(29) darah

2.8K 387 15
                                    

Entah ini sebuah hukuman karna dia terlalu berharap semuanya akan baik-baik saja dan mulai nyaman dengan semua ini, Wilona fikir semuanya bisa seperti novel-novel yang dia baca. Ketika tokoh antagonis berubah perhatian keluarga yang selama ini tidak pernah ia dapatkan akan berubah, tapi kenyataannya semua masih sama ayah yang dia dan Wilona asli impikan tetap tidak melihat kearahnya.

Kakak yang penyayang hanya sebuah impian hari ini, dia melihat apa itu keluarga. Ayahnya untuk kesekian kalinya tidak mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu menuduh dan hanya mendengar dari satu sisi, anggap dirinya egois.

Wilona hanya ingin perhatian dan kepercayaan orang terdekatnya, apakah tidak cukup semua penderitaan nya selama ini terasingkan dianggap pembawa sial, belum lagi sikap para pelayan yang menganggapnya Beban sejak ia pindah ke kediaman utama.

Selamat ini Wilona hanya menutup telinga mencoba menerima semuanya tapi tidak hari ini, dia marah melihat snow diperlukan dengan kejam apa salahnya binatang itu, dia hanya ingin melihat rumah baru untuk nya melahirkan namun kenapa putra mahkota tega padanya

"Snow maaf" ujar Wilona lirih mereka kini berada di kamar. Wilona dengan telaten membasuh tubuh kotor snow, dia tidak sanggup melihat snow yang terus-menerus merintih sakit rasanya melihat Bintang kesayangannya kesakitan

"Maaf.. andai aku tidak membawa mu kemari andai aku menemani mu tadi dan tidak menyambut putra mahkota kau pasti tidak akan kesakitan maaf snow hiks...hiks" tangis Wilona pecah saat melihat darah segar yang keluar dari tubuh snow

"Nona tidak perlu merasa bersalah.. sebentar lagi saya akan melahirkan mau kah nona menemani saya" ujar snow masih dengan lirih

"Tentu aku dan Chester akan menemani mu. Chester kunci pintu dan pasang pelindung di kamar ini buat sekuat mungkin aku tidak ingin ada yang menganggu" perintah Wilona tegas

Chester tentu saja langsung melaksanakan perintah Wilona, chaster segera membangun pelindung yang kuat disekitar pintu jendela dan semua sisi kamar wilona hingga tiba pada saat yang di tunggu snow akhirnya melahirkan semua berjalan lancar.

Hingga anak ke dua lahir namun saat anak ketiga, semua sudah tidak kondusif badai terjadi diluar sana namun langit biru masih ada suasana yang tidak masuk akal untuk saat ini,

Anak pertama snow berawan putih, anak keduanya berwarna coklat kemerahan dan anak ketiga berwarna hitam putih warna hitam lebih mendominasi pada anak terakhir yang membuatnya manjadi paling mencolok dari anak snow yang lain serta warna yang tidak cocok untuk bintang suci.

Anak pertama

Anak pertama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anak ke-dua

Anak ke-dua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Secret Lady Where stories live. Discover now