(10) Penghianatan dan cinta

6.2K 610 7
                                    

Matahari memasuki celah jendela menyinari empat orang yang tengah tertidur di ruangan tersebut. Saat Wilona membuka mata hal pertama yang ia lihat adalah ayah dan ketiga kakaknya yang tengah tidur dipinggir kasurnya wajah kerutan-kerutan di wajah tua ayah semakin jelas dan wajah leleh ketiga saudaranya.

Wilona bangunan dari tidurnya berusaha turun dari tempat tidur berusaha untuk tidak membangunkan ketiga orang itu, Wilona mengunakan kekuatannya untuk memindahkan orang-orang yang tengah terlelap di kamarnya dua orang ia tidur di kasur sisanya ia rendahkan di sofa menyelimuti mereka dan berjalan menuju kamar mandi

Wilona memang seorang nona muda tapi terkadang ia sering bersikap seperti wanita dewasa yang memiliki Quality time untuk dirinya sendiri, saat sudah dirasa siap Wilona berjalan keluar kamar menuju ruang belajar dan mengerjakan pekerjaan yang sempat ia telantarkan beberapa waktu, tanpa Wilona sadari  diluar ruang belajar tengah terjadi kekacauan

karna hilangnya nona muda kediaman Duke razel bahkan sang Duke mengerahkan seluruh pasukannya untuk mencari keberadaan Wilona
Saat makan siang Wilona baru keluar dari ruang belajar pemandangan yang pernah ia lihat adalah sekumpulan kesatria dan pelayan yang tengah dimarahi oleh sang Duke, Wilona menghampiri kumpulan pelayan yang tengah menunduk tersebut

" Apa yang terjadi kak Enny" tanya wilona pada salah satu pelayan yang cukup dekat dengannya

" Nona muda menghilangkan para ksatria dan pelayan tengah dikerahkan untuk menemukan keberadaan nona muda" bisik  Enny tanpa melihat lawan bicara

"Nona muda? Sejak kapan kediaman Duke razel punya nona muda Selain Wilo" Jawab Wilona dengan sedikit tertawa kecil, Enny yang mendengar ucapan tidak sopan tersebut langsung berbalik berniat memperingati orang yang dia kira adalah pelayan

"ASTAGA NONA" teriak Enny tanpa sadar membuat seluruh orang yang ada diruangan tersebut mengalihkan perhatian kepadanya, dan langsung memeriksa tubuh nona mudanya berharap tidak ada luka ditubuh kecil tersebut

"Dari mana saja kau" tanya cardis tegas

"Aku.." belum selesai menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ayah nya ucapannya keburu terputus karna pertanyaan yang datang tanpa permisi dari para saudaranya

" Kenapa pergi tanpa pengawalan"

"Dasar menyusahkan kau masih sakit kenapa berkeliaran"

"Tidak tau orang khawatir masih saja pergi tanpa pamit bagaimana jika sesuatu terjadi"

Wilona yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya diam tanpa sadar air matanya menetes, orang-orang diruangan tersebut langsung heboh khawatir jika nona muda mereka mendapat masalah ketika menghilang

"Kenapa ada yang sakit"

"Dimana yang sakit"

"Berhentilah menangis dan beritahu kami bagian mana yang sakit"

"Pelayan panggil tabib untuk memeriksa nona muda" cardis langsung menggendong tubuh putrinya menuju kamar semetara Wilona masih terus menangis

"Kenapa baru sekarang" kata wilona dengan air mata yang menetas kan air matanya

"Eh.." kata mereka

" Maksudnya apa wilona" kata cardis menatap putrinya

"Kenapa baru sekarang kalian peduli" kata Wilona dengan senyuman aneh

"Kami menang peduli padamu"kata Edward berjongkok di hadapannya memeluk adiknya itu, Wilona hanya diam dan tersenyum manis kerah mereka

"Ayo kakak dan ayah kita kerjakan proyek wilayah yang terkena bencana sekarang aku sudah sehat" kata Wilona dengan senyum cerahnya, mereka pergi menuju ruang kerja Duke dan melakukan pekerjaan yang sempat tertunda  saat Wilona sakit.

The Secret Lady Where stories live. Discover now