(6) Wilona

7.3K 769 10
                                    

"Apa benar kalian mengajarkan Wilona membaca menghitung bahkan bermain musik" tanya cardis pada kedua pelayanan dihadapannya

"Benar tuan" jawab Anna tangannya mulai bergetar wajahnya pucat, Wilona panik melihat kedua pelayannya ketakutan

"Lancang sekali kalian, siapa yang menyuruh kalian melakukan hal tersebut" bentak Edward pada kedua pelayan tersebut

Edward yakin Mereka pasti ada maksud tertentu, mengajar kan Wilona membaca dan menghitung, bagaimana pun wilona masih keluarga bangsawan bagaimana bisa di ajar oleh seorang pelayan rendahan

"Jawab jangan diam saja" bentak Wiliam karena kedua pelayan tersebut tetap diam

"Nona Wilona yang memintanya untuk diajarkan membaca dan menulis" kata Nana berusaha menjawab walaupun tangannya dan suaranya mulai bergetar.

"Tidak mungkin anak sekecil dia meminta hal yang begitu rasional, anak seumuran Wilona hanya tau bermain dan menghamburkan uang bukanlah belajar" timpal leon saat Wiliam ingin bertanya kembali.

Brak

Wilona memukul meja di hadapan nya dia tidak menyangka pengakuan yang dia buat akan menyebabkan dua pelayan kesayangan nya dalam masalah

"Kata siapa yang kau sebut hanya tau bermain dan menghamburkan uang, jadi kamu pikir aku hanya tau bermain dan tidak pandai dalam belajar gitu" kata Wilona menunjuk Leon dalam keluarga bangsawan menunjuk seseorang adalah tindakan yang kurang sopan, apa lagi yang ditunjuk oleh Wilona adalah putra termuda di kediaman Duke sekaligus seorang jenius dalam ilmu pertahan dan kepemimpinan.

"Jadi mau mu apa adik ku sayang" kata Leon dengan nada sinis anak ini masih tidak bisa menerima keberadaan Wilona, karna menurutnya Wilona lah penyebab ia kehilangan sang ibu dan Wilona lah yang bertanggung jawab atas hilangnya kisah sayang ibunya.

"Bagaimana jika kita bertaruh jika usul yang aku berikan kepada tiga masalah yang menimpa wilayah kita dapat terselesaikan aku akan mengabulkan tiga permintaan kalian apapun itu begitu juga sebaliknya" kata wilona. William yang mendengar nya sungguh tidak akan menyia-nyiakannya kesempatan untuk mengembalikan Wilona ke kediaman teratai.

" Setuju batas waktu untuk semua Masalah ini satu bulan yang kalah selain mengabulkan permintaan pemenang yang kalah harus menjadi pelayan pemenang selama satu bulan aku yang kan mulai duluan " kata Leon menatap Wilona dengan sedikit sinis

"Baik satu bulan jangan curang" ingat Wilona sambil mengacungkan jari kelingkingnya kearah leon, Leon pun menyebut jari Wilona tanda setuju.

"Kalian sudah bisa kembali, mulai besok aku akan mencarikan guru terbaik di kerajaan ini untuk mengajarkan mu" kata cardis sebelum menurunkan Wilona dari pangkuannya

***

Selama satu bulan Wilona hanya mengikuti ayahnya entah ke istana atau kemanapun,  kadang Cardis kesal dengan sifat keras kepala anak ini hingga akhirnya ia mengalah dan mengurangi jumlah. Kesatrian dari sepuluh menjadi empat satu yang Wilona sering lihat dan tiga mengawasinya dari bayangan.
Selama sebulan penuh Leon sibuk dengan masalah Astoria, Astria dan Amaria, Wilona sempat melihat bahwa Leon cukup kelelahan dapat dilihat dari lingkaran hitam dimatanya yang sudah mirip dengan panda.

"Berhentilah ini sudah satu bulan lebih sekarang giliran aku kau istirahat lah" ujar Wilona saat berpapasan dengan Leon

"Hem" kemudian Leon pergi menuju kamarnya. Wilona melihat laporan yang Leon kerjakan, selama sebulan ini Leon membangun lumbung untuk hasil panen yang dapat diselamatkan dan memberikan bantuan berupa air kepada korban kekeringan.

Semetara korban banjir ia pindahkan ketempat yang aman, Wilona pergi menuju barak kesatria dia melihat kedua kakak nya tengah berlatih pedang. Wilona hanya memperhatikan dari pinggir lapangan setelah mereka selesai berlatih Wilona memberikan air kepada mereka

The Secret Lady Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang