Bad Day

1.1K 223 60
                                    

"ASTAGA DRAGON!" Jiyeon melihat jam dinding yang menunjukan pukul 7, sedangkan kelasnya masuk pukul setengah 8.

"BUNDA, KOK JIYEON GAK DIBANGUNIN SIH BUN?" teriak Jiyeon sambil berlari menuju kamar mandi.

"Bunda juga baru bangun ini, baru aja bunda mau bangunin kamu." Joy baru saja keluar dari kamarnya dan sedang berjalan menuju dapur.

"YA BUNDA MAH ENAK, BERANGKAT KERJA SEENAK BUNDA, JIYEON INI MURID BARU BUN MASA UDAH TELAT." saut Jiyeon dari kamar mandi.

"Kamu mau bunda ijinin ke guru kamu kalo kamu telat gara-gara bunda?"

"GAK USAH BUN, KEK ANAK PAUD AJA."

Fyi : pekerjaan Joy itu sebagai desainer, dia punya butik yang sudah punya banyak cabang, dan Joy itu single mother, dia cerai dengan suaminya saat Jiyeon masih balita, jadi bisa dibilang Joy itu Wonder Woman.

>•°•°•<

"Bun ngebut dong, Jiyeon udah telat ini." panik Jiyeon.

"Utamakan keselamatan Ji, ini juga kan jam kerja makanya lumayan macet."

"Bun, ini mah macet banget, gak bisa puter balik apa?"

"Gabisa Ji, ini kita udah kejebak macet." Jiyeon makin panik.

"Yaudah deh bun, Jiyeon turun sini aja." ucap Jiyeon setelah berpikir lama.

"Trus kamu naik apa kesekolahnya?"

"Jiyeon lari aja deh, lagian nggak terlalu jauh kok bun."

"Seriusan? kamu capek ntar?" Jiyeon mengangguk yakin.

"Jiyeon duluan ya bun." pamit Jiyeon sebelum mulai berlari.

Jiyeon berlari kencang seperti sedang dikejar anjing, namun naasnya dia memang benar-benar dikejar anjing, karena saat berlari tadi dia tidak sengaja menginjak ekor anjing pitbull, hingga anjing tersebut mengejarnya.

Namun sebuah motor ninja tiba-tiba berhenti di depannya dan dengan terpaksa Jiyeon menghentikan larinya Untung saja jaraknya dan anjing tersebut lumayan jauh, jadi dia masih aman jika berhenti. Sang pengendara motor pun membuka kaca helm full facenya.

"Buruan naik!" titah sang pengendara motor, tak butuh waktu lama untuk Jiyeon menuruti sang pengendara, karena selain dia mengenal sang pengendara, dia pun sedang dalam keadaan genting karena dikejar anjing.

"Pegangan!" perintah sang pengendara.

"Ogah, modus kan lo pasti."

"Oke kalo itu mau lo."

"PARK JIHOON!" Jiyeon terkejut dan reflek memeluk Jihoon karena Jihoon menambah kecepatan motornya.

"Kak Jihoon!" Jihoon membenarkan.

"Iya-iya."

"Ngode dulu dong kalo mau ngebut, kalo jantung gue ketinggal mau tanggung jawab lo!"

"Gue kan udah suruh lo pegangan tadi." Jihoon menambah kecepatan motornya, dan Jiyeon reflek mempererat pelukannya.

Akhirnya mereka sampai disekolah, walaupun tadi gerbangnya hampir saja ditutup oleh satpam.

"Thanks ya." Jiyeon turun dari motor Jihoon.

"Bisa make gak bisa ngelepas ya elo." Jihoon membantu melepaskan helm yang dipakai Jiyeon, karna Jiyeon terlihat kesusahan melepasnya.

"Udah ceroboh, ngeselin, yadong, julid, nyusahin, hidup pula."

"Serah." ucap Jiyeon ketus lalu pergi meninggalkan Jihoon.

>•°•°•<

"Cie cie baru kenal sehari udah jadian aja." Jiyeon yang baru masuk kelas langsung disambut oleh fitnah Jaehyuk.

"Hah? Siapa yang jadian elah?" tanya Jiyeon heran.

"Lo sama bang Jihoon." jawab Jaehyuk.

"Hah? rumor darimana itu?" karena tenaga Jiyeon sudah habis jadi dia tidak punya tenaga untuk terkejut apalagi berteriak.

"Tadi lo bareng sama bang Jihoon kan, pake peluk-pelukan pula, trus helmnya pake dilepasin segala, namanya apa kalo bukan jadian." Mashiho nyerocos panjang × lebar.

"Panjang ceritanya, lo tanya sama kak Jihoon aja, capek gue." Jiyeon berjalan guntai menuju mejanya.

>•°•°<

Suara bel yang ditunggu-tunggu siswa pun berbunyi, semua siswa langsung berhamburan menuju kantin.

"Lo ngantin gak? tanya Jaehyuk.

"Gak, nanti aja pas istirahat kedua, gue masih capek, mau tidur aja." jawab Jiyeon malas.

"Oke, gue mau ngantin sama trejo aja, sekalian minta klarifikasi sama bang Jihoon." Jiyeon tidak merespon dan Jaehyuk langsung pergi.

Bentar, kalo kak Jihoon yang jelasin, bisa-bisa dijulidin gue yang ada - batin Jiyeon.

"Harus gue yang turun tangan ini!" monolog Jiyeon sebelum bergegas menuju kantin.

Setelah Jiyeon berkeliling kantin, dia akhirnya menemukan meja geng trejo, dia pun menghampiri mereka.

"Eh ada kak Jiyeon." Doyoung melambaikan tangan saat Jiyeon sampai.

"Ooo ... jadi tadi lu capek gegara dikejar anjing." cibir Jaehyuk diselingi tawa.

"Mana kata bang jihoon anjingnya anjing pitbull lagi, lo gak takut kak?" entah bertanya atau mencibir Jeongwoo ini.

"Untung tadi ada gue, kalo nggak, udah abis lo dikejar anjing." ucap Jihoon berlagak seperti pahlawan.

"Itu gimana kronologinya bisa sampe dikejar anjing gitu?" tanya Junkyu sambil sok berpikir.

Terlambat, udah jatuh harga diri gue. Gue sama aja nyerahin diri gue buat dijulidin mereka - batin Jiyeon sambil tersenyum kecut.

"Panjang ceritanya, gue pergi dulu ya kalo gitu." Jiyeon memutuskan untuk kabur dari pada lebih dipermalukan.

"Kakak gak jadi ngantin?" tanya Junghwan polos.

"Gak."

"Trus kenapa ke kantin?" tanya Haruto dengan suara deep-nya.

"Numpang lewat doang."

"Gak laper apa?" tanya Yedam.

"Gak jadi laper gue."

"Loh, emang laper bisa dipending?" Mashiho terlalu polos memang.

"Gue duluan. Bye" Jiyeon langsung kabur meninggalkan harga dirinya yang telah terinjak-injak :')




Julid [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang