16 | penginapan

909 270 1
                                    

"Lo berdua di kamar 219?" tanya Bae Jacob kepada dua temannya yang lain, Youngoon dan Hyunjae.

Tadi ketika memesan kamar, Jacob izin pergi sebentar ke toilet, jadi ia tidak tahu kamar yang ia dapatkan itu nomor berapa. Namun Juyeon mengatakan kalau kalau kamar Youngoon dan Hyunjae terletak di samping kamar mereka, yang berlabelkan 218.

Dan saat ini mereka tengah berjalan menuju kamar masing-masing.

"Enggak. Katanya itu kamar udah ada yang nempatin. Jadi gua sama Hyunjae di kamar 220," jawab Younghoon.

"Lah katanya mau ambil kamar sebelahan?" tanya Jacob lagi.

"Ya gimana, orang yang laen penuh. Tinggal kamar 218 sama 220 kamar yang kosong di lantai 2," kali ini Hyunjae yang menjawab.

Jacob mengerutkan kening. Meski cukup besar. Tapi penginapan yang didatangi mereka berempat tak terlihat terlalu ramai seperti yang dikatakan Hyunjae kalau semua kamar sudah penuh. Bahkan benar-benar terlihat lengang dan sepi.

Makanya Jacob heran ketika mereka tidak bisa mendapat kamar yang bersebelahan. Ya tak terlalu masalah memang, tapi tetap saja hal itu sedikit mengusik perasaan Jacob.

"Nanti malem jam 7an harus udah pada siap ya lo pada. Nggak ada acara telat!" ucap Younghoon kepada Jacob dan Juyeon.

Mereka memang tengah liburan ke luar kota. Ke sebuah kota yang terletak di ujung timur pulau Jawa. Masih ada 4 jam sebelum jam 7. Rencananya jam 7 nanti mereka akan pergi ke alun-alun untuk menikmati suasana malam di kota orang. Dan sisa waktu 4 jam tersebut hendak mereka manfaatkan untuk beristirahat setelah perjalanan berjam-jam di dalam kereta.

"Elah selow!" sahut Jacob yang kemudian memasuki kamar berlabelkan 218 yang sudah dibuka kuncinya oleh Juyeon.

 
 
 
 
 

👻👻👻
 
 
 
 
 

"Kita dapet makan malem nggak sih nanti?" tanya Jacob pada Juyeon setelah merebahkan tubuhnya di atas kasur berbalutkan seprai putih.

"Dapet. Tapi kata Hyunjae kita bakal makan di luar soalnya udah janjian mau ketemu sama temen dia kan," jelas Juyeon mengingatkan. "Sekalian kulineran malem juga di luar," sambung Juyeon lagi.

Juyeon sedikit tak habis pikir dengan Jacob. Padahal Hyunjae sudah beberapa kali mengatakannya. Bisa-bisanya Jacob masih bertanya.

"Ya udah dah gua mau tidur dulu!" sahut Jacob lagi sembari membenarkan posisi tidurnya. Sepatu dan beberapa barang di tubuhnya ia lepas dan letakan di lantai begitu saja. Rencananya ia akan membereskannya nanti setelah bangun tidur.

Juyeon tak mengindahkan ucapan Jacob. Ia memilih membereskan barang bawaannya terlebih dahulu. Niatnya ia mau mandi sebelum tidur. Perjalanan berjam-jam tadi membuat badannya terasa lengket dan kotor.

Tak sampai lima menit, Jacob langsung tertidur pulas dengan posisi tubuh menghadap dinding. Kebetulan ranjang yang dipilihnya memang terletak di dekat dinding.

Di menit ketiga, Jacob sempat mendengar suara aliran air yang berasal dari kamar mandi yang hanya berbatasan dinding tipis dengan ranjangnya. Pertanda Juyeon sudah mulai mandi.

Ya dinding di tempat mereka menginap memang tidak kedap suara. Beruntung rasa lelah benar-benar menguasai Jacob hingga membuatnya seakan kebal dengan suara gemericik air dari arah kamar mandi.

Sialnya, Jacob tak kebal akan sentuhan. Meski tak mudah terbangun karena suara, Jacob adalah pribadi yang mudah terbangun karena sentuhan kecil di tubuhnya. Oleh karena itu ia tak suka berbagi tempat tidur bila mereka tengah berliburan seperti ini. Jacob selalu memilih kamar dengan ranjang yang terpisah bila memang ia harus tidur dengan temannya dalam satu ruangan.

Dan karena kesensitivannya akan sentuhan, dalam sepersekian detik mata Jacob langsung terbuka ketika ia merasakan sebuah tangan mengusap bagian tengkuk belakang lehernya.

Jacob mengerjap beberapa kali. Terbangun secara tiba-tiba seperti itu membuatnya otomatis langsung tersadar meski tidak sepenuhnya. Jacob berdecak. Ia baru saja ingin menendang Juyeon yang menganggunya ketika ia tersadar kalau suara gemericik air di dalam kamar mandi masih jelas terdengar.

Bukan hanya suara air, bahkan suara senandung kecil dari mulut Juyeon turut terdengar. Menjadi satu dari sekian bukti bahwa Juyeon memang masih berada di dalam kamar mandi.

Jacob menelan salivanya. Masih dengan posisi tidurnya yang menghadap ke tembok, Jacob mencoba mempertahankan pemikiran 'baik sangka' nya.

Namun dengan cepat ia tolehkan kepalanya ke belakang.

Tak seperti prasangka baiknya, ia tak melihat siapapun di sana.

Sentuhan yang ia rasakan tadi masih jelas teringat oleh Jacob. Bahkan saking ingatnya, Jacob bisa rasakan bulu romanya meremang karena memikirkan bahwa yang menyentuhnya tadi bisa saja bukan manusia.

unease; k-idols ✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon