BAB 2 : Masalah

3.4K 235 4
                                    


****

02. Masalah

Lisa memasuki rumah keluarganya, ia melihat rumah terlihat gelap dan sepi. Tak aneh lagi karena memang keluarganya tidur di jam-jam yang lebih awal daripada orang kebanyakan.

Lisa melangkah masuk ke ruang tengah, ia dikejutkan dengan kehadiran Adik dari almarhumah Mamanya yang malam-malam berada di sana.

"Tante Lia ngapain disini?" tanya Lisa.

"Kamu baru pulang?"

"Iya, Tante kesini ada apa?"

"Eum.., Lisa Tante kesini karena-,"

"Kakak kamu hamil di luar nikah," sela Tante Sheila ia merupakan adik dari Ayah.

"Tante jangan asal ngomong ya? Mana mungkin Karin gitu!"

"Kalo kamu nggak percaya, coba sana naik ke atas. Liat gimana Kakak kamu yang nangis dikamar."

Lisa menatap Tante Lia yang hanya diam dengan wajah sendu. Ia buru-buru naik ke atas untuk menemui Karin dikamarnya. Benar saja, sosok wanita ceria itu kini terduduk menung di depan jendela kamarnya.

"Kak,"

Karin menengok, terlihat jejak-jejak air mata di pipinya masih basah.

"Yang diomongin Tante Sheila nggak bener kan?"

Bukannya jawaban, Karin malah menangis. Ia semakin terisak dengan pertanyaan yang adik kandungnya ini tanyakan.

Lisa kebingungan, ia bukan orang yang pandai menebak. Ia melihat tumpukan test pack yang tercecer di ranjang Karin. Lisa mengambilnya dan melihat ada dua garis merah di setiap testpack yang sudah di buka itu.

"What the hell!" umpat Lisa.

Dia benar-benar tak percaya jika Kakaknya yang sempurna ini bisa tidak memawas diri sampai-sampai terjadi hal ini.

"Kak, Lo mending tidur dulu. Nggak baik tidur larut malam buat wanita hamil. Lo harus sayangin anak Lo gimanapun."

"Dek, gue takut."

"Takut gimana maksudnya?"

"Dia nggak angkat telpon gue, dia nggak bales messenger gue. Dek, gue takut orang-orang tahu dan mempermalukan Ayah."

"Lo tenang dulu, kita pikirin itu nanti. Yang terpenting Lo harus sehat, gue bakalan pikirin cara jalan keluarnya."

Karin menggenggam tangan Lisa dengan erat, ia dibaringkan ke ranjang dan Lisa menyelimuti Kakaknya itu dengan benar dan baik. Ia mengusap kepala Kakaknya itu agar tenang.

Hingga akhirnya Karin tenang dan tertidur. Walaupun masih terdengar gumaman ketakutannya.

Lisa keluar dari kamar Karin, ia menemui dua Tantenya itu.

"Ayah dimana?" tanya Lisa.

"Dia ada di taman belakang."

Lisa menghela napasnya, "Tante, bisa ceritain gimana awalnya kalian tahu Karin hamil?"

"Awalnya Tante Lia yang mampir ke rumah buat ngasih kue pesanan Karin. Pas nyampe dirumah kamu, ternyata Ayah kamu terlihat diam di sofa ruang tengah dengan sebuah testpack milik Karin. Awalnya dia ngira itu punya kamu, tapi pas Karin pulang dia ngaku kalo itu punya dia."

"Terus?"

"Ayah kamu keliatan marah banget, tapi dia sampai sekarang nggak ada omongan bahkan omelan yang biasanya dilakukan sebagai seorang ayah terhadap anaknya yang berbuat salah pun nggak ada. Sejak dia tahu bahwa Karin membuat kesalahan ini, dia terus duduk di taman belakang."

SenandikaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant