Happy Reading!❤
•
•
•
"Kamu itu spesial. Spesial dalam hidup aku. Jika kamu tidak ada, jiwa aku hancur dan juga kacau. Kamu pergi? Aku akan mencarimu sampai ujung dunia pun. Karena apa? Karena aku cinta kamu!" Zaidan Sagar Radhitya
.
.
.
"Aku tadi-" tiba-tiba saja ucapan Cara di potong oleh dia sendiri kala melihat seorang cowok berwajah dingin dengan celana panjang abu-abu dan kaos hitam pendek melekat pada diri cowok itu.
Gadis itu langsung saja berdiri menghampiri cowok itu yang sedang mengobrol dengan Angga dan Carlos. Cowok itu belum mengetahui dirinya.
"Sagar." panggilnya seraya menarik ujung kaos hitam berhasil membuat cowok itu menoleh padanya, bukan hanya cowok itu tapi Angga dan Carlos pun ikut menoleh.
"Udah bangun sayang?" tanya Sagar seraya mengelus surai rambut gadis nya di balas anggukan oleh Cara.
"Kamu habis dari mana?"
"Sekolah."
Cara memandang Sagar bingung, "Ngapain ke sekolah?"
"Tadi ada masalah."
Cara membulat mulut nya, "Sekarang udah?"
Sagar mengangguk.
"Gar seleksi gimana?" Sagar menoleh kembali ke Angga dan Carlos.
"Besok aja. Kalo sekarang gak memungkinkan, lo liat kan di dalam anak-anak pada luka."
"Jadi menurut gue besok aja, gue juga harus benerin pagar sekolah yang rusak sama Gesva sialan!" lanjut Sagar di akhiri umpatan pada akhirnya.
Angga dan Carlos mengangguk menyetujui ucapan Sagar.
"Mau kita bantu buat benerin pagar?"
Sagar menggeleng, "Biar gue aja."
Angga menggeleng tak setuju, "No. Biar kita bantu. Lo tinggal kabarin ae mau kapan dibenerin nya." ujar Angga dibalas deheman Sagar.
"Ntar malam lo ke basecamp?" kata Carlos bertanya. Sagar melihat gadis nya yang juga menatap nya lalu kembali menoleh pada Carlos.
"Liat nanti."
Mereka berdua mengangguk mengerti paham.
"Oh ya Ga gue minta tolong lo cari tahu kenapa Gesva hancur sekolah kita." perintah Sagar dengan datar di angguki oleh Angga.
Sagar menarik tangan gadisnya masuk kedalam lalu duduk di sofa tunggal dengan memangku gadisnya. Memeluk dari belakang, menaruh dagu di pundak gadis nya. Sesekali mengencup leher Cara.
"Kamu lucu." bisik Sagar membuat Cara menggeliat geli.
"Iya tau kok aku kan emang lucu. Udah lucu, cantik, manis, murah senyum, baik hati, gak kayak kamu ganteng tapi datar udah datar dingin lagi. Jarang senyum, jarang ngomong kalau di tanya di balas nya deheman atau gak anggukan. Untung aku sabar lho Gar." Sagar yang mendengar cibiran dari gadisnya hanya terkekeh tanpa memasukkan perkataan kedalam hati.
Sagar mengeratkan pelukan, "Tapi sama kamu beda lagi, sayang."
Cara mengkerut kedua alis bingung, "Aku? Aku beda apa? Aku kan manusia."
Tanpa melepas pelukan malah semakin mengeratkan pelukan nya, Sagar menjawab.
"Kamu itu spesial. Spesial dalam hidup aku. Jika kamu tidak ada, jiwa aku hancur dan juga kacau. Kamu pergi? Aku akan mencarimu sampai ujung dunia pun. Karena apa? Karena aku cinta kamu!"
BẠN ĐANG ĐỌC
SAGARA
Teen Fiction[𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙰𝙲𝙰] Zaidan Sagar Radhitya Cowok iblis yang berwajah tampan. Dia pengantar kematian yang berani menantang nya. Menjadi ketua geng motor yang terkenal dan di takuti serta di segani membuat orang harus berfikir...
