SHAKA [END]

SHAKA : 58

Hai, selamat datang di cerita SHAKA ❤

Jangan lupa follow akun wp aku🦋

Pyread😙

🪐🪐🪐

"Sal kenapa?" Tanya Sangga melihat ke arah Salsa.

"Lena hilang ga." Panik Salsa.

"Hilang?" Tanya Sangga.

Salsa menganggukan kepalanya.

"Lo yakin?" Tanya Sangga.

Salsa menganggukan kepalanya, "tadi sebelum kejadian penyerangan itu, Lena izin ke kamar mandi ga. Udah gue cek ke sana tapi dia gak ada." Ucap Salsa panik.

"Tenang dulu, lo jangan panik." Ucap Sangga.

"Gatra anjing." Batin Sangga.

"Lo tenang, gue hubungin Pak Budi." Ucap Sangga meninggalkan Salsa.

Zee yang mendengar itu panik bukan main. Zee langsung berlari keluar dari kelas menuju tempat yang Zee yakini orang itu pasti tau. Tujuan Zee hanya satu, Markas anak Pluto di sekolah.

Zee membuka pintu itu kasar, menatap mereka satu persatu.

Sedangkan Shaka yang melihat Zee langsung bangkit, mendekat ke arah Zee.

"Zee?" Panggil Shaka pelan.

"Di mana Lena?" Tanya Zee menatap Shaka sengit.

Shaka mengernyitkan alisnya bingung, "maksud kamu?" Tanya Shaka.

"Gak usah pura-pura gak ngerti." Tekan Zee.

Prana yang melihat kemarahan Zee langsung menghampiri Zee, "coba lo jelasin dulu. Kita semua gak bakal ngerti kalo lo gak jelasin." Ucap Prana.

"Iya, lo jarang marah, tapi sekalinya marah bikin gue bingung Zee." Seru Gilang.

"Lena hilang sejak penyerangan tadi. Kalian tau kan penyebabnya apa?" Tanya Zee.

Zee kemudian tertawa, "gue sekarang ngerti tujuan lo jadiin Lena pacar kontrak lo shak." Ucap Zee.

"Lo jadiin Lena sasaran musuh lo kan?" Tanya Zee.

"Jahat banget. Seharusnya gue kan yang jadi sasaran mereka kan? Hah? Jawab?" Tanya Zee menggebu-gebu dengan tangan yang terus menarik kerah seragam Shaka.

Shaka diam mendengar penutururan Zee, memang benar adanya seperti itu.

"Zee deng-

"Enggak. Lo buat gue makin benci sama lo." Ucap Zee kemudian pergi meninggalkan Shaka.

"Shak?" Panggil Prana menatap Shaka.

"Iya bener." Balas Shaka seakan mengerti apa yang dimaksud Prana.

"Kita cari Lena." Tekan Yoga.

🪐🪐🪐

Kini Zee tengah duduk sendiri di bangku taman dengan pandangan lurus ke depan. Bagaimana nasib Lena sekarang? Apakah baik-baik saja?