Chapter 12 [Masa kecil] part-2

75 47 64
                                    

Terimakasih aku ucapkan pada kalian semua yang masih setia membaca MANY MINDS hingga saat ini. So.. ini chap sebagai hadiah 800readers lebih buat kalian❤️
.

Warning⚠️

Bagi kalian yang masih dibawah 17thn harap menjauh. Karna ada beberapa adegan di part ini yang ga cocok buat kalian
.

Happy reading

******

Aku sengaja menciptakan dunia semuku layaknya 'Labirin'.

Agar semua yang masuk 'Sulit' tuk menemukan diriku, dan tidak dapat menyentuh jiwa 'Rapuhku' - Arland.

******

Setelah 20 menit berlalu, sampailah mereka tepat di depan sebuah rumah berpagar hitam besar.. bernuansa American Classic.

"Pa Karto, bukain pagarnya pak!" Seru Arland pada satpam yang sedang duduk membaca koran, tak jauh darinya saat ini.

"Ohh.. den Arland. I-Iya atuh den,"

Dengan gelagapan, Pak Karto membuka pintu pagar dengan tergesa.

Motor Arland pun memasuki pekarangan rumah, dan memarkirnya tepat di depan pintu.

"Ini rumah siapa land?" Tanya Nara bingung seraya turun dari atas motor.

"Rumah gue." Jawab Arland dengan santai lalu berjalan, membuka pintu.

"HAH? RUMAH KAMU?!" Teriak Nara tak percaya.

"Ayo buruan masuk!"

"I-Iya."

Dengan gugup, Nara pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah Arland.

"Lo duduk sini dulu. Gue mau ke dalam bentar ambil minum," tunjuk Arland pada sebuah sofa diruang tengah, lalu berjalan masuk entah kemana. Mungkin ke arah dapur.

Nara yang masih diliputi rasa syok pun hanya duduk seraya memandangi isi ruang tamu rumah Arland. Tidak terdapat banyak pajangan dinding di rumah ini.

Rumah Arland didominasi oleh warna hitam dan putih. Sangat simple dan minimalis, seperti dirinya.

Tapi mendadak pandangan Nara jatuh pada sebuah foto pigura kecil, yang berada di atas meja.

Nara memutuskan berdiri dari duduknya, dan berjalan ke arah foto itu.. seraya memandangnya lekat.

Di foto itu terdapat seorang anak kecil laki-laki dengan netra hijau keemasan, tengah tersenyum lebar ke arah kamera.

Nara sudah dapat memastikan bahwa anak kecil itu adalah Arland. Ia tak menyangka bahwa Arland yang terkesan dingin tak tersentuh, bisa melengkungkan senyum selebar itu.

Arland kecil memakai baju TK berwarna kuning cerah, lengkap dengan toga di kepalanya. Ia ditemani oleh seorang lelaki tampan disamping kiri, dan seorang wanita cantik disamping kanannya. Nara menebak bahwa lelaki itu adalah ayah Arland, sedangkan wanita itu adalah ibunya. Karena postur wajah lelaki itu mirip dengan Arland, dan netra hijau wanita itu sama dengan netra hijau yang dimiliki Arland.

MANY MINDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang