Selipan: Zoenoel

595 108 17
                                    


"Kau kesal lagi?" Queena melemparkan handuk basah ke arah Zoenoel yang sibuk berkutat dengan organ perut seekor anjing. "Kali ini karena siapa? Katharina atau Clarine?"

Zoenoel tidak menjawab dan tetap melanjutkan aksi pembedahannya. Meski begitu, Queena tetap saja tergelak. "Gadis itu memang terlalu keras kepala untukmu. Bukankah sudah kuperingatkan anak itu tidak punya kemampuan membenci, kau tidak akan betah dengannya."

Zoenoel menarik satu tulang dengan kesal.

"Kudengar Clarine mengunjungi kedai Aci, tetapi tidak menyebutkan tempat itu dalam laporannya. Apa ada yang salah?"

Zoenoel tidak menjawab.

"Kau tidak sanggup memaksanya? Meski kalian sering tidur satu ranjang?" Queena tersenyum mengejek.

"Aku perlu berhati-hati. Kalau gadis keras kepala itu tahu soal Ramuan Ekualisasi, dia dipastikan akan menghalangi rencana. Dia tidak akan membiarkan kita menggunakannya kepada Katharina atau siapapun."

"Apa kau perlu bantuan kakakmu ini untuk mengurus mereka?"

"Jangan ikut campur." Zoenoel menghardik tegas. "Aci adalah urusanku. Aku akan memberi petunjuk pada Faenish dan komplotannya."

"Sudah lama sekali sejak kejadian kau mengamuk dan membantai beberapa anggota divisimu sendiri untuk menyelamatkan Valaria dari kasus teror vampir. Namun sampai saat ini, kau belum juga bisa mengatasi kegelisahan anggotamu yang lain akibat peristiwa itu. Kau yakin Faenish bisa membantu?" Queena sengaja memprovokasi dan tertawa saat melihat Zoenoel semakin brutal dengan si bangkai anjing.

"Ramuan Ekualisasi sudah selesai." Queena kembali berujar. Kali ini pernyataan itu sanggup membuat Zoenoel menoleh padanya.

"Tahu dari mana?"

Queena berdecak, lalu menyindir, "Kau yang membentuk divisi Pengembang Ramuan dan menggagas Ramuan Ekualisasi. Namun kau yang ketinggalan informasi tentangnya. Ironi."

"Kau tahu dengan baik, karena siapa aku kehilangan Aci dan anggota divisinya."

"Berhentilah membenci Valaria. Dia tidak pernah memintamu membantai siapapun. Kau sendiri yang jatuh hati padanya dan bertindak sembrono. Lagi pula Valaria adalah orang yang menemukan informasi tentang ramuan itu. Dia informanku selama ini." Queena melemparkan beberapa dokumen. "Ini beberapa data hasil pencarian Valaria. Sudah kubilang, gadis ini bisa lebih berguna untukmu. Dia bahkan mendapat info kalau daftar orang yang nanti akan diberikan Ramuan Ekualisasi sudah nyaris menyentuh angka 500. Kau sebaiknya mulai memikirkan ramuan penawar atau sejenisnya. Tinggal masalah waktu sampai semua orang saling memberi ramuan dan Kaum Berbakat punah."

Dengan enggan, Zoenoel membersihkan tangannya dengan handuk lalu membalik beberapa dokumen.

"Sebelumnya, aku tidak setuju pada tindakanmu mengancam Valaria," Queena berujar sembari Zoenoel membaca berkas. "Kau tahu dengan baik kalau hal yang sangat Valaria takuti adalah popularitas ayahnya terganggu. Meski begitu, kau sengaja membuat ayahnya terjerat kasus. Untung saja, taktikmu tidak sepenuhnya berhasil. Valaria memang berhenti mengganggumu, tetapi ia justru semakin jatuh cinta padamu."

Queena tak bisa menahan tawa. Gadis itu pun melanjutkan ucapannya dengan disela tawa. "Gadis itu malah jadi terinspirasi pada caramu mencintai Clarine yang katanya tanpa peduli berbalas atau tidak. Respons tidak pedulimu saat Valaria memberitahu beberapa fakta kedekatan Clarine dan Dazt, justru membuatnya kagum. Jadi Valaria juga akan berusaha mencintaimu tanpa peduli kau membalasnya atau tidak."

"Jangan memancing masalah tidak perlu," hardik Zoenoel.

"Aku suka caranya marah pada Clarine karena tidak membalas cintamu."

TRUSTED (draft 1)Where stories live. Discover now