11

16.7K 2.2K 180
                                    

MOM!! © Knjaem

NCT © SM Entertaiment

Chapter 11

<=..........................<>........................=>
.
.
.
.

Happy Reading!!
WARN!! ⚠ Harsh words!!


"APA?!" seru Jisung, Taeil di seberang sana langsung otomatis menjauhkan telpon genggam saat anak bos nya itu berteriak dengan keras.

"Jadi paman Taeil benar-benar menyetujui permintaan pengasuh aneh itu?!"

"Maafkan saya tuan muda Jisung, tapi memang seperti itulah adanya. Pemberian informasi kepada nona Na Jaemin sudah disetujui bahkan oleh tuan besar Yunho. Saya hanya menjalankan perintah saja," jawab Taeil.

Saat ini 4 bersaudara Jung sedang berkumpul di kamar Jisung setelah membersihkan diri dan sarapan pagi. Jisung pun menelpon Taeil untuk memastikan bahwa apa yang dikatakan oleh Jaemin mengenai peraturan-peraturan itu benar atau tidak.

Dan ternyata memang benar, Jaemin telah mempersiapkan segalanya dengan matang. Informasi keuangan, catatan kesehatan, aset, serta yang lain sudah berhasil ia dapatkan atas izin Jeno bahkan Yunho. Gadis itu benar-benar serius dengan ucapannya untuk menangani anak-anak Jung.

"Ya sudahlah, terima kasih paman Taeil"

Klik

Jisung langsung mematikan sambungan telpon itu secara sepihak. Lami, Helen, dan Chenle yang juga mendengarkan pembicaraan Jisung dengan Taeil -Jisung mengaktifkan mode loud speaker- pun hanya bisa menghela napas.

"Selamat datang hari-hari membosankan," dengus Lami, gadis itu frustrasi membayangkan tidak bisa shopping lagi di mall dengan bebas.

"Ck, tidak akan aku biarkan. Memangnya siapa dia," sahut Helen, yang langsung disetujui oleh Chenle.

"Kau benar, tidak usah menuruti perkataannya. Mana mungkin ia berani bertindak macam-macam. Jalani saja hari seperti biasa," Chenle lantas mengusap puncak kepala Lami untuk menenangkan adiknya yang sudah terlihat stres itu.

Sementara Jisung hanya menatap langit-langit dengan tajam. Di kepalanya sudah tersusun seribu satu rencana untuk 'menyiksa' atau mungkin harusnya mengusir Na Jaemin aneh itu dari rumah. Pemuda itu bergumam dengan nada rendah dan tajam.

"Kita lihat saja sampai sejauh mana dia bertindak. Awas saja!"







¬MOM¬







Jeno memijit pelipis nya pelan. Pria yang baru saja selesai memimpin rapat bersama para CEO perusahaan lain untuk membahas proyek kerjasama itu menyandarkan tubuhnya ke kursi seraya menghela napas. Iris onyx-nya menatap ruangan luas yang kini telah kosong tersebut dengan pandangan menerawang.

"Perlu sesuatu, tuan Jeno?" tanya Taeil yang berdiri di belakang Jeno. Jeno hanya menggeleng.

"Tidak, Paman. Dan jangan panggil aku tuan Jeno, Ya Tuhan!! Panggil Jeno saja. Jangan bersikap formal padaku, Paman." Taeil hanya tersenyum menanggapinya.

"Baiklah Jeno. Jadi, apa yang mengganggu pikiranmu? Kenapa kau kelihatan stres, bukankah rapat tadi berjalan dengan baik ?" tanya Taeil lagi, Jeno menghela napas lagi.

"Kapan urusan kita di sini selesai, Paman? Aku benar-benar ingin pulang," balas Jeno terdengar seperti orang putus asa.

Jeno tidak bohong, ia memang benar-benar ingin pulang. Seminggu lebih berada di luar negeri karena urusan pekerjaan lama-lama membuatnya muak, ia ingin segera bersantai dan yahhh ....

MOM!! [Nomin GS/GENDERSWITCH]Where stories live. Discover now