(18) pengorbanan

3.8K 469 25
                                    


Valen orang yang mengusulkan untuk mengeksekusi Wilona saat itu sekaligus orang yang menyuruh Wilona asli untuk membunuh saudara tirinya, dia bahkan sampai lupa dengan valen si tokoh antagonis asli. Di dalam novel tidak diceritakan tentang putra Duke yang mengalami keracunan karna saat itu kediaman Duke mengalami kesulitan akibat banjir dan hama tikus. Hingga mengakibatkan merosotnya ekonomi Duke Razel kali ini ia tidak akan membiarkan dirinya dalam masalah hingga harus disalahkan

" Lusa rencana akan dijalankan, dengan tarian pedang yang akan membunuh sang pewaris Duke Razel dapat dipastikan kematian seluruh anggota keluarga Razel tamat hari itu juga dan pastikan semuanya sesuai rencana.

aku tidak ingin Razel bangga dengan pencapaiannya saat ini, aku ingin dia dan seluruh keturunannya hancur sama seperti ia menghancurkan keluarga ku" ujar pria bertudung

" Saya pastikan semua sesuai rencana, racun akan disajikan saat tarian puncak dimana Edward akan menjadi pusat dari pedang- pedang yang akan langsung menusuknya saat racun mulai berkerja.

Putri itu saya pastikan akan tetap selamat dan menanggung dosa anggota keluarganya dan mati dihadapan rakyat sebagai orang yang hina sama seperti Duke brengsek itu." Ujar valen

" Bagus- bagus aku bangga menjadikan mu anak buah andalan saya, pastikan Razel dan keturunannya mati kemudian kau dapat menduduki posisi Duke karna jasa mu terhadap negara selama mengabdi bersama Duke brengsek" ujar pria bertudung sebelum ia dan Valen meninggalkan taman.

Wilona yang ada disana hanya diam mendengarkan apa yang mereka rencanakan oleh kedua nya, setelah dirasa aman wilona keluarga dari persembunyiannya memikirkan rencana untuk membuatnya tetap aman. Ia tidak mungkin memberitahu Edward apa yang ia dengarnya. Pria itu pasti akan mengganggap dirinya membenci Valen atau memfitnah orang-orang kepercayaannya

Ia berfikir untuk memberitahu Wiliam. Diantara anak- anak Duke Razel wiliam merupakan anak paling waspada bahkan kepada keluarganya sendiri, ia yakin pemuda itu akan mempercayainya.

Wilona segera berlari menuju barak militer tempat wiliam biasa berlatih. Saat ia ingin menghampiri Wiliam, Valen ada di sana seharian penuh ia berusaha untuk memberitahu Wiliam namun Entah takdir tidak berpihak kepadanya Valen selalu ada di sekitarnya.

Makan malam kali ini hanya terasa canggung, Edward yang matanya masih terlihat bengkak karna menangis dan Wilona yang terus-menerus memikirkan cara agar semua rencana Valen dan pria bertudung dapat ia gagalkan.

Ia yakin cara ini mungkin akan membuatnya menjadi tersangka dalam musibah yang akan menimpa mereka, Wilona tidak mungkin mengorbankan nyawa keluarganya ia lebih memilih mengorbankan dirinya untuk keluarga yang bahkan tidak melihat ke arahnya.

Selesai makan malam Wilona mendatangi Leon, hanya dia pemuda yang kini membenci Wilona dan pasti akan selalu menaruh kecurigaan padanya

"Tuan muda ketiga, Bisa kah kita berbicara empat mata" ujar wilona saat hanya tinggal dirinya dan Leon yang belum meninggalkan ruangan

"Tidak bisa aku sibuk" jawab Leon tanpa melihat kearahnya

" Hanya sebentar aku mohon"

"Bicara sekarang atau tidak sama sekali"

"Tapi.." ujar Wilona seraya melihat kerah pelayan yang masih ada, Leon yang ngerti maksud tatapan Wilona langsung menyuruh pelayanan untuk pergi

"Bicara"

"Tidak bisa kah kau menyayangiku, kematian bunda bukan murni kesalahan ku. Aku akan melakukan apa pun agar kau mau menyayangi aku" ujar Wilona.

"Aku hanya ingin kau mati, nyawa di balas nyawa aku tidak perduli dengan cerita ayah ataupun dengan apa yang bunda sampaikan melalui kau. Aku yakin itu semua rencana mu kau meracuni pikiran ayah" leon menatap Wilona dengan sinis seakan-akan ia dapat membunuhnya hanya dengan Hanya menatapnya

The Secret Lady Where stories live. Discover now