12 | leery

962 291 8
                                    

Winter, tengah merebahkan tubuhnya sambil memainkan ponselnya, di atas tempat tidur hangat bersepraikan kain warna abu-abu polos, dengan seekor kucing peliharaan kesayangannya di samping kanan.

Di tengah-tengah kegiatannya, sebuah suara yang berasal dari langit-langit kamarnya membuat pergerakan tangan Winter yang tengah menggulir layar ponselnya, terhenti.

Tanpa menggerakan tubuhnya, matanya menoleh ke arah atas.

Suara seperti suara benda jatuh yang membuatnya sedikit terkejut. Winter menduga bahwa bisa saja itu hewan pengerat, namun kalau itu sekedar hewan pengerat yang jatuh, bukankah harusnya terdengar lagi suara langkah hewan pengerat yang kembali bakal berjalan tersebut?

Tapi ini tidak.

Setelah suara tadi, tidak lagi terdengar suara apapun.

Winter menelan salivanya, ia kemudian menoleh ke arah Minmong, kucingnya.

Katanya hewan lebih peka terhadap hal-hal yang tidak bisa dilihat mata manusia biasa, kan?

Dan ya, Winter mendapati sang kucing yang turut menatap ke arah sumber suara, seperti dirinya sebelumnya.

"Mong, lo lihat apaan?" tanya Winter kepada sang kucing, yang Winter tahu tak akan dijawab. Winter hanya berusaha mencari perhatian Minmong agar tidak terus melihat ke atas.

Sialnya, seperti tak mendengar panggilan Winter, Minmong  bergeming sembari terus melihat ke atas.

unease; k-idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang