BAB 4 : Narendra

3.3K 269 6
                                    

Rajin update = vote+komen
Biar impas ye kan^^

****

04. Narendra 

Lisa duduk menunggu Ayahnya datang untuk sarapan, hal itu Lisa lakukan karena ia ingin membicarakan tentang beasiswanya pada sang Ayah. Ia bahkan sudah membawa surat beasiswanya dan juga surat pernyataan bahwa Lisa sudah terdaftar menjadi Mahasiswa Baru di University College London. 

"Ayah, Lisa mau bicarakan hal penting ke Ayah soal-," 

Lagi-lagi Lisa tidak dapat menyelesaikan kalimatnya. Kali ini bukan ada tamu tapi memang Ayahnya yang menyelanya dengan memberikan selembar kertas note berisikan jam dan sebuah nama restoran. 

"Meja atas nama Narendra Senandika, jam dua siang setelah makan siang di Restoran Amuz Gourmet. Dandan yang cantik dan bersikap dengan baik." 

"M-maksudnya? Yah, Lisa mau bicarakan hal penting, kenapa Ayah malah ngasih ini sih?"

"Ini lebih penting."

"Oke, ini penting buat Ayah. Tapi kenapa Lisa yang harus temuin orang ini? Kan Ayah yang ada urusan sama dia."

"Dia mau ketemu sama kamu."

"Lisa aja nggak kenal sama dia."

"Maka dari itu kalian kenalan disana."

"Ayah apa-apaan sih? Lisa nggak ngerti."

"Kamu temui dia dulu, setelah itu kita bahas apa yang mau kamu sampaikan."

"Tapi, Yah!"

Lisa tidak didengar lagi oleh Ayahnya yang malah pergi meninggalkan ruang makan. 

"Lagian siapa sih ini Narendra? Ganggu banget anjir." 

***

Lisa berjalan memasuki restoran bintang lima yang populer di pusat kota dengan penampilan formal menggunakan pakaian jenis dress crepe round collar crop jacket yang sering dijumpai pada outfit aktris dalam drama korea. 

"Meja atas nama Narendra Senandika." 

Resepsionis resto memandu Lisa ke meja yang ternyata sudah diduduki oleh seorang pria tinggi yang juga berpakaian formal. Pria itu adalah Rendra, ia menyambut kedatangan Lisa yang terlihat acuh tak acuh. 

"Saya-," belum usai Rendra menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba saja Lisa menyela. 

"Narendra Senandika, putra dari Pak Hendra teman lama Ayah. Ya kan?"

Rendra tersenyum tipis sambil mengangguk.

"Lisa Alaric, nggak suka basa basi dan nggak suka cowok modelan anda."

"Maksudnya?"

"Nggak usah pura-pura bego deh, gue tahu ya ini tuh bukan pertemuan formal yang ngebahas bisnis keluarga. Karena gue bukan pakarnya bisnis jadi pasti ini rencana Ayah buat ngecomblangin kita. So, gue udah jujur dari awal kalo lo bukan tipe gue."

"Memangnya tipe kamu kayak gimana?"

"Yang tegas dan bisa bantah semua debatan gue, terus nggak menye-menye harus laki dan berani, dan satu hal yang pasti bukan cowok yang andalkan status keluarga dan uang keluarga! gue suka cowok yang mandiri, yang bisa berdiri di kakinya sendiri." 

SenandikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang