Broken Heart

828 173 28
                                    

"APA?"

"JINJJA?"

"WHAT?"

"HAH?"

Begitulah reaksi Chaeryoung, Ryujin, Somi, dan Jiyeon atas apa yang baru saja disampaikan Winter.

"Kak Karina jadian sama kak Yoshi?" tanya Jiyeon tidak percaya.

"Iya" balas Winter.

"Kek nya emang bener deh, liat nih bio ignya kak Karina" celetuk Somi seraya memperlihatkan apa yang ada di ponselnya.

"Bio ignya kak Yoshi juga sama" Chaeryoung ikut menunjukan bukti.

"Ji, Mingkem dong, lalat masuk ntar, kaget banget keknya" Ryujin iseng merapatkan rahang Jiyeon.

"Ji, lo sakit ya? lempeng banget muka lo" Winter khawatir.

"Guys gue ke toilet dulu ya, mules nih perut gue" pamit Jiyeon lalu segera pergi.

Nyatanya dia justru pergi ke rooftop.

Sakit hati, itulah yang dialaminya saat ini. Walaupun Yoshi hanya crush nya namun dia benar-benar sakit hati. Saat Shotaro pindah ke Jepang dia juga sempat merasakan yang namanya sakit hati, namun saat ini lebih menyakitkan baginya.

>•°•°•<

"Lo gapapa?" suara yang familiar memecah lamunan Jiyeon.

"Park Jihoon?" Jiyeon terkejut sebab Jihoon tiba-tiba duduk disampingnya.

"Gue daritadi nyariin lo tau, dan ternyata bener lo ada di minimarket" ucapnya sembari tersenyum manis, "Pulang sekolah gue langsung kesini tau, btw lo naek apaan sih cepet banget sampenya? gue yang naek motor aja kalah" oceh Jihoon, namun Jiyeon sadar itu untuk menghiburnya.

"Lo gak ada tempat nongkrong laen apa selain di depan minimarket, gak elit banget" cicit Jihoon.

"Asik tau disini, kalo laper langsung beli" ujar Jiyeon datar.

"Btw lo belom jawab pertanyaan gue yang tadi tau, lo gapapa?" tanya Jihoon dengan ekspresi penuh tanda tanya.

"Gapapa" jawab Jiyeon datar.

"Kalo mau nangis, nangis aja, nih gue pinjemin bahu gue" Jihoon menepuk-nepuk bahunya.

"Gue gak mau nangis tau, lo kira gue cengeng"

"Kalo disuruh majikan yang nurut dong" Jihoon menyandarkan paksa kepala Jiyeon pada bahunya.

"Udah diem" perintah Jihoon sembari tangannya menahan kepala Jiyeon agar tetap bersandar.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

"Malu tau diliat orang" Jiyeon langsung duduk tegak.

"Lo mau ice cream gak?" tawar Jihoon.

"Tinggal beli disini kan?"

"Bukan disini, ke mall yuk beli baskin-robbins?" Jiyeon mengangguk antusias setelah mendengar tawaran Jihoon.

Aigoo kiyowo - Jihoon

>•°•°•<

"Mau rasa apa lo?" tanya Jihoon.

"Coklat" Jihoon membalas dengan tangan mengisyaratkan.

Setelah itu Jihoon datang dengan dua buah es krim ditangannya, menghampiri Jiyeon yang duduk disalah satu bangku.

"Enak ya rasa mint choco?" tanya Jiyeon setelah Jihoon menyuap es krimnya.

"Enak banget, cobain aja kalo gak percaya" Jihoon reflek menyuapkan ice cream dan Jiyeon reflek membuka mulutnya.

Hah, ngapain gue suapin dia? - Jihoon

Hah, ngapain gue mangap segala? - Jiyeon

Setelah itu mereka mematung sejenak.

"Kaya odol" Jiyeon mengernyit membuat Jihoon tertawa.

"Awalnya emang gitu, tapi lama-lama candu tau"

"Tapi tetep ada rasa odolnya tau"

"Emang lo pernah makan odol, hah?"

"Pernah, pas masih kecil, bunda bilang aku pernah makan odol gara-gara rasa odolnya strawberry"

"Ada-ada aja lu" Jihoon tertawa "Pokoknya mint choco enak tau" lanjutnya.

"Pokoknya rasanya tetep kek odol" kekeh Jiyeon.

"Yeu, lo aja yang seleranya bocil" lanjut Jihoon.

"Heh apaansih, lo aja yang seleranya aneh"

"Ini wajar tau, lo aja yang gatau"

"Enakan juga rasa coklat"

"Selera orang beda-beda, mint choco tetep best buat gue"

Seperti itulah mereka, ujung-ujungnya tetap gelud.


Julid [✔]Where stories live. Discover now