20. Strangers - Secret

1.7K 88 11
                                    

Pesta belum selesai, semua orang masih sibuk untuk
berbincang-bincang. Pesta semakin ramai dengan makin banyaknya artis yang datang.

Sedangkan di sebuah kamar wanita tersebut tertidur pulas sendirian.

"Hoamm," Kei terbangun dengan dandanan yang sudah acak-acakan.

"Dimana Ax? Jam berapa ini?" Tanyanya sambil melihat jam tangan.

Masih pukul sebelas malam belum terlalu larut dan pesta pasti belum selesai pikirnya. Kei meraih ponselnya yang berada di nakas, berniat menelepon Seirra.

"Seirra, jemput aku di lantai atas." Katanya.

Kei melihat dirinya sendiri di kaca, memperbaiki gaun dan make up nya bersiap untuk keluar dari sini. Seirra mengetuk dan membuka pintu setelah Kei memberinya perintah untuk masuk.

"Aku lapar." Jelas Kei.

Dengan kecepatan super Seirra berlari mencari apa saja yang bisa di makan Nyonya dalam waktu dekat dan menemukan tumpukan macaroon yang sepertinya untuk dibawa kembali ke bawah. Dengan spontan Seirra mengambil dan menyerahkannya pada Kei.

"Cepat sekali. Dapat darimana?" Tanya Kei yang terduduk di pinggir ranjang.

"Oh, itu-" Belum selesai Seirra berbicara Kei memotongnya, "Ya sudah ayo pergi." Katanya.

Mereka berjalan menyusuri lorong mansion mewah yang terlihat sepi. Kei melihat Axton sedang berada di salah satu kamar dengan Zack.

"Seirra, dengarkan mereka. Aku tidak mau menguping pembicaraan orang lain." Katanya santai.

Seirra mengikuti perintah dengan kesal. Apa bedanya siapa yang menguping. Kei tanpa ancang-ancang menempelkan telinga Seirra di ujung pintu sedikit terbuka.

"Bagaimana bisa kau berakhir dengan Guinavarre dude?" Tanya Zack penasaran.

"Dia hamil." Jawab Axton cepat.

"Tapi, aku merasa itu bukan anakku." Lanjutnya Axton sambil menyesap rokok.

Seirra menutup mata gelisah. Matilah dia. Di beri tahu kasihan tidak diberi tahu mati. Dengan perasaan gugup yang parah Seirra mengambil tangan Kei membawanya sedikit menjauh.

"Aku dengar." Kata Kei menghentikan langkah mereka.

Tubuh Seirra menegang, aliran listrik seperti sedang mengarah ke tubuhnya. Tidak. Kei tidak boleh mendengarnya.

"Anda berbohong kan Nyonya? Tidak dengar kan?" Tanya Seirra.

"AKU DENGAR." Tekannya.

"Bukan anaknya? Sialan juga." Wajah Kei mengeras. Aura di sekita tiba-tiba dingin. "Yang boleh dengar hanya mommy dan Seirra. Anak mommy tidak boleh dengar." Lanjutnya sambil menutup perut yang sudah mulai membesar.

Mereka berjalan kembali turun untuk segera pulang. Seirra sadar bahwa Kei sedang menahan amarahnya. Ia sedikit takut meninggalkan Kei sendirian di mansion.

"Nyonya, saya nanti menginap di mansion."

Kei melihat Seirra heran, biasanya jika tidak diperintah Seirra tidak akan mau menginap begitu saja.

"Baguslah." Jawabnya.

Mereka turun sedikit terkejut melihat banyaknya orang di pesta Zack. Kei dan Seirra segera keluar dari tempat pesta dan pulang.

--

Kei terduduk di balkon atas, bersantai memakai kimono dan di temani strawberry kesukaannya.

Dilihatnya langit yang sudah gelap tanpa bulan tanpa bintang, sedikit hampa. Kei berdesah sedikit gusar karena perutnya sedari tadi mulas.

"Mau kupanggilkan dokter Nyonya?" Tanya Seirra yang masih setia berdiri di belakangnya.

Yang ditanya hanya menggeleng. Mobil van yang membawanya datang terlihat sedang berjalan masuk.

"Usir dia hari ini." Kata Kei dengan nada berat.

Seirra tertegun, "Mengusir Tuan Axton? Nyonya bilang saya disuruh mengusir?" Katanya gugup dan menggelengkan kepalanya.

Ia benar-benar tidak mau berada di tengah-tengah Axton dan Kei. Jika bukan karena uang, Seirra pasti sudah keluar dari dulu.

"Kau berani menolakku, Seirra?!"

Seirra segera berlari keluar untuk menghadang Axton agar tidak masuk.

"Kata Nyonya, tuan tidak boleh masuk." Perintah Seirra dengan takut.

"Dimana dia?" Tanya Axton tanpa penasaran kenapa dirinya tidak boleh memasuki mansion.

Kei menuruni tangga dengan pelan. Salah satu tangannya membawa segelas vodka. Semua mata yang melihat terbelalak.

"Nyonya, tolong jangan lakukan itu." Kata Seirra.

"Why?"

"Kau sedang hamil! Kau lupa?!" Teriak Axton menggema di seluruh ruangan.

"Apa hakmu? Ini kan bukan anakmu." Kalimat kasar Kei langsung menohok hati Axton.

Mereka terdiam melihat kelakuan Kei yang menyesap vodka sampai habis satu gelas. Axton berdecak kesal. Apa yang ada dipikiran wanita gila itu.

"Apa yang kau tunggu? Pergi." Usir Kei yang kembali naik ke kamarnya.

Axton kesal bukan main. Apa ini? Kenapa jadi seperti ini?

"Seirra ikut keruanganku." Ajak Axton.

"Disini saja tuan. Nyonya kemarin mendengar anda dan tuan Zack bicara di ruangan sebelah."

Axton terbelalak kaget, tidak mungkin. Tidak mungkin Kei mendengar hal itu bukan?

"Benar tuan. Tentang anak itu bukan anak tuan." Lanjut Seirra

"Saya harus pergi melihat kondisi Nyonya." Seirra undur diri, berlari menuju kamar Kei.

Disana Kei tidur menghadap tembok dengan memeluk perutnya. Seirra melihat itu ikut sedih. Ia menyelimuti tubuh Kei pelan-pelan. Sebelum keluar dari kamar Seirra melihat dari sudut matanya di tempat sampah ada bekas botol soda.

Seirra mencium sekitar tubuh Kei dan tidak ditemukan bau alkohol. Ia bernapas lega.

"Ini rahasia kita berdua." Kata Kei sebelum memasukkan tubuhnya ke dalam selimut.




Bersambung...

Vote+Komen 🙈

Strangers I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang