27

19.5K 2.4K 317
                                    

MOM!! © Kei

NCT © SM Entertaiment

Chapter 27

<=..........................<♣>........................=>

.

.

.

Happy Reading!!

WARN!! ⚠ Harsh words!!




Setelah peristiwa sparring yang terjadi dua hari yang lalu, perlakuan Jeno pada Jaemin perlahan mulai berubah.

Duda anak empat itu bisa dengan tiba-tiba mengusak puncak kepala Jaemin dengan lembut atau dengan terang-terangan memandangi Jaemin di setiap kesempatan.

Jeno benar-benar serius jatuh cinta pada Jaemin rupanya.

"Dasimu," tegur Jaemin pagi itu ketika membantu para maid meletakkan sarapan ke meja makan. Atensi Jeno yang sedang sibuk melakukan sesuatu pada tabletnya pun teralihkan. Ia memandang simpul dasinya yang tidak rapi lalu menarik pandangannya kembali demi bertatap muka dengan Jaemin.

"Bisa tolong dibenarkan Jaemin?" pinta Jeno tiba-tiba.

"O-oh, baiklah," Jaemin pun membenarkan dasi Jeno dengan tangan yang tremor.

Tidak ada yang salah dari membenarkan dasi seseorang, Jaemin sudah sering membantu Hendery atau Xiaojun untuk hal kecil seperti ini. Yang jadi masalah di sini adalah pria di depannya ini bukanlah Hendery atau Xiaojun. Melainkan Jung Jeno, seseorang yang akhir-akhir ini membuat jantungnya bekerja dua kali lebih keras dari biasanya.

Oh, sebelum aku lupa, haruskah kita ucapkan selamat pada Jeno? Karena kemungkinan besar, perasaannya pada Jaemin akan berbalas.

Yah..

Sepertinya ...

Oke kembali pada Jeno dan Jaemin.

Di sisi lain, anak-anak Jeno yang juga ada di tempat kejadian tersebut hanya saling melempar pandang saja. Tidak di sangka-sangka mereka harus melihat adegan telenovela pagi-pagi begini.

Sungguh dramatis.

"Ayah, kepala Jaemin bisa berlubang kalau Ayah memperhatikannya terus," tegur Chenle merusak suasana yang langsung dihadiahi sungutan kesal dan pukulan ringan oleh ketiga saudaranya yang lain.

"Kau ini menggangu saja," desis Helen tidak suka. Chenle hanya mengedikkan bahunya tidak berdosa untuk membalas kalimat kesal adiknya itu.

Sementara Jeno hanya tertawa mendengar kalimat anaknya itu. Ia tidak akan menampiknya, iris matanya memang terus memandangi Jaemin selama perempuan itu membantu memasangkan dasinya.

"Memangnya kenapa? Terserah Ayah, mata kan punya Ayah," balas Jeno lagi lalu menggumamkan terima kasih setelah Jaemin selesai dengan kegiatannya. Perempuan itu dengan cepat mengangguk untuk membalas lalu segera menjauhi ruang makan.

"Eiii, kasihan Jaeminnya tahu," ujar Chenle lagi melancarkan balasan. Jeno terkekeh.

"Sudah, cepat habiskan sarapanmu dan kita berangkat. Ayah ada meeting dengan direksi jadi harus cepat ke kantor," balas Jeno kemudian. Keempat anaknya pun mengangguk dengan semangat sebelum melanjutkan sarapan.

Anak dan ayah itu selesai 10 menit kemudian dan segera bersiap untuk berangkat. Namun sebelum masuk ke mobil, seluruh anak Jeno mampir sebentar ke dapur untuk berpamitan dengan Jaemin.

MOM!! [Nomin GS/GENDERSWITCH]Where stories live. Discover now