SHAKA : 04

133K 10.7K 115
                                    

Haiii

Selamat datang di cerita Shaka❤

HAPPY READING

🪐🪐🪐

Semua murid mulai berhamburan keluar kelas.

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Geby.

"Sama bang Ansel." Balas Zee dengan senyuman yang terus menghiasi wajah gadis itu.

"Gak mau bareng kita aja?" Tanya Salsa.

"Gak usah, kita gak searah." Kata Zee.

"Yaudah, gue duluan ya." Pamit Geby dan Salsa meninggalkan Zee di koridor sendirian karena mereka berdua berbelok ketempat parkir.

Zee mulai membuka handphonenya, mencari nomor seseorang, dan menghubungi nomor itu. "Hallo." Kata Zee.

"Kenapa zee?" Tanya seseorang disebrang sana, yang tak lain dan tak bukan adalah Ansel Pranaja.

"Abang bisa jemput zee?" Tanya Zee.

"Duh, gimana ya, kayanya gak bisa zee, soalnya masih ada kelas." Ujar Ansel disebrang sana.

Saat ini Ansel tengah menjadi seorang mahasiswa semester 3 di sebuah universitas swasta di Jakarta.

"Oh, yaudah gak papa bang." Kata Zee.

"Seriusan gapapa? Pulangnya naik apa? Apa mau temen abang yang jemput kamu?" Tanya Ansel.

"Eh...gak usah bang, nanti naik angkutan umum aja." Balas Zee cepat, bisa-bisa ia kena damprat oleh Shaka.

"Yaudah, hati-hati ya." Pesan Ansel, lalu sambungan terputus, dan pas sekali batrai ponsel-nya habis.

Terpaksa ia pulang harus jalan kaki, ia tidak membawa uang cash lebih.

Ketika dekat persimpangan jalan, ia melihat sahabat kecilnya sedang berjalan di depannya.

Zee menghampirinya,"LENA?" Panggil Zee sambil merangkul bahu Lena.

Ellena kinandita, sahabat kecil Zee, tapi sayangnya mereka berbeda sekolah. Setelah Papahnya bangkrut, kehidupan Ellena berubah drastis. Papahnya pun sering sekali berjudi, sedangkan mamahnya, Zee juga kurang tau.

Sekarang Ellena bersekolah di SMA Bakti, memang sebuah sekolah biasa, jauh dari kata SMA favorit, tapi mampu menghasilkan murid-murid seperti di sekolah ter-favorit.

"Lama banget gak ketemu." Ujar Zee, Lena tersenyum menanggapi hal itu.

Terkahir kali Zee bertemu Ellena kelas 10.

"Sendirian aja?" Tanya Lena.

"Iya nih, gue mau pulang, tapi gak punya ongkos." Aku Zee.

"Kasian banget lo." Timpal Lena.

"Kita sekarang jarang main bareng len." Ujar Zee.

"Main ke rumah gue yuk." Ajak Zee.

"Jangan deket-deket gue lagi Zee, gue takut lo malu." Kata Lena menghentikan langkahnya.

"Malu kenapa? Karna latar belakang lo? Basi kali len." Ujar Zee sambil menghentikan langkahnya.

"Lo gak usah minder len, gue sahabat lo, kalo ada apa-apa cerita sama gue." Kata Zee kembali melanjutkan langkahnya.

"Makasih Zee." Kata Lena di balik punggung Zee yang sudah lumayan jauh.

"LENA AYO. CEPET." Kata Zee berbalik arah menatap Lena yang berada di belakangnya.

SHAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang