SHAKA : 33

63.4K 5.9K 165
                                    

Hai, selamat datang di cerita SHAKA ❤

Pyread

🪐🪐🪐

Pramono berjalan menghampiri Zee, menarik tangan Zee cukup kasar menuju suatu ruangan.

"Kamu berani menentang perintah papah, dan kamu tau akibatnya." Kata Pramono.

Zee berusaha melepaskan tangan Pramono ditangannya, "j-jangan pah, gelap. Dingin. Zee t-takut." Kata Zee mulai terisak.

Pramono menghempaskan tubuh Zee ke dalam suatu ruangan.

"Jangan pernah menentang papah Zee. Saya tidak suka. Jangan membuat saya semakin membencimu karena tidak bisa menepati janji dengan istri saya." Kata Pramono lalu mengunci pintu.

Zee terduduk di lantai yang dingin, Zee langsung berdiri mendekat kearah pintu, berharap ada yang membukakan pintu itu.

Zee terus menggedor pintu itu, "pah ... b-buka ... g-gelap ... zee t-takut ... " Isak Zee.

Tubuh Zee luruh, ia terus menangis. Gelap, Zee tidak suka gelap, Zee takut. Kejadian itu selalu muncul di kepalanya ketika gelap. Hingga akhirnya gadis itu memeluk dirinya sendiri dengan air mata yang terus mengalir.

🪐🪐🪐

Shaka kini tengah berada di markas bersama teman-temannya. Shaka mengambil handhphonenya di saku untuk menghubungi gadisnya. Tapi gadis itu tidak mengangkatnya. Kemudian Shaka teringat sesuatu, kalau handphone gadis itu masih di apartemennya.

"Shit," umpat Shaka.

"Kenapa?" Tanya Prana.

"Handphone dia ketinggalan di apartemen gue." Kata Shaka.

Shaka tidak mungkin menyebut nama Zee di depan anak-anak Pluto. Shaka belum percaya sepenuhnya.

Shaka beranjak dari duduknya, tapi Felix langsung menahannya.

"Besok ajalah, lo baru dateng," ucap Felix.

"Bener shak, katanya bokap dia posesif," seru Gilang di akhiri tawa.

Shaka yang mendengar itu hanya menuruti teman-temannya. Karena ada benarnya juga, itung-itung besok ia bisa bersama Zee lagi.

"Pacar bang Shaka yang anak baru itu ya?" Tanya Roni.

"Yang mana yang mana?" Tanya yang lain heboh.

"Itu loh gas, kayanya gue sama bagas pernah liat di club deh," kata Roni.

Teman-teman dekat Shaka langsung memandang Shaka, seolah-olah bertanya, Shaka yang melihat itu hanya mengedikan bahunya.

"Gak nyangka si Shaka bisa sama modelan kaya gitu, mana tadi udah maen di apartement lagi," ujar Robert diiringi tawa.

Shaka yang mendengar teman-temannya berceloteh hanya diam, ia malas. Shaka saja baru tau Lena suka pergi ke club.

Kemudian handphonenya berbunyi, ada pesan grup dari teman-temannya. Shaka memandang temannya satu persatu.

Pluto//5

SHAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang