BAB 22 - Tunamen dan Dampaknya

283 102 1
                                    


Waktu terasa berlalu cukup cepat saat Faenish sibuk dengan ujian kelulusannya. Pada akhirnya, Faenish sudah menyelesaikan studi di tingkat SMA. Namun, bukan berarti pelajaran Faenish di akademi juga berakhir. Pertumbuhan bakatnya membuat Faenish masih punya deretan kelas yang wajib dihadiri. Untung saja beberapa kelas untuk tingkat lanjut dapat disesuaikan waktunya sehingga Faenish bisa mengatur jam belajarnya dengan pekerjaan di Kotak Perkakas.

Berbeda dengan Faenish yang memiliki banyak kesibukkan, Ryn justru mulai mengurangi intensitas kegiatan penyelamatan hewan yang selama ini ia geluti. Gadis itu entah bagaimana tiba-tiba merasa tertekan dengan fakta bahwa ia tidak boleh memanfaatkan bakat di dekat para hewan.

Sebagian besar hewan yang diselamatkan memang memiliki sejenis trauma sehingga sering bertindak lebih defensif setiap kali mendeteksi penggunaan bakat. Lebih dari itu, para hewan tersebut bahkan bisa mendeteksi residu penggunaan bakat. Jadi, binatang-binatang itu tidak mau mendekati seseorang yang baru saja menggunakan bakat dalam kurun waktu beberapa jam.

Alhasil, Ryn merasa kalau kesibukan dengan tim penyelamat hewan membuatnya semakin mirip dengan Kaum Nonberbakat. Ia pun mulai kesal dengan aktifitas penyelamatan karena memperjelas ketidakmampuannya di tengah keberadaan Drina dan Faenish yang masing-masing merupakan orang yang sangat berbakat di bidangnya.

Faenish berulang kali mencoba menguatkan Ryn. Namun, setelah ditelusuri lebih jauh, rasa tidak percaya diri Ryn ternyata juga dipicu oleh kedekatan Queena dan Valaria. Ryn sempat berpikir kalau kesibukannya selama ini merupakan kesempatan bagi Valaria untuk mengambil tempat sebagai sahabat Queena. Ryn juga merasa alasan Queena lebih dekat dengan Valaria karena bakat luar biasa yang dimiliki gadis itu.

Sikap Ryn yang sempat menjadi cukup dewasa pun mengalami kemunduran. Gadis itu kembali bertingkah seperti remaja yang hobi bergunjing. Nyaris setiap hari ada saja topik gosip yang dibawah Ryn untuk mengganggu waktu Faenish.

Pagi ini, yang menjadi topik gibah Ryn adalah tentang tingkah Valaria yang menuduh Drina terlibat dengan Katharia. Pagi-pagi benar, Ryn sudah muncul dan menemani Faenish melakukan olaraga pagi. Secara teknis, hanya Faenish yang berlari sementara Ryn melayang seperti arwah gentayangan di sampingnya. Ocehan gadis itu pun tidak ada hentinya hingga Faenish tak memiliki banyak kesempatan untuk merespons.

"Kita harus mencoba lebih sabar kepada Valaria. Dia pasti tertekan karena masalah ayahnya." Faenish mencoba mencegah Ryn melanjutkan imajinasi absurdnya. Mereka akan memasuki area dapur, akan tidak menyenangkan jika ada orang mendengar asumsi-asumsi liar milik Ryn dan salah paham.

Sayangnya, ocehan Ryn bukan sesuatu yang mudah dihentikan.

"Apa menurutmu Valaria belajar bagaimana menggoda lelaki dari Kakak Asuhnya, si Heidy? Maksudku, Heidy terkenal sebagai wanita gampangan yang pacaran terang-terangan dengan banyak pria. Padahal dia tidak begitu cantik, badannya pun tidak montok atas maupun bawah. Hanya bedaknya yang bertumpuk. Apa bagusnya itu? Apa menurutmu si Heidy memberikan layanan tambahan? Atau bisa jadi dia punya ilmu khusus seperti—EVERT? Astaga, apa aku melihat hantu?"

Tatapan Ryn terpaku horor pada sosok Ezer yang sedang menuang air minum. Ia pun segera bergegas menghampiri pemuda itu. Namun, sebelum Ryn sempat meraih Ezer, pemuda itu telanjur menghidar dengan sigap. Ezer seakan tidak menganggap keberadaan mereka dan langsung berlalu pergi.

"Sejak kapan Evert sadar? Kenapa tidak ada yang memberitahuku?" Ryn berbalik menatap Faenish.

"Sudah cukup lama, dia memang tidak ingin banyak orang tahu. Para pekerja di rumah bahkan tidak tahu."

"Kenapa sikapnya jadi aneh begitu? Dia bahkan tidak menyapamu. Apa mungkin dia kesurupan?" Ryn mulai berteori dengan kalut, "Aku pernah mendengar kalau saat koma, roh seseorang berpotensi keluar dari tubuhnya. Jadi, ada kemungkinan tubuh Evert dikuasai roh lain."

TRUSTED (draft 1)Where stories live. Discover now