SHAKA : 10

104K 8.5K 271
                                    

Hai, selamat datang di cerita Shaka❤

Happy reading

🪐🪐🪐

Bel pulang sudah berbunyi dari 30 menit yang lalu, sedangkan Zee sedang menunggu di halte depan sekolah seorang diri.

"Pengen ganti abang aja," batin Zee.

Saat ini ia tengah menunggu Ansel untuk menjemputnya, tadi Ansel sudah meng-iya-kan, tapi belum juga kunjung datang.

Bang Ansel:

P
Adik gue tercintah

To the point!

Gue gak bisa jempu,.mau ngeband
Sorry ya

Ih, nyebelin.
Pulang sama siapa dong?
Gak punya ongkos.

Sama Shaka.
Lo jangan so susah deh,
duit aja kagak punya.
Metik sono!

Pengen ganti abang.

Zee langsung memasukan ponselnya kesaku roknya, tanpa menunggu balasan Ansel.

Sudah Zee pastikan, pasti kakaknya itu sedang menggerutu. Zee kesal sendiri, sudah meng-iya-kan tawaran Ansel, malah ujungnya Ansel menelantarkannya.

"Tau gini, tadi nebeng sama Geby," batin Zee sambil menendang batu-batu kecil dengan bibir yang mengerucut.

TINNNNNN

Suara klakson menghentikan kegiatan gadis itu, sekaligus membuat gadis itu terlonjak kaget.

Zee menatap orang itu, orang itu membuka helm full face-nya.

"Shaka," batin Zee, ia langsung beranjak dari duduknya.

"Kenapa belum pulang?" Tanya Shaka.

"Tunggu bang Ansel," balas Zee.

Shaka duduk di kursi halte,"duduk!" Perintah Shaka, membuat Zee menurutinya.

"Aku temenin." Kata Shaka.

"Mmm...sebenernya, bang Ansel gak bisa jemput." Ucap Zee menjelaskan.

"Terus? Kenapa gak pulang?" Tanya Shaka.

"Gak punya ongkos," gumam Zee yang masih bisa di dengar oleh Shaka.

Shaka mengacak pelan pucuk kepala Zee.

"Kenapa gak bilang aku? Hmm?" Tanya Shaka gemas.

"Aku anter." Kata Shaka.

"Ayo." Ajak Shaka.

Zee beranjak dari duduknya. Shaka membantu memasangkan helm kepada gadis itu.

"Tutupin paha kamu, gak suka berbagi." Ujar Shaka sambil memberikan jaketnya kepada Zee.

Zee menerima jaket itu, memasang di pinggangnya.

Shaka membantu Zee untuk menaiki motornya, kemudian menarik tangan Zee.

Setelah itu mereka berdua mulai membelah jalanan ibu Kota.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan gerak-gerik keduanya, dengan senyum yang sulit diartikan, lalu meninggalkan tempat itu.

🪐🪐🪐

Zee turun dari motor Shaka, dengan bahu Shaka sebagian tumpuan. Membuka helmnya, lalu memberikannya kepada Shaka.

SHAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang