14. Strangers - Change

5K 216 13
                                    

Happy Reading

Axton mengantar Kei tanpa bicara. Sedangkan Kei tidur, atau lebih bisa dibilang pura-pura tidur. Ia menghindari percakapan tak diinginkan.

Tiba-tiba handphone Kei berdering. Jeremy menelponnya, dengan cepat Kei mengangkatnya karena kalau tidak daddynya akan marah.

"Ada apa dad?"

"..."

"Tidak. Aku tidak mau."

Tut.

Ia menatap jendela mobil dengan tatapan kosong. Menyebalkan sekali rasanya.

"Ax, antarkan aku ke restoran ini." Tunjuk Kei pada hpnya. Axton yang tidak tahu apa-apa menuruti perintah Kei saja.

Saat sudah sampai di restoran tersebut Kei turun dari mobil dengan gelisah. Axton yang melihat dari dalam mobil juga ikut gelisah tanpa alasan.

"Kau tak apa?" Tanya Axton sedikit khawatir. Kei mengangguk dan menyuruh Axton pergi.

Kei mengumpulkan keberanian untuk memasuki restoran tersebut. Daddynya sudah menunggu, ia tidak akan membuat Jeremy menunggu lebih lama lagi. Kakinya sedikit bergetar sekarang, karena ucapan daddynya yang ambigu.

Saat Kei sudah di depan pintu VIP restoran itu, rasanya gugup setengah mati.

"Silahkan, nona." Kata seorang pelayan dengan sopan membukakan pintu untuknya.

Benar saja. Jeremy, Angela, Kevin dan orang tuanya juga rekan kerja Jeremy semua berkumpul disana. Entah ini acara apa, acara siapa, Kei belum mengerti.

"Umm, mom ada apa ini?" Tanyanya pada Angela yang sedang berbincang dengan ibunya Kevin.

"Ini kejutan buat anak mommy." Jawab Angela.

Itu saja. Dan semua menjadi aneh. Kei tidak tahu hanya ikut-ikutan saja. Jeremy menghilang dengan Kevin dan ayahnya. Apa-apaan ini.

"Mom, kerjaanku banyak. Ini acara apa?" Tanya Kei frustasi, sedikit berteriak.

Angela memberi kode pada Kei untuk melihat ke arah kanan. Disana terdapat panggung kecil, dibelakangnya terdapat orchestra, Daddy, Kevin, dan Mr. Smith.

Jeremy mengambil mic dan mengeceknya sedikit, "cek, halo." Katanya dan tersenyum karena mic nya menyala dengan benar.

"Saya akan membuat pengumuman untuk meresmikan hubungan anak saya dengan Kevin Smith." Katanya dengan senang.

Kei membatu. Kakinya lemas tidak bisa menapak dengan benar. Pikirannya kacau sudah.

"Menikah dengan Kevin? Cih," Decih Kei, dadanya sesak.

Kevin mengambil alih mic. Dengan senyum terindah yang Kevin punya, ia mengatakan sesuatu yang meruntuhkan dunia Kei.

"Dealova Kei Guinavarre, maukah kau menjadi pendamping hidupku? Untuk selamanya?"

Kacau, pikiran Kei kacau. Pesta tak direncana dan lamaran yang tidak seharusnya. Mengapa tidak dari dulu? Dari saat Kei masih sangat mencintainya?

Kei menggeleng dengan keras dan wajah berkaca-kaca. Semua memandangnya dengan haru. Ia tahu raut wajahnya seperti oramg tidak percaya tapi lihatlah dengan jelas bahwa dia sedang tersiksa.

Ia melihat Angela yang tersenyum lembut dengan ibu Kevin yang juga tersenyum. Kevin yang menunggu. Jeremy yang melihatnya dengan memohon. Dan seseorang diujung pintu yang membatu.

Menatap seorang pria dengan air mata yang menetes, Kei berlari ke arahnya. Berlari dengan tangis berderai, dan memeluknya dengan erat.

"Bawa aku pergi, aku mohon." Mohonnya pada Axton.

Axton kembali karena handphone Kei tertinggal di mobilnya, dan ia terpaksa harus melihat adegan aneh. Bukankah Kevin sudah tahu bahwa Kei hamil anaknya? Gila, pikirnya.

"Tidak. Kita jelaskan disini sekalian." Tegas Axton.

Kei menggeleng keras dalam pelukannya. "Tidak, a-aku t-" sebelum ucapannya selesai, tangan besar menarik tangannya ke belakang. Jeremy yang menariknya.

"Apa yang anda lakukan disini, Hamilton junior?" Tanyanya dengan senyum dan sopan.

Entah timing yang tepat atau bencana, Ayah dan Ibu Axton datang. "Maafkan aku, aku harus mengurus beberapa dokumen. Ada apa ini?" Tanya ayah Axton dengan bingung.

"Tidak ada apa-apa." Kata Jeremy dengan senyum.

"Ayo Kei, kita harus selesaikan ini dengan benar." Kata Jeremy jelas, lugas.

Kei menggeleng, Jeremy menariknya menuju panggung. Saat itulah ia harus membuat pilihan. Haruskah ia menikahi Kevin ? Atau Axton?

Ia sudah memutuskan. Dengan percaya diri Kei maju menuju panggung membuat Jeremy tersenyum. Kei mengambil mic dan berhadapan dengan Kevin yang membuatnya jijik.

"Sebelum menjawab, saya akan membuat pengakuan," Kei menarik napas. Semua tamu mulai fokus pada apa yang akan dikatakan Kei.

"Saya akan menikahi," Jeremy tersenyum lebar. Angela mulai terharu, "Axton." Sambungnya.

Semua orang terkejut mendengarkan pernyataan itu, bahkan Axton sendiri.

"Tidak tidak, kau bercanda kan? Yakan?!" Teriak Kevin.

"Kevin sadar! Dari awal kalau saja kau konsisten mencintaiku, kau akan memilikiku sebelum hari ini! Tapi kau-" Kevin mendorong Kei yang untung saja di belakangnya ada kursi kayu. Untung, tapi punggungnya terasa sedikit nyeri.

"Aku sudah bilang itu salah paham Kei! Mengertilah!" Teriak Kevin di depannya.

"Aku tidak bisa mengerti! Dan tidak akan mengerti Kevin! Lepaskan aku, biarkan aku bebas!"

Axton naik panggung dan menarik Kei dari kursi tersebut. Pundak Kei bergetar, takut. Takut menatap Jeremy dan Angela. Pasti memalukan mempunyai anak sepertinya.

"Saya akan bawa Kei." Ucap Axton sopan pada Jeremy yang dilewatinya.

Ia juga memberikan kode pada Marianne untuk tidak bertanya apapun sekarang.

--

Axton membawa Kei ke apartment nya. Kei memandang ke luar jendela yang menyuguhkan pemandangan New York saat malam.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Axton yang berada di belakangnya.

Kei berbalik dan memeluknya. Axton tertegun, wanita ini pikirannya tidak bisa ditebak.

"Sebentar saja." Kata Kei lirih. Axton menuntunnya untuk duduk di ranjangnya. Entah sudah berapa lama Kei memeluknya ternyata ia sudah tertidur.

Axton dengan hati-hati membenarkan posisi tidur Kei, punggungnya pasti terasa sakit. Ia memandangi wajah Kei yang terlelap. Rasanya hidupnya menjadi berat setelah bertemu dengan Kei.

"Bisakah aku bahagia dengan wanita ini?" Gumamnya ragu.















Bersambung...

Strangers I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang