95 | the background music

529 199 0
                                    

"Gimana? Seru nggak?" tanya Yuki pada Dosie.
 
 

Yuki tengah meminta Dosie memainkan game yang dibuat oleh ia dan teman-teman sekelompoknya.

Mereka butuh review dan beberapa masukan akan tugas akhir yang memiliki bobot nilai 60% untuk mata kuliah Pemrograman Berbasis Objek tersebut.

"Lumayan. Gamenya nagih sih, nggak ngebosenin. Bikin lo mau lanjut terus. Grafisnya juga oke," ucap Dosie pada Yuki yang telah bersiap dengan buku catatan kecil di tangannya. Hendak mencatat review yang diberikan oleh Dosie.

"Terus?"

"Cuma sound effect sama musik latarnya rada ganggu."

"Oh kenapa? Kegedean suaranya?"

"Bisa dibilang begitu. Tadi udah gue coba kecilin juga masih kedengeran banget. Terus ya, Ki, suara bisik-bisiknya tuh rada ganggu. Unik sih, nggak biasa di game pake backsound suara bisik-bisik kayak gitu. Buat gue yang orangnya susah fokus dan gampang kedistraksi, rada nggak ngenakin. Well, biasanya backsound kayak gitu adanya di game horror kan ya? Keren juga sih kelompok lo nyoba pake sound kayak gitu di jenis game kayak gini."

"Hah? Tunggu, tunggu. Suara bisik-bisik? Bisik-bisik apaan?" tanya Yuki bingung.

"Ya itu... yang di game ini. Suara bisik-bisik dari backsound yang lo pake di game."
 
 

Yuki tertawa kecil. Berpikir Dosie tengah mengerjainya.
 
 

"Itu suara emang direcord sendiri sama Haruto, tapi ya pake Synthesizers, nggak pake suara orang. Apalagi suara bisik-bisik."
 
 

Dosie terdiam. Ia mengerutkan keningnya. Pikirannya pada Yuki sama seperti pikiran Yuki pada Dosie.

Dosie mengira Yuki tengah mengerjainya.
   
 

"Nggak lucu ah, Ki. Nggak mempan lo kalau mau ngerjain gue kayak gitu!" ucap Dosie sembari memukul pelan bahu kanan Yuki.

"Lah siapa yang ngerjain? Serius gue, sumpah!" kata Yuki sambil mengangkat jari membentuk huruf V. "Kalau nggak percaya coba ayo kita mainin lagi sambil dengerin musiknya." Usul Yuki. "Gue deh sini yang mainin."

Dosie mengangguk. Menyetujui usul Yuki.

Keduanya kembali memainkan game buatan Yuki dan teman-temannya tersebut. Ah tepatnya hanya Yuki, karena Dosie memilih menyimak dengan seksama.

Yuki tak terlalu serius bermain, ia sengaja bermain secara asal supaya game over. Karena memang niatnya bukan untuk memainkan game tersebut, melainkan untuk mendengarkan musik dan sound effect yang mengiringi selama permainan berlangsung.
 
 

"Tuh! Nggak ada, 'kan?" ucap Yuki pada Dosie ketika permainan selesai.
 
 

Dosie menoleh pada Yuki, kemudian menggelengkan kepalanya. Tanda ia tak menyetujui perkataan Yuki.
 
 

"Ada, Ki. Suara bisik-bisik jelas banget. Kayak suara bisik-bisik anak kecil. Ngeributin sesuatu. Tapi nggak terlalu jelas. Yang gue denger cuma kayak desisan. Tapi gue yakin suara itu ada.
 
 

Yuki menelan salivanya. Dosie bukanlah tipe orang yang suka berbohong.
 
 

"Dosie ih! Jangan nakutin!" seru Yuki membuat Dosie terdiam.
 
 

Seruan Yuki membuat Dosie langsung paham.

Paham kalau itu bukan suara manusia.

Paham kalau suara itu tak sengaja ikut terekam bersamaan dengan musik latar pengiring game tersebut.

Paham kalau memang hanya dia yang bisa mendengar suara semacam itu.
 
 
 
"Oke, oke, sorry."

unease; k-idols ✅Where stories live. Discover now