191 | suatu waktu di ruangan bimbingan konseling

334 141 0
                                    

Choi Bomin, tengah melakukan sesi konsultasi jurusan kuliah mendatang dengan guru Bimbingan Konseling bersama keempat temannya yang lain: Renjun, Jeno, Jaemin dan Haechan.

Karena jumlah murid yang lebih dari satu, sesi konseling dilakukan di ruang tamu ruangan bimbingan, tak seperti yang seharusnya, yaitu di ruangan pribadi masing-masing guru BK.

Dari lima ruang pribadi yang ada, terdapat satu ruang pribadi yang pintunya dalam keadaan terbuka. Dan itu adalah ruang pribadi dari guru yang tengah melakukan sesi bimbingan dengan Bomin dan keempat temannya.

Sambil menunggu gilirannya untuk berkonsultasi, Bomin mengedarkan pandangannya hingga tertuju pada plastik yang berada di atas meja di ruang pribadi gurunya yang tiba-tiba jatuh.

Bukan jatuh seperti tertiup angin, melainkan jatuh seperti sengaja dibuang.

Belum sempat Bomin memproses apa yang baru saja dilihatnya, tiba-tiba kipas angin yang dalam keadaan mati dan terpasang di langit-langit ruangan tersebut berputar sendiri. Seolah ada yang baru saja menyalakannya.

Membuat Bomin sontak mendangak dan langsung menatap tajam benda yang bergerak dengan sangat lambat tersebut.

"Heh kenapa lo?!" tanya Renjun dengan nada bicara pelan, setelah sebelumnya mengagetkan Bomin dengan cara meletakan tangan di bahu Bomin secara tiba-tiba. Membuat Bomin refleks langsung menoleh ke arahnya.

"Itu, kipasnya ber-"

Bomin mengerjap. Ia mengedipkan matanya beberapa kali untuk memperjelas penglihatannya. Kipas yang sebelumnya bergerak itu tiba-tiba berhenti dan dalam keadaan diam ketika ia ingin menunjukkannya pada Renjun.

"Ber apa?" tanya Renjun menunggu lanjutan dari perkataan Bomin. "Kipasnya kenapa?" sambung Renjun.

Bomin kembali menoleh ke arah Renjun.

Kemudian ia menggelengkan kepalanya.

"Nggak ada. Kipasnya nggak kenapa-napa."

"Dih?" Renjun berdecih.

"By the way," Ia kemudian mendekatkan dirinya pada Bomin untuk sedikit berbisik karena tak mau suaranya menganggu sesi konsultasi tiga temannya yang lain.

"Kok gua ngerasa kayak ada yang merhatiin kita dari dalem ruangannya Pak Siwon, ya?" ucap Renjun. "Ngerasa nggak lo?"

"Tapi, 'kan, di sana kosong?" timpal Bomin.

"Ya justru itu... justru itu seremnya, Min."

unease; k-idols ✅Where stories live. Discover now