan nada tegas, memberikan perintah pada Nara.

"Hah?" tanya Nara linglung.

"Gue bilang turun!" bentak Arland sedikit, membuat Nara terkesiap.

"I-Iya, aku turun."

Nara melangkah turun dari atas motor, kemudian disusul oleh Arland yang juga ikut turun dari motor ninja hitamnya.

Nara melepas kaitan helm pada lehernya, dan meletakkan helm itu di atas jok.

Lagi-lagi, Nara dibuat bingung oleh tingkah Arland yang tiba-tiba saja melangkahkan kakinya, menuju sebuah hutan yang berada tepat dihadapan mereka saat ini.

"Loh, kamu mau ngapain?! ko jalan kesana!!" teriak Nara dengan panik.

Arland yang mendengar teriakan itu sontak menghentikan langkah kakinya, memunggungi Nara.

"Inget sama perjanjian gue? lo ga boleh protes! kalo lo ga mau ikut, juga gapapa." Arland berkata dengan santai, dan melanjutkan kembali langkahnya.

"Ta-Tapi itu..."

Melihat bahwa Arland tetap berjalan dan tak memperdulikan ucapannya, Nara terpaksa mengikuti Arland yang kini mulai masuk, menerobos hutan.

15 menit telah berlalu, Nara mulai merasa Cemas dan gelisah. Hutan ini sangatlah sunyi dan gelap. Membuat bulu kuduk Nara meremang seketika.

Tapi tak lama, secercah cahaya disertai suara deburan air, membuat perasaan Nara mulai tenang. Ia melangkahkan kaki lebih cepat menyusul Arland di depan sana.

"Selamat datang di tempat favorit gue." Ucap Arland pada Nara, ketika mereka sampai di penghujung hutan.

"Wahhhh..."

MANY MINDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang