Chapter 16 [Impian yang terwujud]

37 27 29
                                    

Heyy Readers! Sesuai janji, aku update nih

HAPPY WEEKEND & SELAMAT BERMALAM MINGGU xixixi

Yang "Jomblo" jangan sedih, mending baca MANY MINDS aje yukss^^

HAPPY READING!

-

-

5 TAHUN KEMUDIAN,

Sebuah mobil BMW berwarna hitam mengkilat, kini tengah memasuki kawasan gedung pencakar langit bertuliskan "STARS COMPANY MANAGEMENT."

Tulisan besar yang terbuat dari bahan logam berbalut emas, semakin menambah kesan luxury pada gedung berlantai 50 itu.

Tak berselang lama, mobil BMW itu menghentikan laju rodanya tepat di depan sebuah lobi perusahaan. Membuat pak Narto--satpam yang sedang berjaga di dekat pintu masuk sontak berdiri, dan berjalan menghampiri hendak membukakan pintu penumpang.

Sepatu hills berwarna hitam pekat, disusul dengan tangan yang membawa tas kulit berwarna coklat, kini menjadi pemandangan pertama yang dilihat oleh pak Narto ketika membuka pintu.

Seorang wanita cantik keluar dari dalam mobil, menampakkan setelan blazer yang kontras dengan warna sepatunya. Rambut yang disanggul rapi dengan mimik wajah tegas dan ramah, membuat pak Narto sontak menunduk, memberi hormat.

"Selamat Pagi Ibu Nara,"

"Pagi, Pak Narto." Ucap Nara melengkungkan senyum tipis seraya melangkahkan kaki, menuju pintu masuk.

Pintu otomatis terbuka. Memperlihatkan lobi perusahaan yang membentang luas, dengan aksen langit-langit tinggi, serta lampu gantung Kristal yang menjuntai indah ke bawah.

Kehadiran Nara sontak membuat seluruh karyawan yang berlalu lalang berhenti dan menghadap ke-arahnya.

Reflek mereka membungkukkan badan, memberi hormat pada atasan mereka.

Nara yang melihat pemandangan biasa itu pun melemparkan senyuman hangat seraya terus melangkahkan kaki menuju sebuah lift berwarna gold yang terletak di ujung lobi, hanya dikhususkan untuk dirinya.

Sesampainya di dalam lift, Nara menekan tombol bertulis angka 50, dimana ruangannya berada.

Ting!

Nara keluar dari dalam lift, dan berjalan menyusuri lorong dengan karpet berwarna coklat tua, selaras dengan interior ruangan yang didominasi oleh warna coklat dan gold.

"Selamat Pagi Ibu Nara," Sapa Reina-- Sekretaris Nara, setelah ia telah sampai diujung lorong.

"Pagi Rei." Ucap Nara melewati meja sekretarisnya dan membuka pintu gold besar dihadapannya yang bertuliskan Ruang CEO.

Saat pintu lebar itu terbuka, Nara langsung dihadapkan dengan pemandangan Kota yang membentang luas tak berujung. Ruangan dinding yang didominasi oleh kaca, lengkap dengan 4 buah sofa besar berwarna kulit dan meja kaca ditengah ruang, membuat kesan mewah semakin terlihat.

Nara berjalan menuju sebuah meja besar berbahan kayu jati yang berada disudut ruang.

Papan Nama berbahan marmer hitam, lengkap dengan ukiran gold bertuliskan nama NARA, memperlihatkan betapa berpengaruh dirinya dalam memimpin perusahaan.

Ia membuka blazer yang membalut tubuhnya dan menggantungnya pada gantungan kayu yang tersedia. Nara menaruh tasnya diatas meja, lalu duduk dikursi kebesarannya, hendak mengecek beberapa dokumen perusahaan yang belum sempat ia tanda tangani beberapa hari lalu.

MANY MINDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang