Chapter 19 [Kembali Hancur]

26 11 68
                                    

"Selamat," ucap Arland sembari mengulurkan telapak tangan-nya dengan tulus.

"Selamat? for what?" tanya Nara bingung.

"Selamat karena telah berhasil membuka gerbang itu kembali," ujar Arland tersenyum.

"Maaf. Aku tak sengaja membuka-nya. Tapi apakah kau tau, aku membuka-nya karena ingin merayakan suatu hal?" tanya Nara sendu.

"Ahh, aku lupa. Kau berulang tahun?" tanya Arland menebak.

"Bukan aku," jawab Nara misterius.

"Lalu?"

"Keramaian dan mimpi buruk-ku,"

-

Happy Reading.

-

"BERI JALAN! BERI JALAN!"

"Minggir! ada pasien yang tengah kritis di sini!"

"Tancapkan selang oksigen pada hidung nya, CEPAT!"

"Nek, pliss Nara mohon sama nenek jangan kaya gini nek," ucap Nara yang tak henti-nya menangis sembari berjalan mengikuti beberapa suster yang tengah menggiring sang nenek menuju ruang di pojok rumah sakit ini.

"Nenek jangan bikin Nara takut," timpal-nya lagi dengan Arland yang terus setia merangkul bahu mungil Nara yang kala itu terlihat gemetar.

"BUKA MATA NENEK! BUKA NEK!" teriak Nara sembari terus menggguncang badan sang nenek dengan brutal

"Nar, udah nar. Udah," tegur Arland menarik badan Nara dan memeluk-nya.

Kini, sampai lah mereka di ujung ruang.

Pintu UGD terbuka. Tim medis pun langsung bergerak cepat menangani sang nenek yang masih setia menutup mata-nya.

Lampu berwarna merah dinyalakan. Pertanda bahwa dokter dan seluruh tim medis kini tengah mengerahkan seluruh tenaga tuk mengembalikan kesadaran sang nenek.

#FLASHBACKON

"Mer, anak mu sudah besar sekarang. Nara kecil yang dulu kita kenal dengan pipi gembul-nya yang merah nan lugu kini telah berubah menjadi wanita dewasa yang kuat, mandiri, dan tangguh nak," ujar sang nenek seraya mengelus pelan bingkai kecil berbahan kayu jati berwarna coklat yang telah pudar karena dimakan usia.

Nara kecil dengan boneka paus biru yang lebih besar dari diri-nya tersenyum lebar ke-arah kamera dengan kilat mata penuh semangat.

Di samping kanan terdapat Mera dengan rambut sebahu disanggul rapi lengkap dengan baju kantor yang melekat pada tubuh-nya, tengah merangkul bahu mungil Nara. Tak lupa Adam di samping kiri dengan setelan blazer, yang juga merangkul erat bahu gadis kecil-nya itu.

Ya, Foto itu diambil saat Nara Kecil berambut keriting sebahu menyambut kepulangan mereka saat dinas di luar Kota.

Fyi : kalau kalian pembaca setia Many Minds dan memperhatikan, pasti kalian ingat situasi ini ada di chapter berapa wkwk. Kasih tau author lewat komen. Oke? next, lanjut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MANY MINDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang