47. call

6.9K 621 45
                                    

Ramein komen nya apa plis banget sepi bgt kaya kuburan 😭😭😭😭

Jaehyun mengangkat telpon nya sebenarnya ia sangat malas mengangkat telpon ibunya, tapi jika ia mengangkat telponnya pasti taeyong mau sarapan

"Jae dimana kamu?? Kenapa kamu ga sekolah?? Sebentar lagi kan ujian"

Jaehyun menghela nafasnya ia malas sekali ditelpon seperti ini. "Aku bosan ma" jawabnya singkat

"Bosan?? Dasar seenaknya! Kau pikir biaya sekolah mu murah?! Ayolah sekolah yang benar! Ibu sudah mendaftarkan mu bulan depan kamu bisa langsung kesana! Ibu sudah bilang kepihak sekolah"

"Apa?! Kenapa jadi seenaknya begini?!" Jaehyun sangat tidak terima ia kan masih punya waktu 3 bulan lagi

"Setelah ujian kamu bisa langsung pergi! Berhentilah bermain2 jaehyun ibu juga diberi tau info kamu deket sama anak miskin pindahan itu?"

Jaehyun sangat kesal ia mematikan telponnya. Apa apaan ini? Siapa yang memberi tau dia?

Taeyong melihat jaehyun "kenapa?... kau terlihat emosi" ucap taeyong dengan raut wajah bingung

"Ugh lupakan..."


































Saat dimobil jaehyun memeluk taeyong secara tiba2. Taeyong terkekeh ia mengusap2 punggung jaehyun

"Kenapa jae?" Tanya taeyong tersenyum. Sementara itu jaehyun tidak menjawab ia mengeratkan pelukannya "aku sangat mencintai mu" ucap jaehyun memeluk taeyong dengan erat

Taeyong tersenyum ia mengusap2 punggung jaehyun "ya... yongie juga..."

"Taeyong... maafkan aku tapi bisakah kita pulang sekarang?... aku ada urusan penting..." ucap jaehyun merasa tidak enak

"Tidak apa2 jaehyunnie"

Jaehyun melepas pelukannya ia mengecup kening taeyong lalu menyetir arah pulang. Ini sudah gawat barusan ibunya mengancam jaehyun untuk pulang.

Karena kalau tidak.....


































Jaehyun mengantar taeyong pulang. Ia mengecup2 pipi, kening, tangan hingga bibir taeyong berkali2

Taeyong yang diperlakukan itu ia terkekeh "hehehehe itu geli jaehyunniee"

Jaehyun memeluk taeyong lagi dengan erat "maafkan aku taeyong..."

"Minta maaf kenapa?" Taeyong bingung lalu ia terkekeh "kurasa kau tidak perlu minta maaf... aku senang sekali kok hari ini"

Jaehyun menangkup pipi taeyong dan mencium bibir taeyong lalu ia memeluk taeyong lagi.

Jaehyun memeluk taeyong agak lama. Lalu ia melepaskan nya dengan wajah yang penuh kekhawatiran. "Aku pulang dulu ya" ucap jaehyun

Taeyong mengangguk2 tersenyum lalu ia keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah

Saat melihat taeyong masuk kedalam rumah jaehyun langsung memutar balik mobilnya dan cepat2 menyetir arah pulang.

























Saat sampai dirumah ia melihat ibunya yang baru saja pulang dari luar negri. Jaehyun tidak mau menyapa ibunya dan masuk seolah2 tidak ada ibunya di depan

"Ibu sudah tau info anak itu..." ucap ibu jaehyun duduk di sofa memunggungi jaehyun

Jaehyun yang mendengar itu ia berhenti jalan. Lalu menghela nafas "apa lagi yang ingin ibu lakukan?"

"Hmm... hanya ingin menyingkirkan 1 lalat saja yang ada di hidup mu" ucapnya santai

"Ibu..." jaehyun mengepalkan tangan nya berusaha menahan emosinya

"Kenapa sayang ku? Bukankah itu bagus? Jadi tujuan hidup mu jelas tanpa lalat sedikit pun"

"Kenapa ibu seenaknya?! Aku tidak pernah melarang2 ibu jika ibu sibuk dengan pasangan baru!! Aku tidak pernah menuntut ibu apa2! Bahkan aku kehilangan banyak HAK dalam hidup ku! Apa yang ingin ibu lakukan lagi?!"

"Waw ucapan mu sangat menyakiti hatiku jaehyunnie" ia menoleh ke arah jaehyun lalu tersenyum "padahal aku hanya ingin kau menjadi anak yang sukses... bukan sampah seperti ayah mu"

"Ibu selalu saja berkata seperti itu tanpa mengaca sedikitpun" jaehyun menghela nafas

"Hahaha... ayahmu lah yang membuat diriku menjadi seperti ini"

"Itu bukan urusanku... itu urusan kalian berdua" jawab jaehyun kesal ia tidak mau ibunya mencampuri urusannya

"Kamu sudah tidur dengan nya?" Tanya ibunya dengan wajah datar

"Y-ya... memang kenapa? Apa yang akan ibu lakukan?" Jaehyun agak kaget ditanya seperti itu

"Merepotkan saja..." ibunya terpikir sesuatu "dasar bodoh! Tidak memikirkan kedepan nya!" Ibu jaehyun emosi mendengar perkataan anaknya

"Apasih?" Jaehyun terlihat jengkel "sudahlah ibu urusi saja pacar2 ibu" jaehyun naik ke atas ia masuk ke kamarnya dengan keadaan kesal

Ia tidak mau ibunya melakukan hal2 yang tidak diinginkan kepada pacarnya...

Huft ngomong2 soal pacar ia jadi merindukan taeyong. Padahal tadi sudah ketemu

Tapi... sepertinya ia ingin menghampiri taeyong nanti sore




































Yap benar. Sore ini jaehyun datang menghampiri taeyong, ia ingin mengajak taeyong pergi jalan2 sebentar ya kemana saja asal bersama taeyong.

Jaehyun mengetok2 pintu rumah taeyong. Dan saat ini taeyong sedang mandi jadi ia tidak mendengar ketukan pintu

"Taeyong ini aku" ucap jaehyun masih mengetok2

Karena tidak ada respon ia mencoba untuk membuka pintu dan ia tidak melihat siapapun didalam rumah itu.

Taeyong keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk. Dan ia kaget saat melihat jaehyun berdiri di depan pintu "astaga! Aku kaget!"

Jaehyun melihat taeyong dari atas hingga bawah "rupanya kau mandi... aku mengetok2 pintu dari tadi..."

"Kenapa gak ngabarin?? Aku gak tau kalau kamu mau dateng" ucap taeyong

Jaehyun langsung menutup pintu dan menghampiri taeyong ia langsung memeluk taeyong "aku sangat merindukan mu taeyong..." ucap jaehyun memeluk taeyong dengan erat

Taeyong terkekeh "hehehe kan tadi kita abis jalan2... kurang ya?"

"Aku tidak mau pisah dari mu sedetikpun..."

Taeyong tersenyum ia memeluk jaehyun balik "eum jaehyunnie... aku harus memakai baju..."

"Tidak usah..." jaehyun masih memeluk taeyong dengan erat lalu ia menangkup pipi taeyong dan mengecup kening taeyong. Dan bibirnya

"Aku sangat mencintai mu taeyong..." ucap jaehyun mengecup2 pipi bibir dan kening taeyong

Disaat2 pelukan seperti ini taeyong merasa di perutnya ada benda yang mengeras

"Eum... jaehyunnie?..." panggil taeyong ia melihat pipi jaehyun memerah

"I-ini salah kamu taeyong cuman pake handuk... aku jadi... euh" wajah jaehyun merah




















TBC

BULLY [JAEYONG]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang