114 | suara dari dalam gudang

466 182 7
                                    

"Ren, Ren!" panggil Xion pada Yiren, yang merupakan staff administrasi di kantor tempatnya bekerja.
 
 

Yiren yang sedang memeriksa beberapa data di layar komputernya sontak menoleh ke arah Xion yang berdiri di ujung pintu ruangan.
 
 

"Apaan?"

"Sini bentar, deh!"

"Kenapa?"

"Sini, dulu, buru!" ucap Xion tak sabaran.
 
 

Yiren menurut, ia beranjak dari meja kerjanya lalu menghampiri Xion yang tak mau masuk ke dalam ruangannya.
 
 

"Apaan?" tanya Yiren lagi.

"Temenin gua bentar, ayo!"

"Hah? Temenin kemana?"

"Gudang."
 
 

Fyi, Xion adalah kepala gudang yang sebelumnya tengah memeriksa barang yang diterima.

Sebenarnya ini sudah lewat dari jam pulang, tapi mereka berdua belum pulang karena masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan. Makanya Xion tak bisa memanggil orang lain karena kebanyakan dari mereka sudah pulang ke rumah masing-masing.

Hanya Yiren yang ia lihat masih berada di ruangannya sendiri.
 
 

"Ngapain?"

"Ngunci," jawab Xion. "Please, lo kalau mau nanya nanti dulu. Ayo temenin gua sekarang!" Ajaknya sambil berdiri di belakang Yiren, lalu mendorong tubuh teman seumurannya tersebut supaya jalan duluan.
 
 

Membuat Yiren hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, tanda tak habis pikir.
 
 

"Tumben deh minta ditemenin, Yon? Biasanya berani sendiri?"

"Tadinya berani, Ren. Tapi...."

"Tapi?"

"Tadi gua denger suara nangis di gudang, suara cewek, gua kira elu. Mirip banget suaranya sama lu, Ren. Awalnya mau gua deketin buat nanya kenapa, eh belum sempet ngedeket, nangisnya malah makin jadi. Kayak orang kesurupan. Kan gua panik. Makanya gua langsung lari. Mau pulang tapi lupa belom ngunci pintunya."

"Ih, maksudnya itu setan, Yon?" Yiren jadi merinding sendiri. Terlebih ketika mulai memasuki koridor menuju gudang yang dimaksud.

Xion menganggukkan kepalanya.

"Nggak mungkin beneran cewek, 'kan? Apalagi karyawan sini. Kalaupun iya dia karyawan yang lagi sedih mau nangis, masa di gudang?"

"Bisa aja, Yon. Nggak ada yang mustahil."

"Ya tapi siapa? Suaranya mirip suara lu, Ren. Karyawan cewek di sini kan dikit. Gua hapal sama suara kalian semua."
 
 
   
 

Whoooooossssshhhhhh
 
 
 
 
 

Bulu kuduk Yiren meremang seketika begitu memasuki area gudang. Tidak, Yiren bukannya takut dan dia juga bukan seorang yang penakut. Hanya saja, ia benar-benar merasa merinding ketika angin menerpa wajahnya tatkala mereka berdua masuk ke dalam gudang besar tersebut.

Yiren lantas menoleh ke belakang, ke Xion tepatnya. "Buru ambil kuncinya, terus kunci!" pinta Yiren.

Xion menurut, ia langsung masuk ke dalam, mengambil kunci di salah satu meja yang ada, lalu bergegas dan menguncinya dengan serta merta dari luar.
 
 
 
 
 

"Denger, 'kan, Ren?" tanya Xion begitu pintu sudah berhasil dikunci.

Yiren yang berdiri tepat di samping Xion mengangguk.

Suara yang awalnya Xion dengar seperti ada di sebuah tempat di dalam sana, berubah menjadi seperti suara gema yang entah di mana sumber awalnya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

👻👻👻
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

ini salah satu kisah nyata dari adek aku yang kerja di daerah Tangerang. Tempat kerjanya emang rada-rada serem. Hampir semua karyawan di sana pernah diganggu, termasuk adek aku.

Cuma yang lebih sering diganggu itu karyawan cowok. Yang bau anyir lah, dikunciin di gudang atau di pantri lah. Terus juga satpam suka digangguin kalau jaga malem.

Nah adek aku yang cewek ini suka dimintain temen kantornya buat nengokin tempat yang ada gangguannya, ya dia nggak ngelihat dan diganggu seekstrim yang lain, cuma beneran sering banget dibikin merinding karena hawa beda dari ruangan yang dia datengin itu.

Yang paling parah ya yang satpam pas lagi jaga malam terus ditelpon, dan yang nelpon bilang, "saya ada di gudang, ya" abis itu dimatiin sama yang nelpon, terus kan karena itu dari nomor yang nggak jelas didiemin sama satpamnya dan ditinggal ngopi, eh ditelpon lagi, terus ngomong lagi yang nelpon, "saya di gudang, ya." dan suaranya berubah jadi lebih berat, abis itu langsung dimatiin lagi kayak sebelumnya, satpamnya bingung terus coba ditelpon balik eh kata operatornya, "nomor yang anda tuju tidak terdaftar," tErus ya dia didiemin aja, lanjut ngopi lagi. Dia nggak berani ngecek gudang karena serem kan itu udah tengah malem. Mana sebelumnya tuh ada tiga anjing beda warna yang terus-terusan gonggong dan di malam terakhir kejadian tuh yang dia ditelpon itu. Setelah itu nggak kedengeran suara gonggongan anjingnya di kemudian hari.

jiah malah ada cerita di dalam cerita t_____t nggak apa apa deh, anggep aja bonus hehehehe

buat yang punya pengalaman horror yang pernah kalian alamin dan mau dibikin versi cerita k-idolsnya, kalian bisa kirim lewat pesan yaaa

okay, sampai jumpa di chapter selanjutnya

unease; k-idols ✅Where stories live. Discover now