Bagian 6

21K 2.2K 11
                                    


"Hey bro! Ngelamun aja Lo!" Suara plus sentakan tangan Dafa membuat Leon tersadar dari lamunan nya.

Dafa yang sehabis dari toilet langsung menyerobot minuman Leon tanpa tahu malu. Ya iyalah, memang urat malu si Dafa sudah hilang entah kemana.

"Dasar watados!" Gerutu Leon. Namun Dafa tampak tak menghiraukan.

"Adek dafa perhatiin belakangan ini Abang Leon sering banget ngelamun, ada apakah gerangan?" Tanya Dafa sambil mengedipkan matanya beberapa kali. Sok imut.

"Jijik banget gue, bisa gak sih Lo ngomongnya biasa aja."

Dafa mengerucutkan bibirnya. "Ih Abang Leon gitu banget, slek lah sama Abang Leon." Kata Dafa agak dibuat lebay.

Leon bergidik ngeri, dosa apa dia sehingga memiliki sahabat macam ini. Daripada jijik ngeliat tingkah polah si Dafa yang agak belok, Leon memilih untuk menghubungi Ken yang belum juga kelihatan batang hidungnya.

"Lo dimana sih? Lo yang buat janji Lo yang telat, dasar warga plus enam dua!" Sembur Leon tatkala sambungan teleponnya terjawab.

"Santai bro, lo udah kayak cewek yang lagi pms aja." Jawab seseorang di seberang sana.

"Sakate-kate lo lah! Lagian lo lama banget sih, gue udah gak tahan ngeliat tingkah polah si Dafa." Ucapnya dengan ngeri.

"Lo kayak gak tau kota ini aja."

"Macet? Alah, alasan Lo klise banget." Leon yang nanya Leon yang jawab.

Disana, ken berdecak. "Ini gue udah di depan kok, bentar lagi." Ken memutuskan panggilannya secara sepihak. Tak lama kemudian bukan hanya suara Ken yang terdengar, namun dia telah menampakkan dirinya. Ken langsung duduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Eh Abang Ken datang, paket komplit nih para cogan udah kumpul semua." Kata Dafa sambil asyik menikmati camilan yang sudah dipesan sedari tadi.

"Buta Lo?! jelas-jelas kita belum komplit lah, si Rangga kan belum dateng ege." Sembur Leon.

"Yeeee si bambang, biasa aja keleus gak usah pake esmosi."

"Emosi woy emosi!!" Teriak Leon emosi.

Dafa nyengir kuda. "Iya itu maksud gua, gak usah ngegas dong elah."

"Ya, gimana ya, ngomong sama elo tuh hawanya pengen ngegas mulu heran gue, elo juga kan?" Tanya Leon meminta pendapat Ken.

"Hmm." Jawab Ken spj, tetep asyik memainkan ponselnya.

Leon mendengus, sedangkan Dafa kali ini sedang tertawa. "Hahahaha... Rasain Lo dicuekin Abang Ken, hahahaa.."

"Apaan sih Lo, receh banget." Leon menatap kedua temannya sebal. Yang satu kayak es beku yang dinginnya minta ampun, yang satu lagi otaknya agak geser sebelah. Sudah lah, memang yang satu frekuensi itu cuma si rangga. Love you Rangga, Iww...

"Eh gays udah lama?" Itu suara Rangga Yang baru saja datang. Seperti biasanya, setiap bertemu dengan teman-temannya Rangga selalu menyalami semua orang. Ya, bisa dibilang Rangga ini termasuk jajaran cowok good boy yang jadi inceran para cewek.

"Banget, gua udah jadi lumut kali nunggu kalian pada lama." Ketus Leon.

"Heh ngadi-ngadi Lo! Lo sama gua aja duluan gua yang dateng." Cerca dafa.

"Iya, elu mah kalo soal makan selalu dateng yang pertama." Kali ini Ken ikut menyahut, walaupun matanya tak beralih dari ponselnya. Hal itu membuat Leon menggerutu dalam hati, ada apa sih di hp nya sampe asyik banget. Apa jangan-jangan Ken lagi chatting-an sama Gisel?

Just FiguranWhere stories live. Discover now