HAH?

729 144 36
                                    

"Papa kamu tiba-tiba pengen ketemu sama kamu!" ucap bunda Joy tiba-tiba saat mereka melaksanakan sarapan.

Jiyeon langsung mematung, jujur dia tidak ingin bertemu lagi dengan orang yang telah menyakiti hati bundanya.

"Bunda tau kamu gak pengen ketemu sama papa, tapi bunda mohon kamu ketemu ya sekali aja, daripada kamu menyesal loh nanti" ucap bundanya memohon.

"Gabisa bun, aku mau pergi sama kak Ji" sebenarnya ini hanya alasan Jiyeon saja.

"Nak Jihoon pasti ngerti kok kalo kamu bilang" tiba-tiba tangan bunda Joy meraih kedua tangan Jiyeon.

"Papa sama bunda itu pisah baik-baik, dan itu emang kesepakatan kita. Karena kita nikah karna perjodohan" Joy menjeda ucapannya, "Gimana pun juga dia tetep papa kamu Ji, kamu gak mau kan jadi anak durhaka"

"Trus selama ini papa kemana, kenapa gak dari dulu ketemu sama Jiyeon"

"Papa kamu orang sibuk, sama kayak bunda. Dan sebelumnya dia memang tinggal di luar negeri, di New Zealand"

"Dia katanya mau ngenalin kamu ke adik kamu, sama ke mama tiri kamu. Tolong buktiin ke papa kamu kalo didikan bunda gak mengecewakan" Joy meyakinkan Jiyeon.

"Iya bun" jawab Jiyeon pasrah.

>•°•°•<


"Nanti kabarin bunda ya, kalo mau pulang" titah Joy sebelum pergi.

"Iya, bunda hati-hati nyetirnya" Joy membalas dengan senyuman.

Jiyeon sekarang sedang berdiri didepan gerbang rumah papanya, dia masih mengumpulkan keberanian untuk memencet bel.

Ting tong~

Gerbang pun terbuka dengan sendirinya, karna dibuka otomatis dari dalam rumah.

Jiyeon pun melangkahkan kaki memasuki halaman rumah papanya, dan didepan pintu rumah sudah terdapat papanya yang menyambutnya.

"Hai sayang, kamu kangen gak sama papa" sambut papanya sambil tersenyum manis.

"Hai pa" balas Jiyeon kaku.

"Masuk yuk, udah ditungguin tuh sama yang lain"

Jiyeon pun mengekori papanya masuk ke dalam rumah. Dan mereka langsung munuju ke meja makan sebab mereka memang akan dinner.

Saat sampai di meja makan, Jiyeon disambut oleh perempuan cantik yang tersenyum manis padanya, pasti itu ibu tirinya. Tapi dimana orang yang katanya adiknya?

"Yang lain mana?" tanya papanya pada mama tiri Jiyeon.

Yang lain, memang seberapa banyak saudara tirinya?

"Lagi ditoilet sebentar" ,mama tiri Jiyeon lalu menoleh padanya "Jiyeon sini duduk disamping mama" ajaknya.

Jiyeon hanya menurut, dan duduk disampingnya.

"Kenalin, saya Rose, mama kamu" ucapnya ramah.

"Aku Jiyeon tan..... eh ma" balas Jiyeon.

Tak lama muncul suara keributan yang datang dari arah kamar mandi, seperti suara dua pria yang asik bergurau, dan sepertinya dia pernah mendengar suara itu.

Dan betapa terkejutnya Jiyeon, karna muncul dua orang yang dikenalnya.

"Kak Jihoon?" "Jiyeon"

"Jeongwoo juga kok ada disini" Jiyeon benar-benar bingung dengan situasi ini.

"Kalian saling kenal?" tanya Rose.

"Kalo gitu bagus dong, gak usah repot-repot ngenalin" celetuk papa Jiyeon, Park Chanyeol.

"Bentar-bentar, papa bisa jelasin situasi macam apa ini?" tanya Jiyeon tegas.

"Gini lo, dia ini Jeongwoo, adik kamu, trus itu Jihoon kakak kamu" Chanyeol menjelaskan pada Jiyeon.

"HAH?" kaget Jiyeon.

"Tadi Jeongwoo sama Jihoon juga kaget waktu mereka ketemuan" saut Rose.

Jiyeon masih mematung dan mencoba untuk mencerna.

"Jadi kak Jihoon itu kakak tiri aku, trus Jeongwoo adik tiri aku gitu"

"Iya, Jihoon ini anak Rose dari suami lamanya, kalo Jeongwoo ini anak Rose sama papa" ujar Chanyeol.

"Jadi yang kata mama saudara perempuan Jihoon itu Jiyeon ma?" tanya Jihoon dan Rose hanya mengangguk pelan.

"Tapi, Jiyeon itu pacar Jihoon ma" perkataan Jihoon sukses membuat Rose dan Chanyeol terkejut.

Jiyeon hanya bisa merenungi kenyataan pahit ini.

Jeongwoo sendiri juga ikut shock karna dia tau Jiyeon dan Jihoon memang berpacaran. Tadi saja Jeongwoo sudah kaget karna kakak tirinya ternyata teman dekat yang memang sudah dia anggap sebagai kakak, dan ternyata memang benar bahwa Jihoon adalah kakaknya, walaupun tiri.

"Kenapa pa?" ucap Jiyeon tiba-tiba disaat suana hening.

"Kenapa papa  selalu pergi dan datang disaat yang gak tepat, dulu papa udah rampas kebahagiaan aku karena ninggalin mama, dan sekarang papa dateng dengan bawa kenyataan yang bisa rampas kebahagiaan aku lagi" mereka bisa melihat jelas air mata Jiyeon yang sudah mengalir.

"Mending papa gak usah dateng" ucap Jiyeon lirih namun menusuk.

Yang lain hanya mematung menyaksikan drama ayah-anak ini, bukan, sebenarnya drama mereka juga, drama keluarga Park.

"Maafin papa Ji, seharusnya papa emang gak pantes dateng ke kehidupan kamu sama bundamu" ucap Chanyeol yang juga sudah menangis.

"Akhirnya papa sadar" Jiyeon menjeda ucapannya, "Tolong, papa jangan pernah dateng ke kehidupan Jiyeon lagi, jangan pernah rampas kebahagiaan Jiyeon lagi" ucap Jiyeon dengan suara yang bergetar.

"Maaf karna Jiyeon udah rusak acara makan malam idaman papa" ucap Jiyeon lagi, "Jiyeon pamit" ucapnya lalu pergi meninggalkan semuanya yang ada disitu.

Dan tentu saja, Jihoon langsung menyusulnya.

"Jihoon juga pamit, maafin Jihoon ma" pamit Jihoon sebelum berlari menyusul Jiyeon.

Semuanya masih mematung karena suasana canggung ini.

"Seharusnya papa sama mama tetep tinggal di New Zealand ngurus bisnis, Jeongwoo disini udah bahagia kok walaupun cuma tinggal sama nenek" ucap Jeongwoo tiba-tiba saat suasana hening.

"Kak Jihoon sama kak Jiyeon itu termasuk orang terdeket aku, kalo papa sama mama bikin mereka sedih, aku bakalan ikut sedih" lanjutnya.

"Papa sama mama tenangin pikiran aja dulu, aku mau balik kerumah nenek" pamit Jeongwoo.

Rose dan Chanyeol diam tak berkutik, mereka benar-benar menyesali semuanya, anak-anak mereka sudah kecewa pada mereka. Bahkan Jeongwoo yang biasanya diam saja karena selalu ditinggal untuk urusan bisnis hingga dititipkan pada ibu Chanyeol, sekarang juga mengeluarkan semua uneg-unegnya.

Mereka benar-benar merasa gagal menjadi orang tua.




































Nahloh Nahloh ಥ‿ಥ

Julid [✔]Where stories live. Discover now