Chapter 13 [Saling mengobati]

75 45 41
                                    

Setelah sekian purnama, akhirnya bisa update juga😌
.

Gimana puasa kalian? Masih lancar dan kuat dong ya sampai hari ini❤️
.

Aku minta maaf sama kalian para pembaca karna udah buat kalian menunggu. Padahal aku sendiri tau, menunggu itu hal yang paling ga enak, Ya ga?
.

Ehh ko malah curcol si jadinya wkwk, oke dari pada author makin menyimpang pembahasannya, lebih baik kita langsung aja ke cerita ya
.

Happy reading✨

******

"Apa dengan hadirnya kamu, aku bisa  mendapatkan kembali kedamaian malam yang sunyi dan tenang?" - Nara
.

"Dan apakah dengan gue mengizinkan lo masuk ke dunia gue, gue bisa menemukan kembali jiwa yang telah hilang?" - Arland

******

Semenjak kejadian dimana Nara bermain ke rumah Arland, Nara dan Arland mulai sering menghabiskan waktu bersama.

Contohnya seperti sekarang. Arland tengah menunggu Nara di parkiran kampus, hendak membawa gadis itu pergi ke suatu tempat.

"Udah lama ya?" tanya Nara yang baru saja datang dengan menenteng sebuah tas pada bahu kanannya.

"Ga lama ko. Ayo naik! Gue mau ajak Lo ke pantai,"

"Tumben kamu ngasih tau aku dulu, biasanya juga langsung gas aja," naik Nara pada motor Arland seraya memakai helm.

Arland hanya tersenyum tipis, seraya menggelengkan kepala ketika mendengar penuturan Nara akan sikapnya.

Tanpa ba-bi-bu, Arland langsung melesatkan motor ninja hitamnya keluar dari gerbang kampus.. menuju tempat favoritnya.

******

Pukul 16.00 p.m di pantai, tempat favorit Arland..

"Gue boleh nanya sesuatu sama lo?" tanya Arland yang sedang berbaring terlentang di atas pasir pantai seraya membuka mata.

"Boleh, kamu mau nanya apa emangnya?" jawab Nara yang tengah duduk disamping Arland saat ini.

"Kenapa lo tinggal bareng sama nenek lo sekarang?"

"Itu karena.. aku gamau berhubungan dan tinggal satu atap sama manusia itu," ucap nara bengis dengan rahang yang mengencang.

"Manusia itu.. bokap lo?"

"Aku sudah ga nganggep dia papa semenjak kejadian dimana mama ninggalin aku untuk selamanya," ujar Nara, menutup mata.

Nara mulai merasakan gelenyar aneh yang menusuk ke relung hatinya. Gelenyar itu seakan menyayat luka basah yang telah lama menganga di dalam sana.

"Emangnya apa yang bokap lo lakuin ke nyokap lo?" Tanya Arland menolehkan kepalanya, menatap wajah Nara.

"Dia yang ngebuat mama pergi land," ucap nara parau seraya memegangi ulu dadanya yang mulai sesak.

MANY MINDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang