SHAKA : 15

53.9K 5.6K 403
                                    

Hai, selamat datang di cerita SHAKA ❤

Udah siap emosi gak?🤣

Happy reading

🪐🪐🪐

Shaka menyeringai, lalu mencengkram pipi gadis itu agar menatapnya, "lo sama kaya jalang. Tempel sana sini."

Zee mendongak menatap Shaka tak percaya,"lagi?" Tanya Zee tersenyum lirih.

Zee memberontak berusaha melepaskan cengkraman Shaka, hingga ia berhasil, lalu bangkit dari duduknya,"kita putus."

Tangan Zee dicekal oleh Shaka, lalu membalikan tubuh gadis itu agar menghadap kearahnya. Tangan Shaka beralih memegang bahu gadis itu erat.

Shaka menatapnya tajam,"ulangi!" Desisnya.

Zee memejamkan matanya sejenak, "kita putus."

Shaka mendorong tubuh Zee, hingga punggung Zee mengenai knop pintu, membuat Zee meringis. Segera Zee membuka pintu itu, tapi dengan cepat Shaka menahannya.

Shaka mencekal tangan Zee,"lepas," kata Zee.

"Lo mau putuskan?" Tanya Shaka menyeringai.

Baru saja Zee akan berucap, tapi ...

Plak

Shaka menampar pipi Zee membuat Zee meringis.

"Masih mau minta putus? HAH!" Bentak Shaka.

Ia tak boleh kalah dari Shaka, pikirnya.

Zee menatap Shaka dengan berani,"iya, kenapa?" Tanya Zee.

Plak

Satu tamparan kembali mengenai pipi Zee hingga membuat Zee tersungkur dan membuat sudut bibir Zee mengeluarkan darah segar.

Shaka mencengkram rahang Zee, seolah ia tidak memperdulikan setiap ringisan Zee.

"Tarik kata-kata lo." Desis Shaka.

Zee tak menjawab membuat amarah Shaka semakin memuncak. Shaka semakin mengeratkan cengkramannya pada rahang Zee.

"CEPET!" Bentak Shaka lalu menghempaskan rahang Zee, membuat Zee tersungkur.

Zee terus beringsut mundur setiap Shaka melangkah mendekatinya.

Shaka mensejajarkan wajahnya dengan gadis kesayanganya.

Menatap mata itu lekat, lalu mencium bibir gadis itu dengan kasar, membuat Zee lagi-lagi menangis.

Zee memukul dada Shaka, tanda ia kekurangan oksigen, lalu Shaka melepaskannya.

"Masih mau putus?" Tanya Shaka menyeringai.

Shaka mendekat lalu mencium leher Zee tanpa henti, membuat tanda kemerahan, sedangkan Zee yang diperlakukan seperti itu hanya bisa menangis, ia tidak kuat berdiri, lututnya berdarah.

"Jawab!" Bisik Shaka.

Shaka membuka kancing seragam atas Zee hingga tiga kancing berhasil terbuka.

"Tarik kata-kata lo, atau ... " jeda Shaka.

"Gue perkosa lo disini." Lanjutnya.

Membuat tangis Zee semakin menjadi jadi, "le-lepas," kata Zee.

Brukkk....

"Brengsek." Ujar Yoga, lalu langsung menghajar Shaka.

Sedangkan Zee beringsut mundur, lalu memeluk lututnya sendiri.

SHAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang