Fever

803 148 44
                                    

Pagi ini Jihoon tidak mengantar Jiyeon ke sekolah, jadi dia berangkat sekolah dengan Jaehyuk.

Bahkan saat istirahat tadi, dia juga tidak melihat Jihoon dikantin.

Apakah Jihoon tidak masuk?

"Jae, kak Jihoon nggak masuk ya?" tanya Jiyeon yang duduk didepan bangku Jaehyuk.

"Lo gak tahu kalo bang Jihoon sakit? Kan lo pacarnya, gimana sih?" entah perasaannya saja atau memang Jaehyuk ketus kepadanya.

"Ooo" Jiyeon segera mengakhiri percakapannya dengan Jaehyuk, menurutnya saat ini Jaehyuk sangat menakutkan.

"Ji" panggil Jaehyuk tiba-tiba dan Jiyeon langsung menoleh.

"Ntar pulsek kita mau jengukin bang Jihoon! Lo mau ikut?" nada bicara Jaehyuk benar-benar 180° berbeda saat tadi.

"B-Boleh"

>•°•°•<

"SAMLEKOM PAKET!!" siapa lagi kalo bukan si biang rusuh Park Jeongwoo.

"Iya, sebentar" suara wanita yang terdengar, tidak salah lagi itu adalah adik Park Jihoon.

"Iy--, Loh Park Jeongwoo? gue kirain tukang paket tadi" adik Jihoon setengah terkejut setelah membuka pintu.

"Hai Jihan" Jeongwoo melambaikan tangan sembari tersenyum dan Jihan pun membalas dengan tersenyum.

"Pasti pada mau jengukin kak Jihoon kan?" terka Jihan.

"100 buat Jihan" celetuk Haruto dengan suara deep nya.

"Oh, ini kak Jiyeon kan? Pacarnya kak Jihoon?" terka Jihan sembari menunjuk Jiyeon.

"Iya" Jiyeon tersipu, aneh saja mendengar kata pacar.

"Yaudah masuk yuk kak!" ajak Jihan.

"Pada mau minum apa kak?" tawar Jihan setelah keduabelas manusia yang bertamu duduk disofa.

"Kola ada gak?" siapa lagi kalo bukan Haruto.

"Ada kok"

"Gue kola ya" Haruto memesan.

"Gue sama kek ruto" Jeongwoo nyeletuk.

"Susu coklat ada gak kak?" tentu saja uri super king cow baby.

"Ada kok"

"Yaudah wawan susu coklat aja" ucap Junghwan.

"Kita terserah yang bikin aja" ucap Hyunsuk selaku ketua geng trejo.

"Gue bantuin ya?" Jiyeon menawarkan diri.

"Boleh kak!"

Tak lama kemudian mereka datang membawa minuman.

"Bosen tau tadi gara-gara lo gak masuk, gak ada yang gue gangguin" curhat Jeongwoo pada Jihan, selaku teman sebangkunya.

"Jadinya si item tadi gangguin gue mulu" rengek Haruto.

"Oiya, gimana keadaannya Jihoon?" tanya Hyunsuk khawatir.

"Udah mendingan kok kak, panasnya juga udah turun, sekarang kak Jihoon lagi tidur"

"Jihoon udah makan belom?" kini Jiyeon yang bertanya.

"Udah tadi, tapi cuma dikit, katanya gak nafsu makan" jawab Jihan murung.

"Aku pamit mau ganti kompresnya kak Jihoon dulu ya kak!" pamit Jihan.

"Biar gue aja" Jiyeon mencegah Jihan.

"Lo pasti juga capek ngurusin Jihoon dari tadi, lo istirahat aja dulu, lo pasti belom makan kan? Muka lo pucet soalnya" ujar Jiyeon.

"Makasih ya kak" ucap Jihan sebelum Jiyeon pergi mengganti kompres Jihoon.

Saat Jiyeon memasuki kamar Jihoon, Jihoon masih terlelap tidur.

Dia benar-benar merasa bersalah, karena dia Jihoon jadi sakit.

Jiyeon mendekat lalu segera mengganti kompres Jihoon.

Tidak lupa dia mengecek suhu tubuh Jihoon dengan menempelkan termometer pada telinga Jihoon, suhu tubuhnya 39,5°C, itu termasuk tinggi.

Dia bersiap untuk pergi, namun tiba-tiba ada yang mencengkeram tangannya, itu adalah Park Jihoon.

"Udah bangun?" tanya Jiyeon dan Jihoon mengangguk pelan.

"Makasih udah jengukin gue" ucap Jihoon lirih.

"Temen-temen lo juga pada dateng kok!" Jihoon ber-oh-ria tanpa suara.

"Ji" panggil Jihoon lirih.

"Iya?"

"Gue laper"

"Gue ambilin makan ya!" Jihoon mengangguk pelan.

Tak lama Jiyeon datang membawa semangkok bubur.

Lalu Jiyeon dengan segera duduk disamping ranjang Jihoon, dan tangannya sigap menyuapi Jihoon.

Jihoon menerima suapan Jiyeon walaupun dia masih tidak percaya Jiyeon menyuapinya.

"Pasti lo sakit gara-gara gue kan" ucap Jiyeon murung.

"Bukan gara-gara lo kok, gue sakit karna emang waktunya sakit, jangan merasa bersalah gitu dong" Jihoon berusaha mengeraskan suaranya yang sedikit serak.

"Jangan dipaksain buat ngomong" ucap Jiyeon khawatir.

Jiyeon menyuapi Jihoon hingga suapan terakhir.

"Temen-temen lo gue panggil ya?" tawar Jiyeon sebelum keluar kamar Jihoon.

"Boleh" balas Jihoon lirih.

Tak lama kemudian kamar Jihoon dipenuhi oleh para bujank rusuh pembuat onar.

Jiyeon dan Jihan pun hanya menyimak saat perkumpulan para bujank tersebut.

























Yuhu!!!
Aku publish book baru nih
Shipper Yorina mampir yuk!
Yang penasaran Yorina jadian dibook ini mampir juga yuk!

Yuhu!!!Aku publish book baru nihShipper Yorina mampir yuk!Yang penasaran Yorina jadian dibook ini mampir juga yuk!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Julid [✔]Where stories live. Discover now