Ramein dongg huhuhuhu masa chap sebelumnya yang read banyak tapi komen nya sedikit gimana aku mau bangkit lagi kalian begini huhuhu :( yaa komen yaa banyak2 hubhu akutu kangen tau bacain komen kaliannn seru mood aku banget ini aku sisihin waktu lho padahal aku pkl :( ayodong ramein juga hiksTaeyong meronta2 ia ketakutan "lepaskan aku!..." taeyong mencoba melepaskan tangan wonho yang mencengkram erat pergelangan tangan kecil taeyong
"Kau tidak bisa kabur anak baru" ucap wonho lalu memeluk tubuh kecilnya "yaampun imut sekali..." ucapnya tidak sabar
"Hey kau gila ingin bermain disini?" Tanya rowoon
"Ya sepertinya disini lebih seru dan menantang hahaha lagipula jarang ada orang yang kesini" ucap wonho sambil meraba wajah cantik taeyong
"H-hentikan kumohon!... lepaskan aku!" Taeyong meronta2 ketakutan
PLAK!
Wonho menampar pipi taeyong sangat keras "kau berani melawan senior mu huh?!"
"Hiks...hiks..." taeyong menangis bahkan ibunya tidak pernah menampar dirinya seperti ini ia sangat kaget kenapa orang lain dapat se tega ini?
"Hey hey jangan di tampar kasihan... haha dia sampai menangis tuh" shownu tertawa melihat taeyong menangis padahal taeyong sangat ketakutan
"Lagi pula ini hanya tamparan kedepan nya ia akan mendapatkan yang lebih parah dari ini" ucap rowoon cuek
"Gila sih wajahnya sangat menggemaskan aku jadi tidak tega hahaha" shownu terkekeh
"Diam bodoh nanti dia semakin takut ayo cepat pakai tubuhnya aku tidak sabar mencicipinya" wonho memaksa taeyong untuk duduk di pangkuan nya sementara itu tubuh taeyong gemetaran ketakutan
"Kucing kecil kau tidak perlu takut justru jika kau bisa memuaskan kami kami akan baik kepadamu" wonho tertawa
Apa apaan itu? Kenapa orang2 sangat seenaknya taeyong punya harga diri ia tidak mau diperlakukan seperti itu akhirnya taeyong melawan dan ia berhasil lepas dari 3 orang itu
"A-aku akan lapor polisi jika kalian masih mengganggu ku!" Ucap taeyong ketakutan saat ia ingin di kejar alhasil 3 orang itu terhenti dan tertawa
"Apa?! Lapor polisi?? Lapor saja lagi pula memang nya kau punya uang berapa untuk melapor kami?? Kalau hanya teguran itu tidak ada apa2nya untuk kami haha" Ucap 3 orang itu
Taeyong ketakutan ia mencoba melawan ia bahkan tidak sengaja memukul wajah wonho saat wonho menarik paksa dirinya
"Sialan kau berani beraninya!" Wonho kehabisan kesabaran ia membanting taeyong ke bawah
Brukh!
"Hiks...hiks...hiks..." taeyong tidak dapat menahan tangisnya ia merasa kesakitan karena terkena aspal.
Rowoon langsung menahan tubuh taeyong dengan paksa dibawah dan mencengkram dagu taeyong
Shownu terkekeh ia membuka satu2 kancing baju taeyong sementara itu wonho terkekeh ia merekam kejadian ini ia merekam taeyong di telanjangi
"Hiks...kumohon... aku ada salah apa... lepaskan aku... m-mbinnie... tolong" taeyong menangis pecah ia ketakutan sekali sampai2 ia menyebut nama teman barunya itu
"HAHAHAH DIA MENYEBUT SI BRENGSEK MOONBIN!! KALIAN DENGAR?!" Rowoon tertawa puas
Taeyong meronta2 di dalam hatinya ia berdoa agar ia mendapat pertolongan ia benar2 sangat takut
"lepaskan dia" Ucap lelaki yang baru saja datang dan sangat tenang
Taeyong dan 3 orang itu langsung menoleh ke arah suara orang itu.
"Ohh? Kau? Sialan pergi jangan menggangu kami" wonho kesal
Taeyong berhenti menangis ia melihat kaka kelas yang ia temui di taman tadi yang bernama jaehyun itu.
"Lalu kami dapat apa jika kami dapat melepaskan jalang ini?" Tanya rowoon terkekeh meraba2 tubuh taeyong
"Dapat?" Jaehyun terlihat sangat tenang
"Tidak usah sok pahlawan sialan kau disekolah ini juga tidak punya teman" wonho tertawa remeh
"Ck... pokoknya lepaskan dia atau ku lapor polisi"
"Hahha inilah ciri2 orang culun aku tidak mau. Aku hanya ingin-"
BUGH!
"Argh! Sialan! Bajingan!!" Wonho memegang wajahnya kesakitan sementara itu taeyong bebas dan ia melihat jaehyun diserang oleh rowoon dan shownu
Bugh!
Bugh!
Bugh!
"Hentikan!! Kumohonn hentikan!" Taeyong mencoba melerai mereka agar jaehyun tidak di pukuli tetapi jaehyun mendorong tubuh taeyong hingga tersungkur "lari lah dasar bodoh!!" Jaehyun membentak taeyong sementara itu taeyong panik ia lari meninggalkan jaehyun
Sampai akhirnya beberapa menit kemudian taeyong menunggu di depan sambil memegang beberapa obat dan makanan
Jaehyun keluar dengan keadaan lebam2 ia dapat membuat 3 orang itu terkapar walaupun dirinya lebam2
"Ugh..." jaehyun mengeluh kesakitan
"K-kakak! Kaka gapapa kan!? Aduh... aku minta maaf hiks...hiks..." taeyong terlihat sangat khawatir
"Huh?! Kau tidak pulang?? Kau ini bodoh ya bisa saja bawahan mereka mengincar mu! Pulang lah!" Bentak jaehyun
"Tidak...aku tidak bisa pergi begitu saja... nanti kakak bagaimana..." taeyong terlihat khawatir sampai2 tanpa sadar taeyong sedang menggenggam kedua tangan kaka kelasnya ini
"Apa yang kau lakukan?" Jaehyun meringis kesakitan
"Aduh... yaampun pasti sakit sekali ya!.. hiks...hiks... aku minta maaf...hiks...gara2 aku..." taeyong menangis
"Sudahlah jangan menangis!" Jaehyun pusing
Akhirnya taeyong membawa jaehyun duduk di taman dia mengobati lebam2 yang ada di wajah jaehyun
Sedangkan itu jaehyin memerhatikan betapa seriusnya taeyong sedang mengobati lukanya
"Hiks...hiks... terimakasih ya... maafkan aku juga..." taeyong terlihat sangat khawatir
"Sebenarnya... apa sih yang membuat diri mu dibully?..." jaehyun memandangi wajah taeyong ia merasa tenang
"Aku juga tidak tau... sepertinya karena aku kurang mampu..." taeyong menunduk
"Yaampun persetan dengan itu mereka hanya iri dengan mu mungkin karena wajah mu cantik" ucap jaehyun
Tetapi entah kenapa wajah taeyong memerah saat mendengar itu padahal sebelumnya moonbin atau orang lain memujinya ia biasa saja dan malah merasa tidak nyaman.
"Oh iya aku hanya ingin memberi tau..."
"K-kenapa?"
"Kau jangan dekat2 dengan moonbin... hidup mu bisa bahaya... mungkin saat ini aku bisa melindungi mu karena saat itu aku sedang lewat tetapi kau juga harus jaga diri... sekolah ini memang kelihatan nya sangat bagus dan tidak ada masalah sama sekali tetapi jangan mudah tertipu..." ucap jaehyun memberi peringatan ia benar2 serius kali ini.
TBC
ESTÁ A LER
BULLY [JAEYONG]🔞
FanficTaeyong yang harus pindah sekolah saat smester 2 karena ia mengejar prestasinya dan kebetulan ia mendapat beasiswa untuk pindah ke sekolah ternama yang ia impikan untuk masa depannya nanti, dengan cara belajar dengan giat agar suatu saat nanti bisa...