Halo gays!
Aku kembali!! Sebelumnya aku minta maaf sama kalian karena telat update, soalnya aku sedang banyak pekerjaan. Mohon dimaklumin ya gays!
In part lebih panjang dari part 29! Kalian harus vote dan spam koment oke!
Oh ya aku sedikit sedih karena part 29 sedikit yang komentar dari part sebelumnya, walaupun begitu aku tetap bersyukur karena kalian masih mau berkomentar di part 29! Tanks you!❤
Seperti biasa typo tandain!
NEXT? 900 KOMENTAR+VOTE!
.
.
Happy Reading!❤
•
•
•
"Cowok kamu ini terlalu kaya raya." Zaidan Sagar Radhitya.
.
.
.
Hari yang cerah di pagi hari, bertepat juga hari pertama masuk sekolah setelah ujian kenaikan kelas. Mereka kembali masuk sekolah dengan seragam logo berbeda, suasana kelas berbeda, dan pelajaran yang lebih rumit lagi.
Sama halnya dengan para murid lainnya, gadis cantik itu tengah menatap pantulan dirinya melalui kaca meja riasnya, dia tersenyum mengingat sekarang ini dia sudah menginjak kelas sebelas.
Jam empat subuh gadis itu terbangun, semalam dia tidak bisa tidur dan hanya tidur kurang lebih 4 jam saja. Terlalu bersemangat hingga dia pun tak bisa tertidur dan mengakibatkan bangun lebih awal dari biasanya.
Untungnya kantong matanya tidak berubah menjadi panda, jika iya maka dia harus berurusan dengan pacarnya.
Jam lima subuh, dia pun bergegas mandi, butuh satu jam lamanya dia mandi pun selesai dan keluar dengan seragam barunya.
Gadis cantik berlesung pipi kanan bernama Caramelia yang biasa di panggil Cara tengah menuruni anak tangga menghampiri kedua orang tuanya yang sedang menunggu.
"Ayah, Bunda selamat pagi!" sapa Cara semangat menghampiri Ryan dan Laras.
"Pagi sayang," balas Laras.
"Juga anak Ayah yang gemesin?" balas Ryan menatap Cara gemas. Cara tersenyum membalasnya.
"Ayo sayang sini duduk, kamu mau sarapan apa? Biar Bunda siapin."
"Ayah, Bunda aku mau langsung berangkat aja deh." ucap Cara di meja makan membuat Ryan dan Laras mengernyit.
"Loh, kenapa sayang? Nanti kamu sakit loh."
"Gak akan kok Bun. Aku mau langsung ya, Yah?" pinta Cara ke Ryan yang menatap anak gadisnya ragu.
"Sarapan dikit aja ya? Nanti Bunda suapin mau?"
Cara menggeleng tegas.
Laras menghela napas melihat keras kepala anak gadisnya, "Yaudah, Bunda bawain kamu bekal ya?"
Cara nampak berfikir kemudian mengangguk semangat, dia ingin cepat-cepat sampai ke sekolah. Laras dengan cepat menyiapkan bekal untuk anaknya begitu mendapatkan jawaban, Laras segera memasukkan bekal anaknya kedalam tas sekolah anaknya tak lupa air minum dan juga vitamin.
YOU ARE READING
SAGARA
Teen Fiction[𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙰𝙲𝙰] Zaidan Sagar Radhitya Cowok iblis yang berwajah tampan. Dia pengantar kematian yang berani menantang nya. Menjadi ketua geng motor yang terkenal dan di takuti serta di segani membuat orang harus berfikir...
