23. Strangers - Weird

1.7K 86 16
                                    

Happy reading...

"Sepertinya kau harus menggugurkan kandunganmu." Kata Axton tiba-tiba.

Kei tertegun hatinya sakit mendengar kata-kata itu. Menggugurkan kandungan yang sudah ia perjuangkan? Tidak mungkin.

"Kau gila?!" Teriak Kei.

Axton terkekeh, "Kenapa? Kita bahkan tidak tahu siapa ayahnya. Gugurkan saja." Katanya mencemooh.

"Mungkin pria disana itu ayahnya, siapa tau?" Lanjutnya dingin.

Wanita didepannya terlihat geram. Tangannya mulai mengepal. Axton terkekeh tanpa merasa bersalah.

"Aku tidak membutuhkanmu." Suara serak menyusup pendengaran Axton.

Entah mengapa Kei terlihat sedih dan lelah? Apa dirinya berlebihan mengatakan fakta?

"Pergi, kalau kau mau." Lanjut Kei meninggalkan Axton terpaku di tempat.

"Dia, menangis?" Gumamnya lirih.

--

Kei mengatur nafasnya, dadanya sesak. Pikirannya di penuhi dengan kata-kata Axton bajingan tengik itu.

"Kau dari mana saja?" Tanya seorang wanita paruhbaya yang sedang duduk terlihat panik.

"Keluar. Mencari udara segar." Jawabnya dan segera berbaring.

Jeremy dan Angela duduk di sofa memandang Kei aneh. Mata merah dengan sisa-sisa air mata, tapi mereka tidak berani menanyakan apapun dan memilih diam.

"Bagaimana jika sementara Gio menggantikanmu?" Tanya Jeremy setelah hampir setengah jam keheningan menyelimuti ruangan.

Kei terbangun dari pura-pura tidurnya, mengagetkan Jeremy yang akan menyelimutinya.

"Tidak! Daddy tidak gila kan? Mengambil yang sudah kau berikan itu tidak boleh!"

Angela menghela nafasnya lega. Anaknya ternyata tidak sakit parah.

"Kau mengejutkanku! Akan kuberikan pada Gio saja, kau terlalu lemah!" Lanjut Jeremy dengan raut wajah mengejek.

"Gila! Aku yang mengangkat nama perusahaan susah payah kau berikan pada bocah itu? Sangat tidak masuk akal!" Oceh Kei.

Jeremy tertawa membuat Angela dan Kei ikut tertawa. Jika saja semua bisa diulang, Kei memilih untuk tidak menikah dan hidup bahagia bersama kedua orangtuanya selamanya.

Angela mendekati Kei yang masih asik tertawa dengan jokes yang di lemparkan Jeremy.

"Mommy and daddy rencananya akan tinggal di mansion kalian untuk sementara." Kata Angela lembut.

Bibir Kei mengerucut. Andai saja mereka tahu hidupnya tak seindah itu.

"Tidak usah! Kan ada Seirra yang menemaniku."

Angela mengelus rambut panjang Kei pelan. "Tapi bagaimana lagi? Barang-barang kami sudah ada di mansion mu dan Axton."

Kei membulatkan matanya. Drama apalagi yang harus dimainkan setelah beribu-ribu drama.

"Terserah." Jawab Kei dengan setengah hati.

Setelah berbincang lama, Kei tertidur di ranjang dengan memegang tangan Jeremy erat. Sementara Angela tertidur di sofa. Axton membuka pintu dengan hati-hati dan melihat pemandangan keluarga Guinavarre yang terlihat damai.

"Apa yang sudah kulakukan! Bodoh!" Axton memaki dirinya sendiri dan pergi dari rumah sakit.

Keesokan harinya, setelah pemeriksaan dan lain-lain, Kei diperbolehkan pulang. Crish membantu kepulangan Kei dengan senyum cerah membuat Jeremy dan Angela sedikit bingung.

"Aku hanya merepotkanmu, Crish." Kata Kei yang akan memasuki mobil.

"Tidak, Aku hanya tidak mau pelanggan kesayangan Ayahku tidak nyaman." Crish memberi sebuah kotak merah dengan hiasan pita yang manis.

"Apa ini Crish?" Tanya Kei bingung.

Crish tersenyum, "Makanlah saat dijalan." Katanya dan melambaikan tangan.

Kei tersenyum memasuki mobil disambut tatapan tanya kedua orangtuanya yang sudah menunggu dari tadi.

"Dimana Axton? Kenapa tidak menjemputmu sih?" Tanya Jeremy.

"Hamilton pasti sibuk. Pekerjaannya banyak." Jawab Angela menenangkan suaminya.

Hening. Daripada bingung Kei membuka kotak yang diberikan Crish. Ternyata makanan kesukaan Kei ada disana dengan buah-buahan yang sudah di potong.

Rasanya sudah lama Kei tidak memakan ayam yang dimasak ibu Crish. Jantung Kei berhenti sebentar.

"Mom, Apa jangan-jangan Mrs. Diana ada disini?" Tanya Kei memecah keheningan.

"Kenapa? Ada yang aneh?" Tanya Angela balik.

Kei menunjukkan ayam yang dibawa Crish. Angela terkejut dan tidak percaya. Sahabat baiknya ada disini.

"Ah, mom jangan menangis." Panik Kei melihat Angela berkaca-kaca.

Ibu Crish kembali setelah dua puluh tahun. Mengingat kembali jeritan yang setiap malam Kei dengar dari rumah Crish. Kesehatan mental ibu Crish memang tidak stabil setelah melahirkan anak keduanya, dan Ayahnya membawa Diana dan Crish keluar negeri tanpa Ezaikel, anak keduanya.

"Rasanya lega sekali. Secantik apa dirinya sekarang?" Angela terkekeh hanya dengan membayangkannya.

Cerita masa lalu mengalir begitu saja dan tanpa sadar mereka sudah tiba membuat Kei menarik nafas panjang.

Mereka turun dari mobil di sambut beberapa maid yang sudah berbaris. Kei bingung, tidak mungkin Seirra yang melakukan ini.

Axton keluar dengan baju santainya, kaos berwarna hitam dengan celana pendek. Aneh.

"Welcome home Guinavarre. Maafkan aku tadi tidak menjemputmu." Kata Axton mendekati Kei dan mengecup dahinya sayang.

Kei terkejut bukan main. Ada apa dengan pria gila ini?

"Silahkan masuk."

Jeremy dan Angela tersenyum senang melihat hubungan anaknya sangat harmonis.

"Kau lelah? Mau kuambilkan air?" Tanya Axton perduli.

Kei tersenyum pahit. "Aku mau jus jeruk, dengan sedikit gula, sedikit air dan harus kental ya suamiku." Jawab Kei dengan manja.

Axton melotot dan segera pergi membuat apa yang Kei suruh. Kei duduk di sofa dengan Angela yang menyalakan televisi.

"Ini pesananmu." Axton membawa nampan dengan tidak ikhlas.

"Makasih suamiku." Kei melirik Axton melihat ekspresi si sombong itu membuat Kei ingin mengabadikannya.

Mereka menghabiskan waktu berbincang di ruang tamu hampir setengah hari. Kei yang mulai mengantuk menidurkan tubuhnya ke paha Axton. Sudah seperti ini, Axton mau tidak mau memeluknya.

"Kei tertidur. Kasihan ibu hamil tidak boleh tidur di posisi seperti itu." Kata Angela.

Dengan sigap Axton mengangkat tubuh Kei membawanya ke kamar mereka dan menidurkannya di ranjang.



Bersambung....

Axton versi sweet 😭
Vote dan komennya yaa






Strangers I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang