SHAKA : 29

67.3K 5.8K 1.3K
                                    

Hai, selamat datang di cerita SHAKA ❤

Pyread

🪐🪐🪐

Shaka melangkah mendekati Zee, "kamu keterlaluan ya shak." Ucap Zee pelan, padahal Shaka berada di belakang tubuh gadis itu.

Shaka menatap Zee bingung, lalu melanjutkan langkahnya menghampiri gadis itu.

"Emang biasanya gitu kan?" Tanya Shaka.

Zee beranjak dari duduknya, lalu menghadap ke arah Shaka. "Yang kamu lakuin itu bukan lagi tindak manusia shak." Tegur Zee.

"Kamu emang gak bisa memanusiakan manusia?" Tanya Zee.

"Dia sama kamu sama, ciptaan Tuhan. Kenapa di sini kamu semena-mena?" Tanya Zee lagi.

"Udah?" Tanya Shaka sambil memegang pipi gadis itu agar menatapnya.

"Shaka ... " ujar Zee melepaskan tangan Shaka di pipinya.

"Aku serius." Ujar Zee.

"Yaudah nikah, ayo." Ajak Shaka dengan menggandeng tangan Zee lembut.

Zee menghentikan langkahnya, membuat Shaka menghentikan langkahnya juga dan menatap Zee.

"Aku gak bercanda, coba posisinya di balik, kamu yang ada di posisi dia gimana? Gak bisakan. Enggak, nggak. Coba pikiran karma yang lebih kejam aja deh. Kalau kamu dapet karma gimana? Bukan di kamu tapi anak-anak kamu." Oceh Zee.

Shaka mendekatkan wajahnya ke arah Zee, hanya berjarak 5cm.

"Udah? Ngomel mulu." Ucap Shaka masih dengan posisinya.

Zee sontak menahan nafas. "Nafas!" Perintah Shaka melihat Zee yang berusaha menahan nafasnya.

"Perlu aku jawab pertanyaan kamu?" Tanya Shaka.

"Kalau perlu, aku jawab dengan posisi seperti ini, bagaimana?" Tawar Shaka.

Zee langsung mendorong dada bidang Shaka. Dan pergi dari hadapan Shaka, tapi cowok itu lagi-lagi mencekal tangan Zee.

"Lepas shak," ujar Zee.

Shaka tak mendengarkan itu, ia malah terus melanjutkan langkahnya.

"Aku gak mau ke sini. Aku mau ke kelas." Kata Zee setelah berada di depan basecamp anak Pluto.

Shaka tak mendengarkan perkataan Zee, tapi ia malah membuka pintu, dan masuk ke dalam basecamp.

Shaka berjalan ke arah soffa, ia duduk di soffa itu, sedangkan Zee masih berdiri dengan mata terus menatap sekelilingnya.

Dengan satu tarikan, Zee sudah duduk di pangkuan Shaka. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, ia malah memeluk gadis itu erat.

"Shaka lepas." Berontak Zee.

"Zee diem. Jangan banyak gerak. Aku cowok normal." Tekan Shaka, Zee yang mendengar itu langsung terdiam.

Shaka semakin menenggelamkan wajahnya di curuk leher gadis itu dengan mata yang terpejam.

"Aku mau tanya sama kamu shak," ujar Zee.

"Hm," balas Shaka.

"Kemarin kamu nganterin Lena pulang?" Tanya Zee.

Sebenarnya ia akan mendengarkan gosip itu dari Salsa. Tapi gosip itu tertutupi oleh Shaka yang memberikan kartu hitam kepada adik kelasnya.

"Iya, kenapa?" Tanya Shaka mulai menatap gadis yang berada dalam kukungannya itu.

SHAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang