SHAKA [END]

SHAKA : 05

Hai, selamat datang di cerita SHAKA

Happy reading

🪐🪐🪐

Seusai pulang sekolah Shaka dan teman-temannya pergi ke warung Bu Jendil, atau yang kerap dipanggil Bujen. Bisa di bilang warung ini yang sering jadi tempat nongkrong anak Pluto.

"Nanti malam club yo." Ajak Felix.

"Ngapain?" Tanya Gilang.

"Dangdutan." Balas Felix asal.

"Ya main lah gil, ya kali." Tambah Felix.

Bukan hal awam lagi diantara mereka, tentang hobi felix yang sering pergi ke club.

"Astagfirulloh, dosa lu lik." Kata Gilang sambil mengelus dada.

"Udah gue bilang pake x bukan k." Koresksi Felix dengan kesal.

"Gue juga udah bilang, lang bukan gil." Kata Gilang tak mau kalah.

"Lo berdua bisa diem?" Tanya Shaka sambil menatap ke-dua temannya itu.

"Kenapa si lo sewot mulu." Kata Gilang.

"Biasa, paling masalah tuan putri." Ujar Prana.

"Kenapa lagi?" Tanya Yoga.

"Gue takut dia tau keberadaan Zee." Ujar Shaka to the point.

"Ya, lo lindungin, jaga dia sepenuh hati." Kata Gilang menghayati.

"Lebay." Timpal Prana sambil menoyor kepala Gilang.

"Serius." Peringat Yoga.

"Gue tau. Tapi, gak selamanya gue ada di samping dia." Kata Shaka.

"Lo liat dia?" Tanya Felix.

"Enggak." Balas Shaka.

"Yaudah, lo santai aja." Kata Prana.

Yoga menepuk bahu Shaka pelan, seolah-olah berkata semua akan baik-baik saja.

"Gue pulang duluan." Kata Shaka beranjak dari duduknya.

"Pulang? Cepet amat." Ujar Prana.

"Masih sore shak." Timpal Gilang.

"Gue capek." Ujar Shaka sambil menyampirkan tasnya di bahu kanan.

"Duluan." Tambah Shaka meninggalkan teman-temannya.

"Club jadi gak?" Tanya Felix.

"Pergi sendiri." Ujar Yoga sambil meninggalkan teman-temannya.

"Mang enak." Kata Gilang, sambil mengikuti Yoga.

"NGAJAK RIBUT LO?" Tanya Felix setengah berteriak, Gilang hanya menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri menimpali Felix.

"Lo gimana?" Tanya Felix pada Prana.

Prana hanya mengedikan bahunya, lalu beranjak meninggalkan Felix.

"Mines ahlak lo pada." Ujar Felix, membuat sebagaian anak Pluto yang berada di warung Bujen tertawa.