(23) sadar

3.8K 437 11
                                    


Tabib yang tengah dibawa oleh Leon dengan kondisi yang sangat amat tidak keren, Bayangkan saja pria tua yang dibawa hanya mengunakan celana pendek dengan baju yang belum terkancing sepenuhnya, hingga membuat kulit tuanya dapat terlihat. Sementara udara diluar sangat dingin hingga membuat kedua pria tua itu terus bersin selama pemeriksaan

"Berhenti bersin jangan sampai ketika putriku bangun ia malah terserang flu akibat kalian yang terus bersin" ujar Duke razel dengan tatapan tajam seakan mampu mengoyak tubuh ringkih sang tabib dan dokter istana

"Baik tuan" ujarnya pelan dapat dilihat bagaimana usahanya untuk menahan bersin ia cukup takut karna kesalahan kecil membuatnya kepala dan badannya terpisah dia hanya karna sebuah bersin

Tidak lama mata seorang gadis kecil terbuka ia menatap kosong kerah orang-orang tengah yang ada di sana

"Nona dapatkah ada mendengar saya" ujar dokter istana, Wilona hanya mengangguk kan kepala hingga sebuah pertanyaan membuat ruangan itu kembali hening

"Pa.man ken.apa ruangan ini gelap" ujar Wilona terbata-bata tenggorokannya terasa sakit

" Nona dapatkah anda menyebutkan angka berapa yang saya tunjukkan" ujar tabib istana dengan perasaan campur aduk antara takut akan keselamatannya dan sedih dengan nasip gadis kecil dihadapannya ini

"Angka berapa paman?. gelap Wilona takut cepat nyalakan lampu" ujar Wilona mulai putus asa,

Semetara orang yang ada diruangan itu sangat sedih melihat kondisi nona mudanya itu semetara kedua makhluk peliharaan Wilona itu tengah memandang takjub kearah tuanya itu, mereka tau betul kondisi nona nya hanya dengan sekali lihat.

"Maaf tuan Duke bisa kita berbicara diluar" ujar tabib dengan sedikit ragu apalagi melihat wajah Duke dan ketiga putranya yang sekarang siap membunuhnya kapan saja

"Baik" ujar Duke razel meninggalkan kamar bersama dengan ketiga putranya

"Nona anda bisa beristirahat semuanya baik baik saja" ujar sang tabib dan memberikan sihir yang membuat Wilona tenaga, kemudian keluar bersama dengan dokter

"Nona berhasil melewati masa kritis nya namun ada kemungkinan nona mengalami kebutaan akibat racun yang telah menyebar" ujar tabib pelan dapat dilihat wajah mereka yang sudah menegang tangan Duke dan ketiga putranya sudah mengepal kuat

"Namun masih ada sedikit harapan nona dapat melihat kembali mengingat kita sempat mengeluarkan racun sebelum menyebar ke organ-organ penting. Jika nona meminum obat ada kemungkinan nona dapat kembali melihat tapi " jelas tabib walaupun kemungkinannya kecil mereka masih punya sedikit harapan untuk Wilona

"Jika Anda yang bisa kami bantu katakan saja asalkan dia dapat sembuh " ujar Leon ketika melihat wajah tabib istana yang sedikit gusar

" tapi obat untuk nona cukup langkah, akar bunga lili hitam yang tumbuh di hutan mati, anggrek hitam yang tumbuh di utara dan bunga salju abadi yang tumbuh di barat, bunga cahaya yang tumbuh di kerajan Astoria, bahan-bahan itu harus diminum secepatnya jika tidak " ujar tabib istana sedikit ragu pasalnya semua tanaman itu cukup langkah dan kalaupun ditemukan bunga tersebut pasti dijaga oleh orang-orang terlatih

"Lanjutkan" ujar Duke razel

"Jika lewat dari satu bulan nona akan buta total, racun yang masuk ke tubuh nona adalah Belladonna. Semua keputusan tergantung pada tuan" ujar tabib dengan perasaan takut

"Kami akan mengusahakan nya secepat mungkin" ujar Duke kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih syok dengan semua ini.

Semetara di kamar Wilona, Chester dan snow tengah mendesak nona nya untuk berkata jujur kepada mereka.

The Secret Lady Where stories live. Discover now