BAB 16 : Kenyamanan

2K 184 4
                                    


Makasih yg udah spam next, hehe
Selama Hiatus nulis kayaknya readers yg aktif pada pamit ya:(
Soalnya cuma dikit yg aktif, agak mengsedih:'

No problem, yg penting masih ada kalian yg masih baca ceritaku dan aktif walaupun hanya beberapa:>

Double up hari ini yey

Happy reading❤️

****


16. Kenyamanan

Lisa meminum air kelapa yang Rendra beli untuk mereka berdua. Setelah kemarin masalah Kue Lisa yang benyek, Lisa mendiami Rendra sejak itu sampai saat ini.

Siang itu Rendra datang ke rumah Lisa, dia bilang akan mengajak Lisa pergi ke danau kemarin. Awalnya Rendra tak menyangka jika gadis itu sedang marah padanya karena masalah kue benyeknya kemarin, padahal jelas-jelas itu bukan salah Rendra. Tapi Lisa tetap marah pada pria itu, sungguh malang sekali menjadi seorang Rendra.

"Kamu mau marah berapa lama lagi?" tanya Rendra.

"Sampe aku puas."

"Kalo marahnya ngomel, mungkin ada capeknya. Tapi marahnya kamu ini diam, aku nggak bisa prediksi kapan kamu puas?"

"Kamu tuh nggak tau rasanya liat kue yang udah kamu buat mati-matian malah hancur bahkan sebelum dimakan."

"Itu kan bukan salahku."

"Iya tau itu bukan salah kamu, tapi.. aku mau marah."

Rendra menaruh kelapa yang ia minum di bawah, dia berdiri dari duduknya dan mengambil ikat rambut Lisa yang ada dipergelangan tangan gadis itu. Dia mengikat rambut Lisa dengan hati-hati dan rapih.

"Udah ya marahnya, aku tau kamu kecewa banget karena kemarin. Tapi jangan biarin rasa kecewa itu terus mengontrol harimu, biar kemarin aja dia ada di harimu, jangan biarkan dia hancurin hari barumu ini. Hm?"

Lisa menatap Rendra yang menunjukkan wajah tenang dengan senyuman. Ekspresi yang sangat membuat Lisa tenang dalam hitungan detik. Lisa menaruh batok kelapa itu ditempat Rendra menaruhnya juga, lalu dia mencubit pipi Rendra. Jujur saja pipi Rendra itu bukan tembam, hanya saja sangat enak dan kenyal untuk dicubit seharian.

"Gimana mau marah kalo yang dihadapi manusia selucu ini. Udah lucu, bijak pula."

"Iya, lucu dan bijak. Tampannya nggak disebut, aku waktu taruna dulu masuk dalam nominasi cowok tertampan di asrama loh."

"Oh ya? Urutan ke berapa?"

"Ke 16 dari 17 orang."

"Astaga, itu mah sama aja nggak masuk nominasi! Malu juga kalo di omongin!"

Rendra terkekeh, dia menyelipkan helaian rambut Lisa yang tak terikat olehnya tadi. Dia mengusap pipi Lisa dan menatap gadis yang tingginya dibawah beberapa senti darinya dengan tatapan sendu.

"Kamu tau, kenapa Bapak Habibie dan Ibu Ainun bisa disebut cinta sejati?"

"Karena mereka jatuh cinta dengan waktu yang lama?"

"Kamu tau, Ibu Ainun bukan lah cinta pertama Bapak Habibie. Memang cinta pertama itu nggak terlupakan, tapi kadang kita lupa bahwa cinta sejati itu bukanlah cinta pada orang yang pertama kali ada hati kita. Kalo itu benar, maka yang disebut cinta sejati kita itu orang tua. Ya kan?"

"Bener juga, jadi definisi cinta sejati itu?"

"Cinta itu ada banyak, kata Eyang cinta ada beragam didunia ini. Semakin banyak jenis manusia didunia ini, maka Tuhan menciptakan banyak pula cinta."

SenandikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang