27. Strangers - Secret Admirer

2.4K 114 20
                                    

Lagi semangat nih, masih pada mantengin kan? haha

Part ini full of Hendery Wang ya

Selamat membaca...

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



--

Saat itu musim panas. Hendery ingat betul pertemuan pertamanya dengan wanita itu. Wanita dengan aura kuatnya, dengan langkah tegasnya dan senyumnya yang jarang menjadi ciri khas.

Hendery yang tidak sengaja datang ke pesta ulang tahun anak kolega ayahnya, tiba-tiba menjadi saksi runtuhnya hubungan Kevin dan Kei.

Hendery, jatuh cinta pandangan pertama pada wanita yang mendorong meja penuh dengan wine. Hendery jatuh cinta dengan wanita yang berani mendorong Kevin didepan banyaknya tamu undangan.

"Apa kau nyaman berada disini?" Tanya Hendery pada Kei yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.

"Tidak buruk juga."

Hendery tersenyum mengacak rambut Kei, kemudian kembali menatanya lagi dengan cantik.

"Kau baik, kenapa mau membantuku?"

Kei penasaran.

Hendery yang sering ia lihat dari jauh, kali ini tepat disampingnya seperti malaikat. Datang disaat yang tepat.

"Kalau diceritakan akan panjang sih, mulai dari hancurnya hubunganmu dengan Kevin, lamaran Kevin yang kau tolak? Lalu.. hm.. pesta pernikahanmu yang berantakan? Bisa dibilang saat kau menangis, aku selalu melihatnya." Jelas Hendery panjang lebar.

Saat Kei mengumumkan pernikahannya dengan Axton, Hendery disana. Hanya bisa memandang wanita yang sepertinya sulit digapai itu dengan hati yang tercabik-cabik.

"Kau variabel tak terduga." Kata Kei.

"Bahkan saat kau masuk rumah sakit aku ada disana."

Kei terkejut, ini terlalu parah jika dikatakan tidak sengaja.

"Kenapa kau disana?"

Hendery melihat televisi dengan tatapan kosong, "Hanya mengunjungi Crish, teman lamaku. Dan tidak sengaja melihatmu sedang berdebat dengan Axton."

"Menggugurkan kandunganmu katanya? Cih, lelaki itu ingin sekali kubunuh." Lanjutnya membuat Kei semakin terkejut.

Pria ini lebih membencinya daripada Kei sendiri.

"Jika kuceritakan semuanya akan sampai pagi, jadi lain kali saja. Kau mau tidak mau harus menangani beberapa berkas adikmu. Kau tau pekerjaanku banyak kan?"

Kei mengangguk, mengiyakan semua perkataan Hendery.

"Bagus.." Hendery mengelus rambutnya, menyisirnya kebelakang.

"Bagaimana dengan Jepang? Uh, aku melupakannya."

Kei mengambil ponselnya yang ditarik langsung oleh Hendery.

"Kau lupa jika kau sudah mati sekarang? Berikan ponselmu padaku. Kau pakai saja ponsel yang kuberikan."

"Ah, aku lupa lagi."

Hendery memberi ponsel baru pada Kei yang entah kapan ia membelinya.

"Disana ada nomorku, adikmu, ayah dan ibumu. Jika kau membutuhkan nomor siapa saja hubungi aku."

Kei mengangguk.

Berapa harga yang harus Kei bayar untuk mendapatkan semua ini?

Hendery dan semuanya yang telah ia berikan. Untuk saat ini bolehkah Kei merasa bahagia?

"Kira-kira kapan anak itu lahir?" Hendery bertanya sambil memakan camilan.

"Maybe, dua minggu atau seminggu lagi?"

"Oh, sial! Aku harus mengosongkan jadwalku."

Kening Kei berkerut. Kenapa harus mengosongkan jadwalnya?

"Kenapa? Karena kau milikku, jadi itu akan menjadi anakku. Kita sudah sepakat."

Kei masih dibuat bingung oleh segala hal yang dilakukan pria didepannya ini. Ia bersyukur sekaligus curiga. Sepertinya Kei mulai trauma dengan pria.

"Aku ingin membalas Axton dengan lebih lagi."

"Jadi milikku selamanya, dan akan kubawa Axton berlutut dikakimu." Kata Hendery dengan wajah yang meyakinkan.

"Hahaha.. Jangan bercanda yang tidak-tidak Hendery, lawanku bukan lawan yang mudah. Hamilton, perusahaan dengan reputasi yang bukan main-main. Kau tidak bisa mengatakan hal konyol seperti itu."

Muka Hendery meredup. Sinar yang ia pancarkan tiba-tiba menghilang. Kei jadi merasa tidak enak.

"Jika aku bisa melakukannya, bagaimana?"

"Aku akan melakukan semua yang kau inginkan."

Hendery tersenyum licik. "Oke, kita lihat bagaimana Axton berlutut dikakimu sambil memohon."

Kei merinding, baru pertama kali ia melihat pria seaneh ini. Jika dipikir lagi, semua yang Hendery lakukan adalah hal baru bagi Kei.

"Untuk saat ini kau milikku, jadi aku bisa membawamu kemana saja."

Kei mengangguk, ini memang harga yang harus ia bayar untuk membawanya pergi dari hadapan Axton.

"Kupikir tidak aman jika aku berlama-lama disini. Tapi bagaimana dengan perusahaan Gio?"

"Tenang saja, semua akan kuurus dengan baik. Kau hanya perlu duduk manis seperti ini. Tidak ada lagi yang bisa menyentuhmu."

Lagi-lagi Kei hanya bisa mengangguk menanggapi omongan Hendery yang seperti perintah. Dominant.

Hendery Wang, Asia prince dalam dunia bisnis. Pria yang digadang-gadang akan mewarisi kekayaan kakeknya, tapi terhalang oleh kakak sulungnya. Hingga Hendery membangun perusahaan game dari nol dengan bantuan Ayahnya.

Perusahaan Hendery sedang naik daun tahun ini. Sahamnya naik berkali-kali lipat karena game yang baru ia luncurkan beberapa bulan yang lalu menjadi trending dikalangan remaja.

"Padahal kita jarang bertatap muka, tapi rasanya aku tidak merasa secanggung itu denganmu." Kata Kei.

Hendery menggaruk tengkuknya, jujur saja sedari tadi ia menahan malu dan menahan untuk tidak salah tingkah.

"Karena bidang kita tidak berkaitan, lalu untuk apa aku menemuimu?" Hendery mengelus pipi Kei.

"Aku harus pergi sekarang." Hendery berdiri dari duduknya.

"Ka-kau mau kemana?"

"Kau tidak perlu tau, aku hanya pergi sebentar." Katanya dan menghilang dibalik pintu.

Kei menggenggam kedua tangannya erat. Jika ini mimpi Kei berharap ia tidak akan bangun selamanya.




Bersambung..

Bom komen dong, double up nih mwehehehe..

Dilihat dari komen baru sadar kalo kalian benci bgt sama Ax ternyata 😅

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Strangers I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang