Chapter 10 [Terasa berbeda]

84 51 48
                                    

Jangan lupa untuk tinggalkan vote dan comment kalau kalian suka dengan cerita ini 🤗
.

Happy Reading ✨

******

Keesokan harinya.. di ruang makan rumah Nara,

"Nek.. Nenek!!" panggil Nara seraya turun dari anak tangga rumahnya, menuju ke bawah.. mencari keberadaan sang nenek dengan tergesa.

"Nenek di dapur sayang!" teriak sang nenek yang sedang mengoleskan selai coklat pada selembar roti gandum dihadapannya.

"Duh nek, nenek ada liat kertas yang tulisan depannya LAPORAN MANAJEMEN Nara ga diatas meja?" tanya Nara panik, ketika telah sampai dihadapan sang nenek.

"Laporan? ga ada tuh. Tadi pagi pas nenek bersihin kamar kamu.. nenek ga ada liat,"

Mampus! mana itu tugas yang harus aku kumpul ke pa Ibram lagi pagi ini. Kemana lagi tu perginya laporan. Ucap Nara dalam benaknya.

"Memangnya kenapa sayang?" tanya sang nenek bingung ketika melihat kekhawatiran di wajah Nara.

"E-Engga papa nek, yaudah kalo gitu Nara pamit pergi dulu ya," ucap Nara tergesa seraya merampas selembar roti ditangan sang nenek, yang baru terisi setengah selai dan berlari pergi meninggalkan dapur.

"Ehh, Nara!! itu nenek belum selesai ngoles rotinya!"

Teriak sang nenek kesal karna tingkah laku Nara yang seperti anak kecil. Ia pun hanya bisa menghela nafas gusar ketika melihat Nara sudah hilang dari pandangannya.

Sesampainya di garasi rumah, Nara langsung mengeluarkan motor birunya, memakai helm, dan menyalakan mesin tuk bergegas pergi ke kampus seraya berkata dalam hati,

Mudah-mudahan.. pak Ibram hari ini sakit diare atau semacamnya. Bisa auto D nilai Nara kalo sampe ga ngumpul tu laporan.

Tapi di hari itu, Dewi Fortuna seakan tidak berpihak pada Nara. Karna di tengah perjalanan, tiba-tiba saja ban motor depan Nara oleng.. membuat Nara terpaksa menepi sejenak.

"Sial! kenapa hari ini aku apes banget sih. Udah laporan ilang, mana 10 menit lagi kelas dimulai, Arggh.." umpat Nara ketika melihat ban motornya yang bocor.

"Lo ngapain?" tegur Arland pada Nara.

"Loh, Arland? kamu sejak kapan disitu?" Tanya Nara terkejut seraya berbalik ketika mendengar suara Arland terdengar dari arah belakang punggungnya.

"Motor lo kenapa?"

Bukannya menjawab pertanyaan Nara, Arland malah turun dari motor ninja-nya, dan berjalan ke arah Nara tanpa melepas helm.

"I-Ini, ban motor aku bocor." Ujar Nara.. menunjuk ban motornya.

Mendengar itu, Arland pun berjongkok. Ia melihat ban motor depan Nara dengan teliti.

"Motor lo harus dibawa ke bengkel," ucap Arland berdiri, setelah selesai mengecek ban.

"Hah? disini mana ada bengkel."

MANY MINDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang