20 | trapped

862 262 1
                                    

"Gimana sama anak yang lo pegang tadi?" tanya Moon Kevin pada Choi Chanhee atau yang biasa dipanggil New.
 
 

Kini keduanya tengah berjalan ke arah gedung CB, hendak menuju toilet di dekat Laboratorium Kimia. Saat ini memang ada acara kumpul di kampus khusus untuk jurusan Manajemen Industri.

Dan tadi ketika para mahasiswa dan mahasiswi baru tengah berbaris untuk mendengarkan pengarahan kegiatan acara malam keakraban jurusan untuk keesokan harinya, salah satu mahasiswi dari barisan yang dijaga Chanhee tiba-tiba pingsan.
 
 

"Udah ditanganin sama Divisi Kesehatan. Kecapean kayaknya tuh bocah. Tugas matrikulasinya banyak kali," ucap Chanhee menebak-nebak.
 
 

Acara kumpulan untuk membicarakan perihal kegiatan malam keakraban memang biasa dilakukan malam hari, sehabis maghrib setelah pulang kuliah.
 
 

"Dia balik sama siapa? Sendiri apa dianterin?" tanya Kevin lagi. Kini keduanya sudah melewati area gedung Komdis kampus mereka.

"Dianterin pake mobilnya Changmin. Sekalian sama Eunseo juga katanya. Temennya pada bawa motor semua soalnya. Bahaya kalau itu anak kena angin malem dan malah tambah sakit," jelas Chanhee. "Nanti malah nggak bisa ikut Makrab lagi."
 
 

Ah, Eunseo adalah salah satu dari anggota bagian Kesehatan. Sedang Changmin merupakan wakil ketua dari acara Makrab untuk Angkatan di bawahnya kali ini.

Sebenarnya bukan hanya Changmin yang membawa mobil. Ada Juyeon yang juga turut membawa kendaraan roda empat tersebut, namun arah tempat tinggal Juyeon berlawanan dengan mahasiswi yang pingsan tadi.
 
 

"Belom siuman emang?" tanya Kevin untuk kesekian kalinya.

"Udah, tapi masih lemes. Mana pucet banget. Motornya itu anak nanti bakal dianterin sama Haknyeon, nah nanti abis itu Haknyeon juga balik sama Changmin."
 
 

Untung saja hari ini Haknyeon tidak membawa kendaraan sendiri ketika berangkat ke kampus tadi.
 
 

"Oh," sahut Kevin sekenanya.
 
 

Kini keduanya sudah berada di toilet yang berada di ujung dekat pintu 1 gerbang kampus mereka. Agak jauh memang dari tempat mereka mengadakan perkumpulan. Tapi mau bagaimana lagi, satu-satunya toilet yang masih bisa didatangi hanya toilet itu. Gedung lain sudah banyak yang dikunci.

Wajar.

Ini sudah jam 9 malam. Biasanya batas untuk setiap gedung dikunci adalah pukul 8 malam.

Kevin memasuki bilik paling ujung dekat tembok. Sementara Chanhee memasuki bilik dekat Urinal. Keduanya sibuk menyelesaikan urusan alamnya hingga ketika Kevin sudah selesai dan ingin keluar dari bilik tersebut, pintunya malah tidak bisa dibuka. Seperti terkunci dari luar.

Tapi hal tersebut sangat tidak mungkin mengingat setiap pintu di bilik yang ada tidak memiliki kenop pintu di depannya. Dan hanya memiliki kunci yang bisa dikunci dari dalam.
 
 

"New kaga lucu dah lo maenannya!" ucap Kevin yang menduga bahwa Chanhee tengah mengerjainya. Menahan pintunya dari luar.

"Hah? Apaan?"

"Jangan ditahan anjir ini pintunya. Gua mau keluar."

"Idih? Gua aja masih di dalem," ucap Chanhee membuat kening Kevin mengernyit. Ia kembali mencoba membuka pintu di depannya. Tapi masih tetap tidak bisa.
 
 

Tak lama terdengar suara flush air dari bilik lain. Kemungkinan itu dari bilik yang ditempati Chanhee.
 
 

"Anjing, Kev!" seru Chanhee.

Kevin yang masih berusaha membuka pintunya bingung dengan rutukan Chanhee barusan.

"Lo kunciin gua?" tanya Chanhee.
 
 

Tak seperti Kevin, Chanhee agak gaduh karena langsung memukul-mukul daun pintu dari bilik yang ia tempati
 
 

"Mana ada??? Ini aja pintu gua masih belum bisa kebuka!"
 
 
 
Di tengah usaha keduanya untuk membuka pintu, kembali terdengar suara flush air dari bilik lain.

Bukan hanya satu.

Tapi lebih dari itu.

Seperti bersautan dan memberitahu bahwa sebelum Kevin dan Chanhee datang, ada mereka di sana.

unease; k-idols ✅Where stories live. Discover now