13 | mayday mayday

909 283 3
                                    

"JANGAN DILEPAS! GABOLEH BERHENTI!"
  
 
Ningning, yang tengah memegang sisi kepala dari adik kelasnya yang kemasukan dan tengah diobati, mengurungkan niatnya untuk menjauhkan kedua tangannya. Ia kembali memegang kepala sang adik kelas, menahannya agar tidak mengamuk dan melukai dirinya sendiri.

Sementara temannya yang tengah berusaha mengobati, sedang membacakan ayat-ayat suci yang dipercaya bisa membuat apa yang tengah merasuki perempuan di depannya ini keluar.

Sesekali Ningning memundurkan tubuhnya, tepatnya kepala. Karena beberapa kali orang yang tengah kemasukan tersebut berusaha melukai Ningning. Berusaha mencakarnya. Bahkan sudah ada luka goresan akibat cakaran dari kuku yang tak seberapa panjang tersebut.

Perih.

Namun Ningning harus menahannya supaya makhluk yang ada di dalam tubuh adik kelasnya ini bisa dikeluarkan.

Saat ini ekstrakurikuler Pramuka memang tengah mengadakan Persami untuk menyambut siswa-siswi tahun ajaran baru yang baru saja masuk tahun ini.

Awalnya semua baik-baik saja, hingga ketika apel pembukaan tiba-tiba salah satu siswa dari kelas yang dipegang Ningning berteriak.

Ningning tak tahu bagaimana awal mula juniornya itu bisa kemasukan, karena dia baru saja dari toilet ketika kekacauan itu mulai terjadi dan merambat ke siswa-siswi di barisan kelas lain.

Beberapa anak langsung dibawa ke ruang UKS untuk mendapatkan pertolongan pertama dari pembina dan beberapa guru.

Ningning yang juga mendapat tugas sebagai koor kesehatan tentu langsung ke UKS, sementara kelas yang dipegangnya dijaga oleh temannya yang lain, ia sendiri berusaha membantu temannya yang lain di UKS. Seperti yang sedang ia lakukan saat ini.

"Tahan kakinya!!" seru salah satu teman Ningning.

Dengan sigap, dua orang lainnya langsung menahan kaki dari yang tengah diobati. Tenaganya cukup kuat hingga membutuhkan sekitar 4 orang untuk menahan pergerakan tubuh yang tak seberapa besar tersebut.

Bukan sekedar memberontak, minta agar dilepas. Geraman juga terdengar dari mulut junior Ningning.

Bacaan ayat-ayat suci terus dilantunkan. Setiap 4 orang mencoba menangani 1 siswa yang kemasukan.

Tak lama, mata siswa yang kemasukan terbuka. Berwarna putih total. Ningning yang terkesiap hampir kembali melepaskan tangannya, namun ia buru-buru diteriaki untuk kembali menahannya.

Tak lama tubuh yang terus bergerak dan berontak tersebut berhenti. Matanya kemudian menutup lemah. Tubuh tersebut tak lagi bergerak. Kedua matanya kemudian perlahan kembali terbuka. Namun tidak seperti tadi. Kini bagian hitam dan putih mata jelas ada dan terlihat.

Ningning menghela napas lega. Satu dari sekian korban berhasil disadarkan.

Tapi itu tak berlangsung lama, karena secara tiba-tiba, temannya yang tadi tengah memegang kaki sang junior yang kemasukan, mulai memutar lehernya ke kanan dan kiri. Matanya ke atas dan seringaian mulai tersungging dari bibirnya.

Gejala yang sama seperti korban kemasukan lainnya.

Dengan cepat kedua teman Ningning yang lain segera menahan satu temannya itu.
 
 

"NING PEGANG TANGANNYA! JANGAN DILEPAS!"
 
 

Dalam waktu berdekatan, beberapa orang di sekitar Ningning mulai kemasukan satu persatu. Membuat suasana semakin ricuh dan kacau.

Mungkin benar apa kata wali kelasnya minggu lalu.

Tak seharusnya Persami diadakan minggu ini.

unease; k-idols ✅Where stories live. Discover now